News & Events
Taman Ueno yang Rindang Pemberian Kaisar Jepang
- January 18, 2023
- Posted by: Appkey 001
- Category: Sejarah jepang Tempat wisata di jepang
Taman Ueno atau dikenal dengan Ueno kouen merupakan taman umum yang luas di distrik Ueno, Taito, Tokyo Jepang. Taman ini dibangun pada tahun 1873 di tanah yang dulunya milik kuil Kanei, di antara taman umum pertama di negara Jepang. Didirikan mengikuti contoh barat sebagai bagian dari peminjaman dan asimilasi praktik Internasional yang menjadi ciri khas periode Meiji.
Taman Ueno
Rumah dari sejumlah museum besar, taman ini juga memiliki perayaan di musim semi untuk menikmati bunga sakura atau dalam budaya Jepang dikenal dengan istilah hanami. Baru-baru ini yaman dan daya tariknya lebih menarik untuk jutaan pengunjung setiap tahunnya, menjadikannya sebagai taman kota paling populer di Jepang.
Taman kota ini menempati tanah yang dulunya milik kuil Kanei, didirikan pada tahun 1625 di ‘gerbang setan’ yang merupakan arah siap di timur laut Kastil Edo. Sebagian besar bangunan kuil hancur dalam pertempuran Ueno pada tahun 1868 selama perang Boshin, ketika kekuatan Keshogunan Tokugawa dikalahkan oleh mereka yang ingin mengembalikan pemerintahan kekaisaran.
Pada bulan Desember tahun tersebut bukit Ueno menjadi milik kota Tokyo, selain untuk bangunan kuil yang bertahan mencakup pagoda lima lantai pada tahun 1639. Kiyomizu Kannon Do pada tahun 1631 dan gerbang utama yang kira-kira sama, ditetapkan sebagai properti budaya penting Jepang yang ditetapkan menjadi harta karun.
Berbagai proposal diajukan untuk penggunaan situs tersebut sebagai sekolah kedokteran atau rumah sakit, tetapi dokter Belanda malah mendesak agar area tersebut diubah menjadi taman. Pada bulan Januari 1873 Dajou-kan mengeluarkan pemberitahuan yang menyediakan pendirian taman umum, mencatat bahwa di Prefektur Tokyo, Osaka, dan Kyoto terdapat tempat-tempat bersejarah serta keindahan pemandangan di mana orang-orang dapat mengunjungi untuk menikmatinya.
Pada akhir tahun tersebut di taman Ueno didirikan bersama dengan taman Shiba, Asakusa, Asukayama, dan Fukagawa. Tempat-tempat tersebut dikelola pertama kali oleh Biro Museum Kementerian Dalam Negeri, kemudian oleh kementerian Pertanian dan Perdagangan. Sebelum diteruskan menjadi kementerian rumah tangga kekaisaran.
Pada tahun 1924, untuk menghormati pernikahan Hirohito. Taman Ueno dipersembahkan ke kota oleh Kaisar Taisho, menerima nama resmi yang bertahan hingga hari ini Ueno Onshi Koen atau dikenal dengan istilah “Taman Hadiah Kerajaan Ueno”, taman ini memiliki sekitar 8.800 pohon termasuk Ginkgo biloba.
Sejarah Taman Ueno
Ada pula semak belukar seluas 24.800 meter persegi, kolam Shinobazu adalah sebuah danau kecil dengan luas 16 hektar. Hamparan teratai yang luas dan tanah rawa, tempat ini merupakan lokasi favorit penting bagi burung. Spesies yang biasa ditemukan antara lain bebek berumbai, wigeon Eurasia, pintail utara, porchard utara dan bebek berdinding yang ada di Amerika serikat.
Pulau tengah memiliki kuil untuk Benzaiten, dewi keberuntungan kepercayaan Jepang meniru pulau Chikubu di danau Biwa. Area ini dulunya penuh dengan “kedai teh pertemuan”, setara dengan hotel cinta modern. Setelah perang Pasifik, kolam terebut dikeringkan dan digunakan untuk budidaya serealia serta selanjutnya terdapat rencana untuk mengubah tempat tersebut menjadi stadion bisbol.
Selain itu dijadikan pula parkiran bertingkat, kolam teratai direstorasi pada tahun 1949 meskipun sebagian tempat terkuras pagi secara tidak sengaja pada tahun 1968 selama pengerjaan jalur kereta bawah tanah baru. Secara keseluruhan ada sekitar delapan ratus pohon sakura di taman ini, termasuk yang ada dalam kuil Ueno dan sekitarnya.
Totalnya mencapai sekitar 1.200, hal ini menginspirasi Matsuo Bashou untuk menulis “awan bunga adalah kuil dari Ueno dan Asakusa”. Taman Ueno adalah rumah bagi sejumlah museum, kata-kata dalam bahasa Jepang untuk museum dan juga seni diciptakan pada periode Meiji tahun 1868 untuk menangkap konsep barat setelah misi Iwakura serta kunjungan awal lainnya ke Amerika Utara dan Eropa.
Museum Nasional Tokyo didirikan pada tahun 1872 setelah pameran pertama oleh Departemen Museum Kementerian Pendidikan yang baru. Pada tahun yang sama Museum kementerian dibuka, sekarang menjadi Museum Nasional Alam dan Sains. Museum Nasional Seni Barat didirikan pada tahun 1959 berdasarkan koleksi industrialis dari Matsukata Koujirou.
Koleksinya disimpan di Prancis oleh Matsukata dan dikembalikan oleh pemerintah Prancis pada tahun 1959 setelah perjanjian San Fransisco. Bangunan ini oleh Le Corbusier yang menggunakannya untuk mengekspresikan konsepnya tentang museum pertumbuhan tanpa batas, berdasarkan spiral yang mengembang dan dinominasikan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Museum lainnya termasuk Museum Seni Metropolitan Tokyo yang berasal dari tahun 1926 dan Museum Shitamachi pada tahun 1980, didedikasikan untuk budaya ‘kota rendah’. Taman ini juga dipilih sebagai rumah bagi Akademi Jepang pada tahun 1879, sekolah Seni Rupa Tokyo pada tahun 1889, dan sekolah Musik Tokyo pada tahun 1890.
Aula konser bergaya barat pertama di negara ini, aula konser Sougakudou pada tahun 1890 disumbangkan ke bangsal pada tahun 1983 dan dibangun kembali di situs lain pada bagian taman digunakan untuk konser. Tokyo Bunga Kaikan dibuka pada tahun 1961 sebagai tempat pertunjukan opera dan balet, naik merayakan lima ratus tahun berdirinya kota Edo.
Perpustakaan Kekaisaran didirikan sebagai perpustakaan nasional pada tahun 1872 dan dibuka di taman Ueno pada tahun 1906, perpustakaan Diet Nasional dibuka di Chiyoda pada tahun 1948 dan bangunan we sebut sekarang menjadi tempat perpustakaan sastra anak Internasional. Ditambah lagi, Tokugawa Ieyasu diabadikan di Ueno Toushou-gi sejak tahun 1651.
Peringatan Api Hiroshima dan Nagasaki di sebelah kanan gang yang mengarah ke utara kuil Tokugawa Ieyasu Toushougu merupakan tugu peringatan batu Baubau dengan nyala api permanen, hal ini dibangun untuk mengenang bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945. Pada akhir tahun 1945 perang dunia II, peringatan ‘Api Hiroshima dan Nagasaki’ ini dimulai di Hiroshima tak lama setelah pengeboman nuklir oleh tuan Tatsuo Yamamoto tahun 1916 hingga 2004.
Dari kota Hoshino nyala api ini kemudian digabungkan dengan nyala api yang dimulai di Nagasaki, pada tahun 1968 anggota Asosiasi Rakyat Shitamachi Tokyo mengajukan gagasan untuk menyalakan api di halaman kuil Toshogu di taman Ueno Tokyo. Pada bulan April tahun 1989, sebuah “Asosiasi Api Hiroshima dan Nagasaki Menyala di Ueno Toshogu” didirikan dan puluhan ribu orang mengambil bagian dalam penggalian dana selama lebih dari satu tahun.
Pembangunan monumen selesai pada 21 Juli tahun 1990, pengabdian yang diukir di batu peringatan menyatakan bahwa “kami, dengan ini berjanji untuk terus membakar api bom atom. Yakin bahwa monumen ini akan berkontribusi untuk memperkuat gerakan rakyat di seluruh dunia untuk menghapuskan senjata nuklir dan mencapai perdamaian.
Gojouten jinja didedikasikan untuk untuk cendekiawan Sugawara no Michizane, sementara tetangganya Hanazono Inari jinja memiliki patung rubah Inari berbulu merah di gua. Terdapat gundukan pemakaman periode Yayoi di sebuah bukit kecil dekat pusat taman, selama satu dekade hingga tahun 1894 terdapat pacuan kuda di dekat kolam Shinobazu.
Saat ini terdapat lapangan bisbol, dinamai untuk menghormati penyair Masaoka Shiki penggemar olahraga tersebut. Selain museum seni pertama di Jepang, taman ini memiliki kebun binatang pertama dan menggelar sejumlah pameran industri. Stasiun Ueno dibuka di dekatnya pada tahun 1883, setelah gempa bumi besar Kanto pada tahun 1923.
Pemberitahuan tentang orang hilang ditempelkan pada patung Saigo Takamori, Taman Ueno dan sekitarnya menonjol dalam fiksi Jepang termasuk Angsa liar oleh Mori Ogai. Hal ini yang menjadikan taman ini memiliki sejarah panjang serta kebudayaan unik, apakah teman-teman tertarik untuk membaca pembahasan konten Jepang lainnya? Kunjungi www.jepang-indonesia.co.id.