News & Events
Itadakimasu, cara orang Jepang menghargai makanan
- October 11, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Bahasa Jepang
Konnichiwa mina san, bagaimana kabar hari ini? Semoga sehat selalu, memiliki kesehatan jasmani dan rohani tentu merupakan bentuk berkah yang harus selalu disyukuri. Rasa bersyukur harus selalu diucapkan setiap harinya karena masih diberikan nafas selalu setiap membuka mata di pagi hari, budaya bersyukur ini pun begitu melekat pada budaya Jepang. Seperti halnya makna dari itadakimasu dalam bahasa Jepang, apakah mina san mengetahui makna sebenernya dari itadakimasu? Mari kita bahas mengenai arti sebenarnya dari itadakimasu.
Apa arti kata itadakimasu?
Umumnya, ungkapan itadakimasu digunakan oleh orang Jepang pada saat akan makan. Dalam film dan anime mungkin Anda sering kali mendengar ucapan yang satu ini. Namun lebih dari pada itu, itadakimasu memiliki makna mendalam dalam budaya Jepang. Itadakimasu ditulis dengan huruf Kanji 頂きます, makna rasa syukur begitu kental dalam ucapan satu ini. Rasa terima kasih karena masih bisa mendapatkan makanan setiap hari.
Selain itu, ungkapan itadakimasu pun bisa diterjemahkan sebagai bentuk menerima sebuah benda atau menerima perlakuan dari seseorang kepada kita. Seperti contoh kalimat di bawah ini.
お母さんからおみやげをいただきます。
Okaasan kara omiyage wo itadakimasu.
Saya menerima oleh-oleh dari ibu.
お父さんから辞書を買っていただきます。
Otousan kara jisho wo katte itadakimasu.
Saya menerima kamus yang dibeli dari ayah.
Pola kalimat yang diikuti oleh ~いただきますmerupakan bentuk sopan dari pola kalimat ~もらいます, maka dari itu dua pola kalimat tersebut memiliki arti dan makna yang sama. Hanya kesan yang diberikan berbeda, ~いただきますmemiliki kesan sopan biasanya digunakan kepada orang yang kita hormat, sedangkan ~もらいますmerupakan bentuk biasa untuk digunakan sehari-hari kepada teman dekat.
Dua makna ini yang dipahami secara umum mengenai itadakimasu, pertama adalah ucapan bahasa Jepang selamat makan dan kedua adalah sebuah pola kalimat yang digunakan saat kita menerima benda atau perlakuan dari orang lain. Pemahaman ini yang harus dimengerti terlebih dahulu sebelum membahas sejarah dari makna itadakimasu secara mendalam, karena landasan pengertian dasar merupakan aspek penting untuk dipahami.
Sejarah penggunaan kata itadakimasu
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf di atas bahwa itadakimasu memiliki kanji 頂きますdan 頂. Huruf Kanji ini memiliki arti meletakan sesuai di atas kepala atau puncak sebuah gunung. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa kata ini memiliki makna mendalam tentang rasa bersyukur tinggi serta apresiasi terhadap sesuatu. Awalnya pemahaman ini dibawa oleh agama Budha pada periode Asuka. Adalah budaya untuk ‘mengangkat’ barang saat berhadapan dengan orang yang memiliki status lebih tinggi.
Itadakimasu pun memiliki kesan sebagai bentuk menerima sesuatu dari orang lain, lalu seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa itadakimasu merupakan bentuk sopan dari kata kerja morau yang memiliki arti dan makna serupa. Seiring berkembangnya zaman, pada tahun 1812 tradisi ucapan itadakimasu sering kali digunakan untuk ucapan selamat makan dalam bahasa Jepang.
Tradisi ini pun beriringan dengan terbitnya sebuah buku dengan judul Koukou Michiki Gusa, buku ini memiliki penjelasan mengenai panduan dalam kehidupan sehari-hari serta mengandung penggunaan itadakimasu dalam kehidupan sehari-hari dalam zaman modern.
“Hashi toreba ametsuchi miyo no onmegumi, shukun ya oya no goona aziwaru”
Kalimat di atas merupakan ungkapan yang memiliki arti saat mengangkat sumpit, Anda harus mengucapkan terima kasih sebagai rasa syukur untuk kehidupan kepada semesta, Tuhan, dan orang tua. Dari sini mina san tentu memahami makna mendalam dari rasa syukur yang dimiliki oleh tradisi warga Jepang, sebuah apreasiasi tertinggi bahkan dalam menjalakan kehidupan sehari-hari.
Cara menggunakan ucapan itadakimasu
Karena ucapan itadakimasu memiliki arti Bahasa Jepang selamat makan, maka dari itu ada beberapa cara yang terbilang umum digunakan untuk ucapan satu ini.
Meletakan tangan atau merapatkan kedua tangan sebelum memulai makan, gerakan ini diikuti sambil mengucapkan itadakimasu. Setelah itu gerakan membungkuk tipis dilakukan beriringan dengan ucapan itadakimasu, setelah selesai barulah ambil sumpit untuk mulai makan. Meskipun begitu tradisi ini kerap kali tidak selalu dilakukan oleh semua masyarakat Jepang.
Bahkan menurut penelitian terdapat beberapa klasifikasi tentang rakyat Jepang tentang penggunaan ucapan itadakimasu. 64 persen responden menyatakan selalu mengucapkan itadakimasu secara serentak sambil merapatkan tangan sebelum mulai makan. Kemudian 28 persen orang Jepang hanya mengucapkan itadakimasu tanpa melakukan gerakan apapun. Satu persen nya hanya mengangkat tangan tanpa mengucapkan apapun, serta tujuh persen sisanya tidak melakukan apapun sebelum makan.
Terlepas dari fakta tersebut, masyarakat Jepang selalu memiliki tradisi bersyukur dalam keseharian nya. Yang ternyata memberikan pengaruh baik terhadap pengelolaan limbah makanan di Jepang. Karena hal ini limbah makanan di Jepang bisa diminimalisir menjadi sedikit mungkin. Sebuah pepatah kuno Jepang menyebutkan bahwa tujuh dewa hidup dalam satu butir nasi. Hal ini rupanya memunculkan kepercayaan bahwa menghargai makanan adalah kewajiban bagi rakyat Jepang.
Kapan ungkapan ini digunakan?
Lalu dalam kondisi kapan saja ucapan itadakimasu digunakan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa kondisi yang bisa digunakan secara umum.
- Saat sebelum makan, hal ini tentu lazim digunakan karena pembahasan kali ini memfokuskan pada ucapan itadakimasu sebelum memulai makan.
- Saat menerima sesuatu dari orang lain, konteks disini tentu mencakup kepada menerima barang atau menerima perlakukan dari orang lain.
Dua kondisi tersebut merupakan saat dimana ucapan itadakimasu biasanya digunakan, dengan mengucapkan itadakimasu kesan menghargai akan terlihat dan merupakan tindakan terpuji tentunya. Apalagi bentuk itadakimasu merupakan bentuk sopan dari moraimasu.
Demikian pembahasan singkat dan sederhana dari materi kali ini mengenai ucapan itadakimasu, beberapa kesimpulan bisa diambil dari materi kali ini adalah.
- Masyarakat Jepang begitu menghargai tradisi mengucapkan itadakimasu yang diwariskan dari zaman dahulu kala.
- Tradisi mengucapkan itadakimasu disebarkan oleh agama Budha pada awal periode Asuka, kemudian seiring berjalannya waktu menjadi kehidupan pada kegiatan sehari-hari.
- Cara masyarakat Jepang mengurangi limbah makanan adalah dengan cara bersyukur karena telah mendapatkan makanan setiap harinya, maka dari itu sisa makanan dibuat seminimal mungkin tanpa adanya makanan yang terbuang secara sia-sia.
- Dalam pola kalimat bahasa Jepang bentuk ~itadakimasu merupakan bentuk sopan dari pola kalimat ~moraimasu, kedua bentuk ini memiliki arti dan makna menerima perlakuan atau barang dari orang lain.
Itulah tadi sedikit pembahasan kita tentang frase bahasa Jepang “itadakimasu”. Sebuah frase yang digunakan orang Jepang untuk menghargai makanan hingga menghormati atau menghargai pemberian yang mereka terima dari orang lain. Apabila minasan memiliki komentar atau pendapat lain tentang penggunaan atau bahkan aspek budaya yang berhubungan dengan kata ini, bisa komentar di bawah artikel ini ya! Sampai jumpa..!