Curriculum
Course: Ragam Bahasa Hormat dalam Bahasa Jepang ...
Login
Text lesson

Kusshon Kotoba (Cara Memperhalus Bahasa Permintaan dan Penolakan)

Penggunaan bahasa sopan dalam melakukan komunikasi merupakan sebuah penilaian penting dari lawan bicara, karena saat sedang melakukan komunikasi dan kita menggunakan bahasa yang tidak tepat maka akan memberikan kesan tidak nyaman. Mengapa menggunakan bahasa sopan merupakan poin penting pada pembahasan kali ini? Karena materi yang akan dibahas pada kali ini memiliki keterkaitan dengan komunikasi pada pelayanan bisnis dunia kerja, atau komunikasi yang dilakukan oleh antarkaryawan di sebuah perusahaan. Maka dari itu penting untuk menggunakan bahasa sopan. Pernahkah mina san mengetahui tentang kusshon kotoba? Atau bahasa sopan yang digunakan untuk menyampaikan permintaan dan menyampaikan penolakan? Kalau belum, yuk simak materinya!

Penjelasan Kusshon Kotoba

Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa kusshon kotoba adalah sebuah bahasa sopan yang digunakan untuk menyampaikan permintaan dan menyampaikan penolakan. Bahasa sopan satu ini digunakan untuk memberikan kesan menghormati dan menghargai, maka dari itu bahasa sopan ini biasanya digunakan dalam pelayanan bisnis dunia kerja.

Berkomunikasi dengan rekan kerja, atasan kerja, atau pimpinan perusahaan tentu membuat kita terbiasa untuk  menggunakan bahasa formal. Hal ini kembali kepada poin bahwa kesan yang diberikan merupakan bentuk menghormati dan menghargai. Berbeda dengan keigo yang memiliki arti kata hormat, kusshon kotoba hanya memiliki segelintir ungkapan saja tidak mencakup semua kata kerja atau kata benda. Seperti contoh ungkapan-ungkapan di bawah ini.

Kusshon Kotoba; Menyampaikan Permintaan

Tindakan meminta bantuan atau meminta tolong tentu akan selalu memberikan kesan yang kurang nyaman bagi pembicara atau lawan bicara, karena secara tidak langsung kita akan menyita waktu seseorang untuk membantu kita. Namun, menyampaikan permintaan untuk meminta bantuan merupakan hal wajar dalam pelayanan bisnis dunia kerja.

恐れ入りますが

恐れ入りますが。少々お待ちください

Osore irimasuga. Shoushou omachi kudasai.

Maaf. Mohon tunggu sebentar.

Ungkapan di atas biasanya digunakan pada awal kalimat sebelum menyampaikan permintaan meminta bantuan. Ungkapan ‘osore irimasuga’ memiliki makna serupa dengan ungkapan ‘sumimasen’ yaitu ‘maaf/permisi’, seperti kalimat di atas yang memiliki makna untuk meminta menunggu sebentar.

ご迷惑をおかけいたしますが

ご迷惑をおかけいたしますが, ご理解おねがいいたします。

Gomeiwaku wo okake itashimasu ga, gorikai onegai itashimasu.

Maaf merepotkan, mohon pengertiannya.

Ungkapan di atas memiliki makna menyampaikan permintaan untuk mohon pengertiannya. ‘Meiwaku’ sendiri memiliki arti ‘mengganggu’ dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu, kesan yang diberikan dari ungkapan satu ini adalah meminta bantuan kepada seseorang, serta menyampaikan rasa tidak enak karena akan merepotkan seseorang.

お忙しいところもうしわけございませんが

お忙しいところもうしわけございませんが、ご返信いただければ幸いです。

Oisogashii tokoro moushi wake gozaimasen ga, gohenshin itadakereba saiwai desu.

Mohon maaf mengganggu dalam keadaan sibuk, tapi saya mengharapkan balasan dari Anda.

Ungkapan di atas memiliki makna yang jelas terlihat dari kalimat utama, bahwa kalimat ini digunakan saat menyampaikan permintaan  kepada seseorang yang sedang dalam keadaan sibuk. Meskipun begitu, pada akhir kalimat jangan lupa tambahkan alasan mengapa ingin meminta bantuan. Gunakan bahasa sopan yang memberikan kesan menghormati.

失礼ですが

失礼ですが、聞きたいことがあります。

Shitsurei desuga, kikitai koto ga arimasu.

Maaf bila tidak sopan, tapi saya ingin bertanya.

Ungkapan di atas biasanya digunakan dalam sesi tanya jawab di sebuah presentasi, seminar, atau rapat. Kesan yang diberikan tentu menghindari pertanyaan menyinggung atau pertanyaan kurang sopan. ‘Shitsurei’ merupakan kata sifat yang memiliki arti ‘tidak sopan’. Maka dari itu, perhatikan baik-baik pertanyaan yang akan ditanyakan agar tidak memberikan kesan tidak nyaman.

もしよろしければ

もしよろしければ、レポートに協力ください。

Moshi yoroshikereba, repooto ni kyouryoku kudasai.

Bila tidak keberatan, mohon bantuan untuk laporannya.

Ungkapan di atas biasanya digunakan menyampaikan permintaan untuk tidak memberikan beban kepada lawan bicara. Maka dari itu, bila lawan bicara berkenan maka bisa membantu bila tidak pun tidak apa-apa. Dalam kondisi ini penting untuk memperhatikan kegiatan yang sedang dikerjakan oleh lawan bicara, sehingga tidak mengganggu pekerjaan satu sama lain.

Kusshon Kotoba; Menyampaikan Penolakan

Setelah mina san mengetahui bagaimana cara menggunakan bahasa sopan untuk menyampaikan permintaan, kali ini mina san akan mengetahui bagaimana cara untuk menyampaikan penolakan. Pastikan mina san sedang dalam pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga bisa menggunakan ungkapan penolakan.

もうしわけございませんが

もうしわけございませんが、おゴミを捨てるのはご遠慮いただいております。

Moushi wake gozaimasen ga, ogomi wo suteru nowa goenryo itadaite orimasu.

Mohon maaf, tolong untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Ungkapan di atas merupakan bahasa sopan untuk menyampaikan penolakan. Poin penting berada di kalimat ‘moushi wake gozaimasen’ yang memiliki arti ‘maaf’. Kalimat di atas memiliki tujuan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

あにく

あにく、ケンさんは会議しております。

Aniku, Ken san wa kaigi shite orimasu.

Kebetulan, Bapak Ken sedang rapat.

Ungkapan aniku bisa digunakan untuk menyampaikan penolakan saat  ada seseorang yang dicari, sepeti kalimat di atas yang menjelaskan bahwa Bapak Ken sedang dalam rapat sehingga tidak bisa dihubungi atau ditemui. Ungkapan ‘aniku’ di tempatkan pada awal kalimat, bisa memiliki arti ‘sayang sekali’ karena tidak bisa memenuhi keperluan dari seseorang.

残念ですが

残念ですが、今回の会議は中止になりました。

Zannen desuga, konkai no kaigi wa chuushi ni narimashita.

Sayang sekali, tapi rapat kali ini sudah dibatalkan.

Ungkapan di atas biasanya digunakan sebagai bentuk kekecewaan karena sudah melewatkan suatu kesempatan atau momen. Pada dasarnya, ungkapan zannen bisa digunakan saat tidak bisa ikut menghadiri acara karena sibuk, tidak bisa mengikuti liburan dengan teman, atau lainnya sebagai bentuk menyampaikan penolakan.

Simpulan Kusshon Kotoba

Ungkapan yang digunakan untuk kalimat menyampaikan permintaan pada dasarnya merupakan ungkapan meminta maaf karena mengganggu seseorang, dalam hal ini maksudnya menanyakan secara tidak langsung apakah mengganggu saat sedang sibuk atau tidak, bila tidak keberatan ingin meminta bantuan, dan ungkapan-ungkapan semacamnya.

Sedangkan ungkapan untuk kalimat menyampaikan penolakan biasanya berada di kondisi yang terlewatkan, misalnya sayang sekali, mohon maaf, dan ungkapan yang memiliki kesan karena mina san melewatkan sesuatu.

Demikian pembahasan singkat dan sederhana pada kali ini, semoga bisa menambah wawasan mina san dalam belajar bahasa Jepang. Semangat selalu dalam belajar kebudayaan dan bahasa Jepang, mina san Ganbarimashou!!!