News & Events
Sejarah Fushimi Inari Taisha, kuil terpenting di Kyoto
- May 19, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Tempat wisata di jepang
Peninggalan sejarah merupakan aspek yang penting untuk dijaga, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengaplikasikan hal ini. Terbukti dengan candi-candi yang berhasil dirawat serta dilestarikan hingga saat ini, hal ini pun berlaku di Jepang sebagai negara yang kaya akan kebudayaan. Mereka memiliki kuil-kuil bersejarah yang dijaga, salah satunya adalah Fushimi Inari Taisha.
Sejarah
Fushimi Inari Taisha adalah sebuah kuil Shinto yang memiliki letak di Fushimi-ku, Kyoto, Jepang. Ukuran dan luas dari kuil ini terbilang cukup besar serta memiliki tempat di kaki gunung Inari yang memiliki tinggi 233 meter di atas permukaan laut. Dalam sejarah Jepang, Inari dikenal sebagai Dewa kesuburan dalam hal pertanian dan beras hingga saat ini.
Bagi para pebisnis pun Dewa Inari dianggap sebagai pelindung karena hal ini membuat usaha mereka tetap bisa berjalan lancar, kuil ini dikenal memiliki popularitas yang cukup baik di Jepang. Sehingga memiliki kurang lebih 32.000 ‘cabang’ di seluruh Jepang secara merata, fakta menarik bahwa para pengusaha memiliki andil dalam pembuatan torii Fushimi Inari.
Torii Fushimi Inari adalah jalan yang terbentuk dari banyaknya gerbang dengan dihiasi oleh lentera menuju kuil, para pengusaha menyisihkan sebagian besar keuntungan sebagai bentuk rasa syukur karena Dewa Inari selalu melindungi usaha mereka tetap berjalan lancar. Kuil ini memiliki sejarah panjang, dan merupakan salah satu kuil perlindungan pada zaman Heian.
Pada tahun 965, Kaisar Murakami memutuskan untuk membawa laporan tertulis tentang peristiwa-peristiwa penting kepada para Dewa penjaga di Jepang. Hal ini dikenal dengan istilah Heihaku, terdapat 16 kuil yang memiliki laporan penting ini. Dan Kuil Inari merupakan salah satu kuil Shinto yang mendapatkan keistimewaan ini.
Dari tahun 1871 hingga 1946 Fushimi Inari Taisha secara resmi dijadikan sebagai salah satu Kanpei-Taisha atau dikenal sebagai kuil yang didukung serta dikembangkan oleh pemerintah. Hal ini membuat kuil Fushimi Inari Taisha menjadi semakin populer dan dikenal oleh banyak kalangan orang di Jepang.
Struktur
Bagian yang paling awal dibangun terdapat di wilayah bukit Inariyama atau bagian barat daya Kyoto pada tahun 711, namun pada akhirnya kuil ini dikembalikan ke tempat asal pada tahun 816 atas permintaan dari biksu Kuukai. Struktur kuil utama didirikan pada tahun 1499, kemudian pada bagian bawah bukit terdapat sebuah gerbang besar yang dinamakan Roumon (楼門).
Dalam bahasa Indonesia, Roumon memiliki arti gerbang menara. Kuil utama Go-Honden (御本殿) memiliki letak di bagian belakang atau di bagian tengah gunung, kuil ini disebut sebagai kuil bagian dalam (奥宮) terdapat jalan setapak yang bisa digunakan untuk mencapainya. Pada bagian puncak terdapat puluhan ribu gundukan yang disebut tsuka (塚) untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Puncak kuil dilengkapi dengan deretan gerbang torii yang dikenal dengan nama senbon torii, kegiatan menyumbangkan dana untuk membuat gerbang dan kuil ini dimulai pada periode Edo (1603-1868) sebagai tanda untuk mewujudkan keinginan atau rasa terima kasih karena keinginan mereka sudah dikabulkan. Terdapat 1000 gerbang torii di sepanjang jalur utama.
Rubah di Kuil
Kitsune atau rubah merupakan simbol utusan para dewa dalam menyampaikan pesan kepada manusia, rubah sering kali ditemukan di wilayah kuil Inari. Tidak sedikit dari para rubah tersebut memiliki simbol yang khas, yaitu sebuah benda berbentuk kunci atau bisa jadi memang kunci. Kunci ini merupakan benda untuk membuka lumbung padi yang dimiliki kuil.
Tidak seperti kebanyakan kuil Shinto, Fushimi Inari Taisha memiliki ciri khas dengan memiliki pandangan terbuka dan luas terhadap sebuah objek utama pemujaan. Hal ini dilambangkan pada sebuah cermin dan tentu saja terdapat sebuah pesan tersirat untuk mengingatkan manusia dalam bertindak tutur.
Hal ini melambangkan bahwa sebagai manusia yang tidak bisa lepas dari bantuan manusia lainnya harus selalu bercermin diri, mengapa demikian? Karena dengan bercermin diri kita akan bisa mengevaluasi diri serta mengetahui apa saja kesalahan-kesalahan kita, sehingga bisa memperbaiki diri menjadi semakin baik di masa mendatang.
Akses Kuil Fushimi Inari Taisha
Di sekitar kuil Fushimi Inari Taisha terdapat banyak toko yang menjual kue-kue dan oleh-oleh khas, salah satunya adalah kue Tsujiura Senbei atau sejenis kue keberuntungan yang berasal dari abad ke 19 serta diyakini sebagai kue keberuntungan Amerika. Kuil ini berada tepat di luar stasiun Inari pada jalur Nara dari perusahaan kereta api Jepang Barat.
Bila teman-teman menggunakan stasiun Kyoto, maka hanya membutuhkan 5 menit saja untuk mencapainya. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan berjalan kaki bila menggunakan stasiun Fushimi-Inari di jalur utama kereta listrik Keihan. Kuil dibuka 24 jam atau berarti tidak tutup sama sekali, pada bagian aula utama selalu diterangi lampu dan tidak ada biaya masuk.
Fakta menarik
Sebagai kuil yang begitu populer dan memiliki sejarah panjang di Jepang, Fushimi Inari Taisha tentu memiliki banyak hal-hal menarik yang bisa teman-teman nikmati saat berkunjung. Berikut merupakan fakta-fakta menarik yang bisa didapati saat berkunjung ke Fushimi Inari Taisha.
-
Toyotomi Hideyoshi
Ciri khas yang dimiliki oleh kuil Fushimi Inari Taisha adalah memiliki warna merah sebagai simbol utama, hal ini bisa terlihat dari warna bangunan kuil serta gerbang torii yang ada pada sepanjang jalur utama. Bagian ini merupakan spot yang paling digemari oleh para wisatawan untuk dikunjungi serta mengambil gambar.
Kuil ini memiliki arsitektur berseni tinggi dan pada setiap sudut teman-teman bisa mendapatkan spot terbaik untuk berfoto, gerbang yang terdiri dari dua lantai ini diceritakan dibangun oleh Toyotomi Hideyoshi yang merupakan salah satu tokoh terkenal di Jepang, Toyotomi Hidesyoshi pun merupakan salah satu orang penting dalam sejarah pendiri Jepang.
-
Rubah (Kitsune)
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sejarah di atas, bahwa kuil Inari memiliki binatang ‘penjaga’ berupa rubah yang disimbolkan utusan Dewa dalam mengirimkan pesan kepada manusia. Namun tidak hanya rubah yang ada di wilayah kuil, melainkan terdapat sebuah patung-patung rubah yang diletakan pada bagian-bagian tertentu.
Bagi teman-teman yang memiliki kesempatan untuk berkunjung ke kuil Fushimi Inari Taisha bisa membawa pulang oleh-oleh berupa boneka rubah atau gantungan kunci bentuk rubah, oleh-oleh ini bisa teman-teman dapatkan di toko-toko yang banyak tersedia di sekitar kuil. Kuil Inari dan rubah merupakan dua hal yang tidak bisa dilepaskan keterkaitannya.
-
Kuil pemujaan Dewa Inari Okami
Kuil Fushimi Inari Taisha dipercaya dilindungi oleh Dewa Inari Okami yang merupakan dewa pelindung dalam hal perdagangan dan pertanian, maka dari itu tidak mengherankan bila kuil ini sering kali didatangi oleh banyak pedagang dan pengusaha tiap tahunnya. Terhitung dalam setahun terdapat jutaan pengunjung yang datang.
Tujuannya adalah tentu untuk berdoa dan bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan, namun tidak sedikit juga mereka yang datang untuk meminta keberuntungan dari sang Dewa Inari Okami.
Tidak akan ada habisnya bila membahas mengenai Fushimi Inari Taisha, dalam hal kebudayaan maupun mengenai fakta-fakta menariknya. Namun terlepas dari itu semua, kuil Fushimi Inari Taisha merupakan tempat yang kaya oleh sejarah panjang Jepang dan kuil yang menjadi simbol di Kyoto. Maka dari itu, bagi teman-teman yang berada di Jepang. Jangan lupa untuk datang berkunjung ya! Yuk kunjungi terus situs https://jepang-indonesia.co.id/