Cara menelepon dalam bahasa Jepang disesuaikan dengan kondisi kita dalam menelepon atau menerima telepon, dan disesuaikan dengan lawan bicara dalam bertelepon. Budaya menelepon merupakan sebuah kebiasaan yang terus menerus dilakukan di zaman modern ini. Dalam menelepon, etika dan kesopanan tetap harus dicerminkan seperti mengucapkan salam dan menyebutkan nama saat menelepon seseorang. Etika dan kesopanan merupakan hal penting yang harus selalu diperhatikan salah satunya dalam menelepon.
Etika dan kesopanan pun tidak hanya berlaku dalam berkomunikasi secara langsung, namun saat melakukan komunikasi secara tidak langsung. Misalnya saat melakukan komunikasi melalui telepon, terdapat etika dan kesopanan yang berlaku di masing-masing kebudayaan. Begitu pun dengan budaya menelepon dalam bahasa Jepang.
Berkaitan dengan perbedaan budaya tentu ada beberapa hal yang menjadi pembeda. Seperti dalam bertelepon, cara menelepon kepada sebuah perusahaan dan cara menelepon kepada sesama teman harus dibedakan. Dalam bahasa Jepang, terdapat bahasa yang digunakan secara informal dan formal yang berkaitan dengan budaya etika dan kesopanan di Jepang.
Apabila sebuah perusahaan atau sebuah pelayanan bisnis jasa menggunakan bahasa informal saat melayani tamu, tentunya akan memberikan kesan yang kurang sopan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bahasa yang tepat digunakan dalam sebuah perusahaan atau pelayanan bisnis jasa. Dan berkaitan dengan hal tersebut, materi yang akan dibahas kali ini adalah bagaimana cara menelepon dalam bahasa Jepang bisnis atau secara formal.
Terdapat berbagai macam kosakata yang bisa digunakan dalam masing-masing kondisi, dalam hal ini tentu kosakata yang akan digunakan adalah saat kondisi menelepon dalam bahasa Jepang bisnis. Berikut merupakan kosakata yang biasanya digunakan dalam percakapan secara formal ketika menelepon.
Kosakata di atas adalah istilah-istilah sederhana yang biasa diucapkan dalam bertelepon menggunakan bahasa Jepang bisnis. Setelah mengetahui beberapa kosakata tadi, berikut kami sajikan sedikit contoh percakapan sederhana untuk mina san dalam menelepon menggunakan bahasa Jepang.
Pada dasarnya cara menelepon dalam bahasa Jepang bisnis memiliki urutan yang sama dengan menelepon dalam bahasa Jepang biasa. Namun karena adanya kepentingan perusahaan, perlu adanya perhatian lebih terhadap etika yang digunakan. Bukan berarti menelepon dengan bahasa biasa tidak perlu menggunakan etika, tapi menelepon dalam bahasa Jepang bisnis harus menggunakan bahasa Jepang yang lebih formal dan sopan. Berikut adalah contoh-contoh percakapan menelepon dalam bahasa Jepang bisnis.
山中 : はい、山中でございます。
B : いつもお世話になっております。シン中村と申します。かずひと様はいらっしゃいますか。
山中 : お世話になっております。申し訳ございません、かずひと様はまだ仕事から戻っていません。
B : そうですか。恐れ入りますが、メッセージをお伝えていただけませんか。
山中 : はい、どうぞ。
Yamanaka : Hai, yamanaka de gozaimasu.
B : Itsumo osewa ni natte orimasu. Shin nakamura to moushimasu. Kazuhito sama wa irasshaimasuka.
Yamanaka : Osewa ni natte orimasu. Moushiwake gozaimasen, Kazuhito sama wa mada shigoto kara modotte imasen.
B : Soudesuka. Osoreirimasu ga, Messeeji wo otsutaete itadakemasenka.
Yamanaka : Hai, douzo.
Yamanaka : Iya, disini dengan Yamanaka.
B : Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya. Saya Shin Nakamura. Apakah Tuan Kazuhito ada di tempat?
Yamanaka : Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya juga. Mohon maaf, Tuan Kazuhito belum pulang dari kerja.
B : Oh begitu. Maaf, bolehkah sampaikan pesan saya?
Yamanaka : Boleh, silakan.
Contoh kalimat di atas menjelaskan kondisi bahwa Yamanaka yang mengangkat telpon merupakan bawahan dari Kazuhito, kemudian pihak yang menghubungi atau menelepon adalah Shin Nakamura. Shin memperkenalkan nama lalu menyampaikan kepentingan saat menelepon. Namun karena Kazuhito tidak ada di tempat, Shin meminta tolong untuk pesannya disampaikan kepada Kazuhito saat sudah di tempat.
A : はい、ABC会社でございます。
B : いつもお世話になっております。はせがわと申します。ナタポン様でいらっしゃいますか。
A : お世話になっております。申し訳ございません、ナタポン様は今会議中ですが。
戻りましたら、ご連絡いたしましょうか?
B : はい、宜しくお願い致します。
A : 承知致しました。
A : Hai, ABC kaisha de gozaimasu.
B : Itsumo osewa ni natte orimasu. Hasegawa to moushimasu. Natapon sama de irasshaimasuka.
A : Osewa ni natte orimasu. Moushiwakegozaimasen, Natapon sama wa kaigi chuu desuga.
Modorimashitara, gorenraku itashimashouka?
B : Hai, yoroshiku onegaiitashimasu.
A : Shouchi itashimashita.
A : Iya, disini dengan perusahaan ABC.
B : Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya. Saya Hasegawa. Apakah ini dengan Tuan Natapon?
A : Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya juga. Mohon maaf, Tuan Natapon sedang di tengah rapat.
Bagaimana kalau kami telepon kembali apabila sudah selesai rapat?
B : Boleh, mohon bantuannya.
A : Baik.
Contoh kalimat di atas menunjukkan bahwa hal yang penting diperhatikan adalah menyebutkan nama serta perusahaan. Seperti pada kalimat awal berupa menyebutkan perusahaan yang menerima telepon. Selanjutnya, pihak penelepon menyebutkan nama serta kepentingan untuk menelepon. Kemudian, alur telepon dilanjutkan semestinya.
Berikut adalah kesimpulan yang bisa diambil dari materi cara menelepon dalam bahasa Jepang kali ini.
Dalam budaya Jepang, menyebutkan asal usul dan nama di awal obrolan atau perkenalan merupakan poin penting dari etika dan kesopanan. Maka dari itu bagi mina san jangan sampai melupakan hal penting tersebut, karena meskipun terdengar sepele namun hal seperti itu merupakan ‘kewajiban’ saat menelepon dalam bahasa Jepang. Sebuah budaya yang menarik untuk dipelajari bukan? Demikian materi kali ini. semangat selalu dalam mempelajari bahasa Jepang dan budaya Jepang. Ganbarimashou!