Curriculum
Course: Ragam Bahasa Hormat dalam Bahasa Jepang ...
Login
Text lesson

Bahasa Halus (Teinei Go dan Bika Go)

Konnichiwa mina san! Bagaimana kabar hari ini? Semoga sehat selalu. Bagaimana perkembangan dalam belajar bahasa Jepang? Menyenangkan? Sulit? Tentu dalam setiap mempelajari hal baru akan selalu menemui kesulitan, namun di sisi lain terdapat kesenangan yang mungkin belum ditemukan sepenuhnya oleh mina san. Materi yang akan kita bahas kali ini terbilang cukup ringan dan dasar dari bahasa Jepang, yaitu bahasa halus.

Pernah mendengar mengenai penggunaan kata hormat? Kali ini kita akan membahas mengenai kata hormat dengan bahasa halus atau dikenal dengan Teineigo. Pada dasarnya, bahasa halus ini sudah sangat sering digunakan. Namun, nampaknya mina san kerap kali melewatkan atau belum memahami mengenai konsep dari kata hormat satu ini. Kalau begitu mari kita bahasa secara singkat dan sederhana!

Penjelasan Bahasa Halus dalam Bahasa Jepang Bisnis

Dalam berbahasa akan selalu ada tingkatan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dalam hal ini menyangkut kepada siapa kita berbicara, dimana kita sedang berbicara, dan sedang berada di kondisi yang bagaimana. Faktor-faktor tersebut begitu mempengaruhi penggunaan kata hormat atau bahasa yang halus. Bukankah akan menjadi tidak sopan bila mina san menggunakan bahasa yang digunakan kepada teman dekat saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua? Penggunaan seperti itu pastinya bukan penggunaan bahasa yang tepat.

Disini lah peranan bahasa yang sopan harus digunakan. Saat berkomunikasi dengan orang yang lebih tua usianya dari pada kita tentu bahasa yang halus biasanya digunakan dalam berkomunikasi. Hal ini pun berlaku saat berada di dunia pekerjaan, seperti perkantoran misalnya. Sesama rekan kerja atau atasan kerja tentu bahasa yang halus harus dipergunakan untuk memberikan kesan saling menghormati dan menghargai.

Kata hormat dalam Bahasa Halus

Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas dua kategori kata hormat yang mencakup bahasa yang halus, yaitu Teineigo dan Bikago. Lalu apa arti dari dua bahasa yang halus tersebut? Dan bagaimana cara penggunaannya? Mari kita bahas satu persatu.

  • Teineigo

Bahasa yang halus pertama adalah Teineigo. Kata hormat satu ini biasanya digunakan dalam semua buku dasar pembelajaran bahasa Jepang. Karena Teineigo terbilang bahasa ‘dasar’ atau basic dalam mempelajari bahasa Jepang. Berikut contoh kalimat yang menggunakan bahasa yang halus Teineigo.

今日は日本語を勉強しています。

Kyou wa nihongo wo benkyou shite imasu.

Hari ini saya sedang belajar bahasa Jepang.

Kalimat di atas merupakan contoh penggunaan bahasa yang halus sederhana. Kata keterangan kyou merupakan kondisi saat melakukan kegiatan. Kemudian nihongo adalah kata benda yang menjadi objek untuk dijelaskan dan benkyou shite imasu merupakan predikat atau kata penjelas yang menunjukkan adanya kegiatan. Dalam tatanan kalimat di atas merupakan bentuk bahasa yang halus. Sedangkan contoh kalimat di bawah merupakan contoh kalimat yang digunakan secara informal.

今日は日本語を勉強している。

Kyou wa nihongo wo benkyou shite iru.

Hari ini saya sedang belajar bahasa Jepang.

Contoh kalimat di atas pada dasarnya memiliki terjemahan serupa dengan contoh kalimat di paragraf sebelumnya, hanya saja terdapat perbedaan cukup mencolok pada penggunaan kata hormat bahasa yang halus di kata kerja akhir.

Bahasa yang halus : 勉強しています     : べんきょうしています     : benkyou shite imasu

Bahasa yang halus : 勉強していません : べんきょうしていません : benkyou shite imasen

Bahasa biasa           : 勉強している         : べんきょうしている          : benkyou shite iru

Bahasa biasa           : 勉強していない        : べんきょうしていない         : benkyou shite inai

Konteks di sini adalah bentuk hormat bahasa yang halus untuk kata kerja dan bahasa biasa untuk kata kerja. Mina san bisa membedakan untuk kata kerja bentuk positif dan kata kerja bentuk negatif dari kata hormat bahasa yang halus serta bahasa yang biasa.

Sekiranya begitu perbedaan sederhana dari bahasa yang halus dan bahasa biasa dari kata hormat untuk kata kerja. Hal ini penting untuk dipahami saat sedang berkomunikasi dengan teman dekat atau orang yang mina san hormati. Kemudian tidak hanya kata kerja saja, kata benda dan kata sifat pun memiliki perubahan masing-masing seperti contoh di bawah ini.

Kata sifat i :

コーヒーが苦いです。                         (Kalimat positif)

Koohii ga nigai desu.

Kopinya pahit.

コーヒーが苦くないです。                (Kalimat negatif)

Koohii ga nigakunai desu.

Kopinya tidak pahit.

コーヒーが苦い。                                  (Kalimat positif)

Koohii ga nigai.

Kopinya pahit.

コーヒーが苦くない。                         (Kalimat negatif)

Koohii ga nigakunai.

Kopinya tidak pahit.

Dari kedua contoh kalimat di atas mina san bisa membedakan bahasa mana yang menggunakan kata hormat dan bentuk biasa. Perbedaan untuk kata sifat berada di partikel atau kata bantu desu. Bila menggunakan desu maka kata sifat tersebut memiliki bentuk kalimat bahasa yang halus. Sedangkan bila tidak menggunakan desu maka merupakan bahasa yang biasa.

Kata sifat na dan kata benda :

果物が好きです

Kudamono ga suki desu.

Saya suka buah-buahan.

果物が好き

Kudamono ga suki da.

Saya suka buah-buahan.

Untuk contoh kalimat kata sifat na dan kata benda memiliki kemiripan. Saat menggunakan bahasa yang halus menggunakan kata bantu desu. Sedangkan saat menggunakan bahasa yang biasa diubah menjadi da. Perubahan kata bantu ini membuat kalimat memiliki kesan berbeda dari bahasa yang halus menjadi bahasa yang biasa.

  • Bikago

Kemudian selanjutnya adalah kata hormat bahasa yang halus digunakan untuk kata benda. Pada perubahan kali ini bukan perubahan yang terjadi pada kata bantu atau pola kalimat. Melainkan ditambahkan imbuhan untuk membuat kata tersebut menjadi bahasa yang halus. Imbuhan yang menjadi penambah biasanya menggunakan o dan go. Seperti pada contoh kata-kata di bawah ini.

  • Kane           : okane           : uang
  • Cha             : ocha              : teh
  • Sake           : osake            : minuman asli Jepang
  • Chuumon : gochuumon : pesanan
  • Han           : gohan            : makan

Contoh-contoh kata di atas merupakan penggunaan dari bika go. Kosakata di atas pun digunakan saat sedang melakukan komunikasi dengan atasan kerja, rekan kerja, dan orang yang mina san hormati. Karena kesan yang diberikan akan menjadi kata hormat, intinya adalah penambahan imbuhan o dan go.

Demikian pembahasan singkat dan sederhana kali ini, semoga mina san bisa memahami dengan baik cara membedakan kata hormat dan kata biasa. Sehingga tidak terjadi kekeliruan saat melakukan percakapan dengan orang Jepang, karena kesan hormat penting saat berhadap dengan orang yang dihormati maupun memiliki usia di atas mina san. Maka dari itu semangat selalu dalam belajar bahasa Jepang, mina san ganbarimashou!!