News & Events
20 baju adat Jepang yang ingin Anda coba
- January 4, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Kebanyakan orang mungkin akrab dengan kimono sebagai baju adat Jepang. Baju tradisional Jepang ini kerap kali digunakan saat adanya perayaan besar atau festival di Jepang. Namun, ternyata terdapat beragam pakaian tradisional Jepang yang belum mina san kenal semuanya. Satu hal yang menjadi kesamaan dari beragam baju Jepang ini adalah dilengkapi dengan keindahan motif dan desain inovatif. Penasaran? Berikut merupakan 20 baju adat Jepang yang perlu diketahui! Kali ini saya saya ingin membaginya menjadi dua jenis, yaitu jenis yang sering saya dengar dan jarang.
Baju adat Jepang yang banyak dikenal orang termasuk saya
1. Kimono
Dari banyaknya pakaian tradisional Jepang yang ada, baju adat Jepang yang paling mudah dikenali adalah kimono. Kimono berhasil menjadi daya tarik Jepang untuk internasional. Kimono mendapatkan pengaruh gaya serta budaya dari China.
Awalnya kimono dikenakan dengan hakama atau dikenal dengan sebuah rok panjang yang memiliki sekat di tengahnya. Seiring berjalannya waktu, perlahan penggunaan rok panjang ini semakin dikurangi hingga tidak digunakan lagi. Konsep rok panjang ini kemudian diselaraskan menjadi satu bersama obi atau sabuk yang digunakan untuk diikat pada bagian tengah kimono. Penggunaan baju adat Jepang ini biasanya untuk acara-acara formal maupun informal. Kimono merupakan identitas akan keindahan yang dimiliki oleh Jepang.
2. Yukata
Pakaian tradisional Jepang ini sekilas memiliki bentuk yang mirip dengan kimono, hanya saja dari segi waktu penggunaannya berbeda. Yukata biasanya digunakan saat musim panas tiba. Hal ini memiliki alasan karena yukata memiliki bahan lebih tipis dan lebih ringan daripada kimono. Terjemahan yukata sendiri memiliki arti pakaian mandi saat pertama kali dibuat.
Yukata sendiri bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Kimono digunakan saat adanya acara-acara penting serta festival besar, sedangkan Yukata merupakan baju adat Jepang untuk musim panas secara tidak langsung. Hal ini bukan tanpa alasan, karena masyarakat Jepang akan mengenakan yukata secara menyeluruh bila musim panas tiba, seakan sebuah aturan tidak tertulis dan menjadi kebiasaan pada akhirnya.
3. Geta
Bila di Indonesia kita mengenal sepatu kayu yang disebut dengan bakiak, maka Jepang pun memiliki geta yang memiliki penjelasan serupa. Geta biasanya digunakan sebagai pelengkap bagi kimono atau yukata, namun akhir-akhir ini ukuran dari sepatu satu ini tidak setinggi awalnya. Pasalnya ukuran yang lebih rendah lebih membuat kesan casual dan nyaman digunakan sehari-hari.
4. Aksesoris baju adat Jepang, Obi
Obi merupakan sebuah ikat pinggang yang digunakan bersamaan dengan kimono, namun untuk beberapa keadaan obi kerap kali diabaikan penggunaannya. Padahal terdapat beragam desain dari obi yang bisa digunakan untuk mempercantik tampilan. Selain itu, pola atau desain yang dipilih biasanya begitu kontras dengan warna kimono untuk memberikan kesan yang elegan.
Fungsi obi wanita dan pria memiliki perbedaan, misalnya obi untuk pria diperuntukkan guna membuat kimono tetap terjaga baik sehingga menghindari kelonggaran. Maka dari itu, obi pria biasanya dibuat lebih ketat. Sedangkan bagi wanita, obi merupakan tambahan pemanis saja karena potongan kain sebenarnya tersembunyi di belakang kimono.
5. Happi
Happi memiliki warna mencolok seperti biru tua dan cokelat. Happi biasanya dikenakan oleh mereka yang datang ke sebuah festival. Jaket yang ringan dan membuat nyaman ini memiliki bentuk yang sedikit lebih pendek dari lengan panjang penuhnya. Bagian belakang biasanya dihiasi oleh dekorasi khas Jepang. Dahulu kala bagian belakang happi diisi oleh lambang dari keluarga sebagai identitas diri, contohnya anggota tim mikoshi atau pembawa kuil.
6. Hakama
Pembuatan hakama terinspirasi dari celana yang digunakan oleh jajaran kekaisaran di Tiongkok saat dinasti Sui dan Ting. Menurut sejarah, hakama adalah pendahulu dari kimono sebagai baju adat Jepang. Seiring berjalannya waktu, hakama cenderung digunakan sebagai bagian bawahan kimono untuk acara kasual atau formal. Sementara bagi wanita, hakama biasanya dikenakan pada upacara kelulusan atau pada saat olahraga aikido dan kendou.
7. Jinbei
Jinbei sendiri memiliki kemiripan dengan samue dalam hal gaya, namun perbedaan yang terlihat mencolok adalah dalam segi hiasan dan desain. Bila samue terlihat lebih sederhana, maka jinbei memiliki dekorasi yang beragam. Populer di kalangan anak laki-laki dan anak perempuan yang mengenakan yukata, jinbei pun dianggap sebagai pakaian tradisional yang cocok digunakan saat acara festival atau saat berkunjung ke onsen.
Baju adat Jepang yang jarang saya dengar
Disklaimer: Penilaian ini adalah berdasarkan pengetahuan dari penulis yang masih kurang luas. Mohon permaklumannya ya kawan-kawan!
1. Hanten
Sebuah baju adat Jepang dengan memiliki desain seperti mantel dikenal dengan nama hanten, pakaian tradisional Jepang ini biasanya dikenakan saat musim dingin tiba diawali pada era Edo. Keseluruhan desain dari hanten begitu sederhana dan mudah untuk dikenakan. Jaket mantel merupakan pakaian yang mudah untuk dikenakan sehari-hari begitu pun mudah untuk disimpan pada lemari.
Untuk desain dari hanten sendiri begitu beragam dengan motif dan warna menyala. Apaila mina san berada di Jepang atau memiliki kesempatan berlibur ke Jepang, jangan lewatkan untuk membeli hanten sebagai buah tangan dari Jepang sekaligus menambah koleksi jaket mantel untuk digunakan.
2. Samue
Samue merupakan baju adat Jepang yang sederhana dan pada awalnya dikenakan oleh para Buddha zen Jepang, bahkan hingga saat ini samue masih kerap digunakan sebagai identitas. Pakaian tradisional Jepang ini terdiri dari celana sederhana dan bagian atasan. Celana ini biasanya terbuat dari bahan katun dengan memiliki warna biru.
Tidak hanya itu, terdapat pula bagian celana yang memiliki warna coklat. Konsep sederhana dari samue merupakan simbol kesederhanaan yang dimiliki oleh Buddanisme zen, ajaran yang selalu mengingatkan bahwa semua hal harus terlihat sederhana tanpa perlu melebih-lebihkan. Hal inilah yang coba untuk diadaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
3. Nagajuban
Sebuah jubah tipis yang berada tersembunyi di bagian bawah kimono dikenal dengan nama “nagajuban”. Fungsi dari kain tipis ini untuk menjaga kebersihan kimono. Nagajuban biasanya terbuat dari kain sutera atau katun. Bagian kain ini memisahkan lapisan kimono dari tubuh, karena kimono begitu sulit untuk dibersihkan terutama yang terbuat dari sutera. Maka penting untuk menggunakan nagajuban agar terhindar dari keringat dari bahan luar.
3. Tabi
Bentuk unik berupa percampuran sepatu dan kaus kaki ini dikenal dengan sebutan tabi. Alas kaki tradisional Jepang ini bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Konsep dari tabi sendiri memisahkan bagian jempol kaki dengan bagian jari kaki lainnya atau seperti sebuah sarung tangan tapi digunakan di bagian kaki. Desain sederhana dengan warna putih biasanya dikenakan dengan baju adat Jepang sehingga menjadi indah untuk dilihat.
4. Zori
Alas kaki atau zori merupakan bagian penting yang kerap kali melengkapi pakaian tradisional Jepang dalam baju adat Jepang. Zori memiliki peran penting. Disebutkan bahwa alas kaki ini terbuat dari berbagai bahan selama bertahun-tahun. Zori memiliki gaya kasual atau formal. Hal ini biasanya ditentukan dari warna tali jari kaki atau hanao dan lebih sering digunakan bersamaan dengan kaus kaki (tabi).
5. Setta
Fakta menarik dari setta adalah semua jenis setta merupakan jenis zori, sedangkan tidak semua zori adalah setta. Setta dipercaya lebih mudah dikenakan dari alas kaki lainnya. Hal ini karena setta memiliki bentuk ringan serta lebih lembut. Tidak seperti zori yang biasanya terbuat dari sol jerami, biasanya setta digunakan saat musim hujan tiba karena memiliki ketahanan terhadap air yang baik dan musim panas karena lebih tahan terhadap kelembapan musim panas di Jepang.
6. Tenugui
Kain yang memiliki desain indah ini biasanya digunakan sebagai hiasan di sekitar rumah atau sebagai bahan pembungkus kado. Tenugui sendiri pun biasanya menjadi bahan penutup kepala bagi mereka yang melakukan olahraga kendou. Hal ini digunakan karena lebih praktis dan tidak menutupi wajah. Selain itu, pola yang ditawarkan pun beragam dan begitu indah untuk dilihat.
7. Maekake
Maekake memiliki arti ‘pakaian depan’ atau ‘gantungan depan’ sebagai terjemahan resminya. Namun, maekake sendiri merupakan celemek tradisional Jepang. Seperti celemek pada umumnya, maekake digunakan di bagian pinggul. Mina san bisa menemui mereka yang menggunakan maekake di restoran khas Jepang. Saat ini maekake masih kerap kali digunakan oleh penjual beras dan karyawan yang bekerja di bar atau izakaya.
8. Michiyuki
Michiyuki memiliki terjemahan kaku ‘perjalanan’ atau ‘bepergian’. Namun, pada dasarnya michiyuki sendiri adalah sebuah baju adat Jepang berbentuk mantel. Biasanya digunakan di bagian luar kimono untuk perlindungan serta memberikan kehangatan. Ciri khas dari michiyuki adalah bentuk kerah mantel berbentuk persegi dan diikat dengan kancing di bagian depan.
9. Tanzen
Tanzen merupakan bentuk lain dari kimono. Namun, tanzen biasanya digunakan saat musim dingin tiba oleh para pria. Tanzen memiliki lapisan tebal dan cukup untuk menangkal cuaca dingin. Baju adat Jepang ini memang sengaja dibuat untuk menghadapi musim dingin. Katun dan sutera merupakan bahan yang biasanya digunakan untuk membuat tanzen. Tohoku dan Hokkaido merupakan kota di bagian utara yang kerap kali menggunakan pakaian tradisional Jepang ini.
10. Gakuran
Penggunaan gakuran bisa mina san lihat di anime-anime atau serial drama Jepang. Baju adat Jepang ini adalah seragam sekolah menengah atas anak laki-laki yang ramping dan terkesan tradisional yang terdiri dari mantel kancing panjang serta kerah tinggi. Dilengkapi dengan celana panjang, gakuran biasanya dikenakan bersamaan dengan sepatu warna hitam. Fakta menarik, bahwa pasangan dari seragam gakuran dikenal dengan nama sailor fuku.
11. Fundoshi
Fundoshi merupakan salah satu dari banyak pakaian tradisional Jepang yang melekat di hati masyarakat Jepang. Pasalnya, baju adat Jepang ini dipengaruhi oleh budaya barat dan beredar setelah perang dunia II. Namun, akhir-akhir ini fundoshi kerap kali dikenakan pada festival Hadaka Matsuri atau festival telanjang yang terkenal di Okayama pada bulan Februari.
12. Hachimaki
Sebuah aksesoris yang disukai oleh seluruh koki di negara Jepang merupakan penjelasan singkat dari hachimaki. Hachimaki memiliki bentuk seperti sebuah bandana yang dikenakan di kepala. Hachimaki digunakan untuk mencegah keringat yang menetes ke mata. Tidak hanya itu, biasanya mereka yang hadir untuk memberikan semangat kepada peserta lomba pun menggunakan hachimaki. Hachimaki ada yang dimodifikasi dengan tulisan-tulisan semangat. Hachimaki diadopsi dari helm samurai untuk mencegah bagian dahi terpotong.
Bagaimana mina san? Apakah tertarik untuk mencoba baju adat Jepang ini? Terdapat beragam jenis dan model yang bisa mina san pilih. Apabila nanti berkesempatan untuk berkunjung ke Jepang, jangan lupa untuk membeli pakaian tradisional Jepang guna menjadi koleksi tersendiri. Tidak hanya itu, tentu bisa digunakan pula saat mendatangi festival yang ada di Jepang loh!