News & Events
Misteri Oni Jepang dengan Kekuatan Supranaturalnya
- August 23, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Oni Jepang (鬼) merupakan sejenis youkai, iblis, atau makhluk gaib dalam cerita rakyat Jepang. Dikenal sebagai makhluk yang memiliki sifat ganas dan jahat, serta kerap kali diceritakan melakukan tindakan tidak terpuji seperti pembunuhan dan kanibalisme. Namun terlepas dari reputasi buruknya, Oni memiliki beberapa hal yang tidak melulu tentang kejahatan.
Oni Jepang
Mereka biasanya digambarkan sebagai sosok raksasa dengan satu atau lebih tanduk yang tumbuh dari bagian kepala, secara anggapan masyarakat mereka dianggap berwarna merah, hitam, atau putih. Terkadang mengenakan sebuah celana pendek (lebih merujuk kepada celana dalam), membawa tongkat besi dengan kekuatan yang berbahaya.
Di Jepang, mereka merupakan karakter yang populer dalam dunia seni, sastra, dan teater. Muncul sebagai peran antagonis atau jahat dalam cerita rakyat Jepang momotaro (bocah persik), issun-boushi, kobutori jisan. Meskipun Oni digambarkan memiliki tampilan menakutkan, dalam dunia modern mereka dikenal lebih ‘lembut’ dan teratur terbukti dari topeng Oni yang terjual bebas.
Salah satu karakter yang paling terkenal adalah Shuten-douji, dianggap sebagai Oni terkuat di Jepang. Legenda dari makhluk ini telah dijelaskan sejak abad ke 14 dalam berbagai seni dan sastra seperti emakimono, joururi, dan kabuki. Minamoti no Yorimitsu sebagai orang yang berhasil mengalahkan makhluk ini menggunakan pedang panjang (Tachi) menjadi harta nasional Jepang.
Visualisasi Oni Jepang
Penggambaran youkai Oni sangat bervariasi tetapi biasanya memiliki bentuk menakutkan seperti raksasa bertanduk satu, memiliki cakar, rambut yang berantakan, dan memiliki taring panjang. Tidak jarang diceritakan bahwa mereka memiliki mata ketiga pada dahinya atau memiliki tangan dan kaki tambahan, Oni memiliki perawakan laki-laki namun bisa berubah menjadi perempuan.
Postur tubuh yang mereka miliki pun beragam, namun rata-rata memiliki bobot besar dan tinggi badan. Penyebutan nama Oni berasal dari cara bacanya yang memiliki arti “untuk menyembunyikan”, karena Oni memiliki kecenderungan bersembunyi di balik hal-hal tertentu”. Diceritakan dalam kamus abad ke 10, bahwa mereka merupakan definisi dari jiwa orang mati.
Karakter Oni Jepang ini pun dikenal dalam cerita Cina dengan memiliki arti roh leluhur yang telah meninggal, dan belum tentu menjadi jiwa yang jahat. Oni digambarkan sangat kuat dan memiliki kekuatan setara dewa, sebuah istilah yang digunakan dalam Buddhisme Jepang untuk merujuk pada Dewa murka (oniki).
Dalam kepercayaan agama Hindu-Budha, Oni kerap kali dilambangkan seperti yaksha dan raksasa pelahap manusia dan menjadi penjaga neraka yang menyiksa manusia berdosa sepanjang masa. Hantu lapar yang biasa disebut gaki juga kadang dianggap sebagai sejenis Oni, bisa disimpulkan bahwa jiwa jahat di luar akan berubah menjadi Oni setelah melewati kematian.
Hanya orang-orang paling buruk saja yang akan berubah menjadi Oni saat masih hidup, dan ini menjadi konflik antara manusia yang disajikan sebagai bumbu utama dalam cerita rakyat Jepang. Beberapa profesor di Jepang mengklaim bahwa kisah mitologi mengenai Oni Jepang ini sepenuhnya konsep mitologi dari Buddhis.
Oni Jepang dan Mata Angin
Makhluk ganas ini kerap kali membawa bencana ke tanah, membawa perang, wabah penyakit, gempa bumi, dan gerhana. Mereka memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa dari kilat dan guntur, memberikan kesan yang menakutkan melalui visualisasi dari mereka. Oni memiliki nafsu makan besar terhadap daging manusia dan bisa melahapnya dalam satu gigitan.
Tampilan yang menipu dari pria tampan hingga wanita cantik merupakan tipu muslihat dari oni, hal ini tidak lain untuk menarik perhatian manusia sebagai korbannya. Menurut Taoisme Cina arah timur laut disebut sebagai kimon atau gerbang iblis, hal ini dianggap sebagai bentuk kesialan karena merupakan gerbang yang dilalui untuk roh jahat.
Berdasarkan penugasan dari dua belas hewan zodiak ke arah mata angin, kimon dikenal sebagai arah ushi tora atau harimau sapi. Satu hal yang berhubungan karena bentuk oni digambarkan memiliki tanduk seperti sapi dan memiliki celana dalam bermotif harimau, kuil sering kali dibangun ke arah mata angin tersebut seperti Enryaku Ji sengaja dibangun di gunung Hiei ke arah timur laut.
Namun banyak orang yang meragukan hal ini sebagai desain awal dari kuil Enryaku Ji karena didirikan pada tahun 788, enam tahun sebelum Kyoto bahkan ada sebagai ibu kota. Dan jika para ahli begitu berpikiran mengenai feng shui maka perubahan ibu kota ke Kyoto tidak akan terjadi, hal ini yang menjadi pembahasan pada masanya.
Bangunan Jepang terkadang memiliki lekukan berbentuk L di bagian timur laut untuk menangkal kehadiran Oni, misalnya tembok yang mengelilingi istana kekaisaran Kyoto memiliki sudut lekukan pada bagian tersebut. Kebiasaan melempar kacang kedelai tradisional untuk mengusir oni pun kerap kali selalu dilakukan pada perayaan setsubun pada Feburari.
Bersamaan dengan melakukan hal tersebut, orang-orang akan mengatakan “oni wa soto! Fuku wa uchi!” kata-kata tersebut memiliki arti “setan keluar! Keberuntungan masuk!. Secara regional di sekitar Prefektur Tottori selama satu musim, jimat yang terbuat dari daun holly dan kepala sarden kering digunakan sebagai pelindung terhadap Oni.
Ada pun permainan terkenal di Jepang yang disebut Oni Gokko, permainan ini hampir sama dengan permainan tag yang ada di negara barat. Perkembangan kisah oni pada zaman modern bergeser dari makhluk perusak dan pembawa kesialan menjadi fungsi pelindung, seperti dalam beberapa festival biasanya kostum Oni memimpin parade Jepang untuk menghilangkan nasib buruk.
Kisah Oni Jepang
Di Jepang terdapat banyak idiom yang mengacu kepada Oni, seperti misalnya ungkapan “Oya ni ninu ko wa oni no ko” yang memiliki terjemahan “seorang anak yang tidak menyerupai orang tuanya maka anak tersebut adalah anak Oni. Kalimat ini kerap kali digunakan saat orang tua menghukum anaknya, selain itu terdapat beberapa kisah tentang Oni yang populer di Jepang.
Momotaro The Peach Boy
Cerita satu ini merupakan salah satu yang paling terkenal di Jepang, tentang pasangan tua yang mengalami nasib sial karena tidak pernah memiliki buah hati. Tetapi mereka menemukan buah persik raksasa yang secara ajaib memberi mereka anak laki-laki, saat anak tersebut tumbuh dia disadarkan akan adanya pulau iblis tempat orang-orang ditangkap dan dijadikan budak oleh iblis.
Momotaro berangkat untuk melakukan perjalanan ke pulau tersebut dengan membawa sejumlah bekal, dan dalam perjalanannya dia bertemu dengan seekor anjing, monyet dan burung sebagai sahabat perjalanannya. Di akhir cerita, Momotaro berhasil mengalahkan iblis dengan bantuan dari para sahabatnya kemudian bisa pulang dengan selamat.
Topeng Oni
Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis muda bekerja demi membantu ibunya yang sedang sakit, dia berbicara dengan topeng wajah ibunya setelah selesai bekerja untuk menghibur diri sendiri. Suatu hari, rekan kerja yang penasaran melihat topeng tersebut memutuskan untuk berbuat jahil dengan mengenakan topeng Oni untuk menggantikan topeng ibunya.
Melihat topeng tersebut, dia menganggap bahwa akan terjadi kesialan kepada ibunya. Setelah melihat topeng Oni, gadis tersebut meminta izin pulang kepada bosnya dan menghampiri ibunya. Namun di tengah perjalanan, dia diganggu oleh beberapa pria yang sedang menonton api unggun sehingga tidak bisa pulang kepada ibunya.
Namun saat akan menyalakan api, gadis tersebut mengenakan topeng Oni untuk melindungi wajahnya dari api yang besar. Pada saat tersebut, para pria yang berkumpul hanya bisa melihat Oni yang menyala di tengah kobaran api. Di saat yang bersamaan, gadis tersebut teringat untuk kembali kepada ibunya sambil mengambil uang yang terkumpul hasil judi para pria tersebut.
Saat kembali kepada ibunya, ternyata keadaan dari sang ibu masih baik-baik dan sehat. Uang yang terkumpul pun bisa digunakan untuk mengobati ibunya, dan gadis tersebut memiliki uang cukup tanpa harus kembali bekerja lagi.
Red Oni Who Cried
Merupakan cerita dari dua Oni berwarna merah dan warna biru, si merah ingin berteman dengan manusia. Tapi manusia justru takut, karena hal ini membuat sang Oni merah menangis. Mengetahui hal tersebut, Oni biru menyusun rencana untuk menjadikan dirinya jahat dan menghancurkan rumah manusia. Hal ini membuat Oni merah harus menyelamatkan manusia dari Oni biru.
Setelah hal tersebut, manusia pun memahami bahwa Oni merah merupakan pahlawan dan akhirnya mereka berteman. Oni biru pun memutuskan untuk pergi untuk menghindari kesalahpahaman, saat sang merah pulang dirinya mendapati sang biru sudah tidak ada dan mengetahui tujuan sebenarnya dari sahabatnya. Oni merah menangis karena tersentuh berkat bantuan sahabatnya..
Begitulah ketiga kisah dari Oni Jepang yang populer, bagaimana teman-teman apakah tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang cerita rakyat Jepang? Ikuti selalu pembahasan terbaru dari kami www.Jepang-Indonesia.co.id tentang kebudayaan Jepang!