News & Events
Cosplay adalah..| Semua yang perlu diketahui
- December 14, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Mengekspresikan jati diri melalui gaya merupakan salah satu langkah yang diambil oleh kebanyakan orang, terlebih bagi mereka generasi muda. Seperti budaya yang ada di Jepang misalnya, mina san pasti akrab dengan istilah cosplay. Cosplay adalah hobi untuk mengenakan pakaian, aksesoris, riasan wajah yang dikenakan berdasarkan karakter dari anime, manga, dongeng, atau karakter pada film. Lalu apakah hal yang menarik dari cosplay? Dan apa saja yang perlu diketahui tentang cosplay? Mari simak ulasan berikut.
Cosplay adalah
Cosplay atau lebih dikenal dengan kosupure コスプレmerupakan sebuah gaya berbusana yang cukup terkenal di Jepang dari dulu hingga sekarang, istilah cosplay berasal dari bahasa Inggris yang mengadaptasi arti kata costume (busana/pakaian) dan play (bermain). Maka dari itu perpaduan dua kata tersebut menghasilkan kata baru, yaitu cosplay adalah gaya busana atau riasan yang menyerupai sebuah karakter fiksi atau cerita.
Dalam dunia cosplay, pelaku yang memerankan atau menggunakan riasan berdasarkan anime, manga, dan sebagainya dikenal dengan istilah cosplayer. Tidak jarang juga istilah ini disingkat menjadi coser, bagi mereka pelaku cosplay. Biasanya para cosplayer kerap kali membuat pertemuan dalam sebuah event yang memiliki kelompok dengan istilah doujin circle atau acara penggemar.
Hal ini tentu merujuk kepada karakter yang mereka kagumi, tidak sedikit bagi para pelaku cosplay yang mengikuti gaya busana bahkan hingga sampai gerakan ciri khas sang karakter saat melakukan cosplay. Anime-anime ternama seperti Naruto, Sailor Moon, Doraemon, dan masih banyak lagi diantaranya menjadi referensi bagi cosplayer untuk selalu mengubah gaya riasan maupun berpakaian.
Sejarah cosplay
Pada perkembangannya, cosplay justru memiliki ‘pergerakan’ awal pada tahun 1960 dalam sebuah acara festival fiksi ilmiah di Amerika. Budaya Hallowen dan Paskah yang begitu antusias dirayakan oleh masyarakat Amerika membuat mereka terinspirasi untuk membuat topeng serta busana menyerupai karakter film. Hal ini dikenal dengan istilah pesta topeng (masquerade) di Amerika.
Kemudian budaya yang diawali dari Amerika ini berkembang hingga memasuki ke wilayah Jepang, sekitar tahun 1970. Sebuah festival cosplay Jepang yang berada di sebuah kota Ashinoko, prefektur Kanagawa menjadi awal kemunculan cosplay dalam budaya Jepang. Tercatat pada tahun 1978 menjadi awal bagi cosplay pertama di Jepang, kala ini terdapat sebuah festival yang memiliki tema Triton of the sea sebagai awal kemunculan cosplay Jepang.
Kemudian dengan seiring berjalannya waktu, acara tetap mengenai cosplay dimulai pada Nihon SF TAIKEI ke 19 pada tahun 1980 di Jepang. Para cosplayer masih kerap kali menggunakan gaya busana serta riasan dari pahlawan super seperti Superman, Batman, Wonder woman, Atom boy, dan masih banyak lagi karakter fiksi pada film yang menjadi referensi bagi cosplayer.
Comic market menjadi tajuk bagi perkumpulan cosplayer menujukkan ekspresinya, selain menjadi tempat berkumpul bagi para penggemar cosplay dan penggemar cerita fiksi ilmiah. Acara ini menjadi tempat bagi mereka, penggemar cosplay untuk bertukar informasi mengenai apa saja karakter yang paling terkenal, gaya berbusana apa yang cocok, bahkan menentukan pose atau gerakan ciri khas dari sang tokoh guna semakin memperdalam ‘peran’ dalam melakukan cosplay.
Perkembangan cosplay di Jepang
Kendatipun demikian, awalnya masyarkat awam memandang budaya cosplay dengan sebelah mata tentunya. Selain karena memang budaya cosplay belum bisa dijelaskan secara menyeluruh, adanya gaya berbusana yang eksentrik membuat masyarakat merasa ‘kaget’ dan terheran-heran. Namun seiring bergulirnya waktu, majalah anime kian memuat berita serta liputan tentang pameran serta berita cosplay. Sejak saat itulah masyarakat luas memahami mengenai cosplay dan pada akhirnya mereka mengetahui bagaimana cara mengekspresikan rasa kesukaan tentang sebuah karakter fiksi.
Sebuah liputan besar dari majalah fanroad edisi pertama tecatat pada bulan Agustus tahun 1980, membuat kolom khusus mengenai kelompok anak muda yang dikenal dengan nama Tominoko-Zoku. Anak-anak muda ini berkumpul di wilayah Harajuku, Jepang dengan menggunakan kostum dari tokoh-tokoh yang ada dalam anime Gundam.
Setelah ditelusuri, komunitas atau perkumpulan dengan nama Tominoko-Zoku ini hadir untuk menandingi popularitas dari sebuah kelompok lainnya dengan nama Takenoko-Zoku. Menurut informasi yang beredar komunitas perkumpulan dengan nama Takenoko-Zoku merupakan kelompok anak-anak muda yang sering kali berkeliaran di wilayah Harajuku, Jepang dengan menggunakan busana yang aneh.
Nama Tominoko-Zoku sendiri diambil dari sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino. Sedangkan di sisi lain, parodi istilah dari kumpulan Takenoko-Zoku kerap kali menampilkan tarian-tarian khas mereka sendiri serta sering kali memuat foto yang diambil secara bersamaan. Tentu disertai dengan pose dan gerakan khas dari mereka sendiri sesuai referensi yang didapatkan.
Komunitas Tominoko-zoku sendiri awalnya hanya hadir untuk memberikan sensasi, seakan mendobrak sebuah gaya berbusana yang monoton. Komunitas ini hadir sebagai pembeda, namun berkat adanya Tominoko-zoku memberikan dampak positif terhadap perkembangan cosplay di Jepang. Istilah cosplay adalah hal yang tabu awalnya, namun setelah kemunculan beberapa komunitas penggemar membuat para pecinta anime semakin ramai dan berani untuk berekspresi.
Cosplay dalam media
Sebelum istilah cosplay ramai diperbincangkan, salah satu penyiar ternama bernama Minky Yasu kerap kali melakukan cosplay dengan menggunakan busana serta riasan dari anime terkenal di Jepang, Minky Momo. Selanjutnya ada pula sebuah acara di Radio Toukai Jepang yang memberikan fasilitas bagi para cosplayer untuk berekspresi pada tahun 1984.
Selepas itu, seakan jamur pada musim hujan. Radio-radio begitu gencar dalam mengadakan kontes cosplay dari tahun 1989 hingga tahun 1995 di salah satu stasiun TV Asahi. Rancangan kostum populer terdapat pada acara Hanakin Data Land. Pada tahun 1985, hobi cosplay menyebar dengan luas seiring dengan adanya anime populer, kapten Tsubasa. Tshirt dengan gambar tokoh kapten Tsubasa beredar dimana-mana hingga memiliki kelompok penggemar pada tahun 1986. Fotografer amatir untuk cosplay dikenal dengan istilah kamera-kozou.
Cosplay di Indonesia
Untuk perkembangan cosplay di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 2000an, terdapat beberapa acara yang digelar salah satunya berawal di kota Bandung. Gaya Harajuku asal Jepang diadaptasi kemudian dibawa menjadi sebuah kebudayaan, event ternama kerap kali digelar di kota Jakarta. Univeritas Indonesia menjadi salah satu kampus ternama yang kerap kali menggelar acara bagi para penggemar cosplay maupun anime Jepang. Beberapa event ternama di Indonesia berupa comic-con, bunkasai, anime festival Asia Indonesia pun ramai dikunjungi bagi mereka para penggemar jejepangan ini.
Lalu bagaimana dengan mina san? Apakah mina san sering untuk mengikuti acara perkumpulan pecinta cosplay? Apakah mina san sudah lebih mengenal bahwa cosplay adalah budaya Jepang? Atau bahkan mina san merupakan pelaku yang gemar melakukan cosplay? Bagaimana pun juga budaya asal Jepang ini menarik untuk dipelajari dan dicoba. Jadi apakah mina san siap untuk mencoba menjadi cosplayer!!