News & Events
Aturan Sekolah di Jepang itu Unik. Benarkah?
- July 31, 2021
- Posted by: appkey
- Category: Budaya Jepang
Setiap sekolah di masing-masing negara memiliki peraturan tersendiri, baik itu di Indonesia, di Jepang maupun negara lainnya. Jepang mendapat apresiasi dari negara lain karena kedisiplinannya. Disipilin dalam bahasa Jepang dikenal dengan shitsuke. Shitsuke yaitu sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi aturan yang berlaku di suatu tempat. Pada segmen kali ini saya akan membahas mengenai pendidikan di Jepang, khususnya mengenai aturan sekolah di Jepang. Bagaimana peraturan sekolah di Jepang? berikut saya akan memaparkan apa saja aturan sekolah di Jepang.
Aturan sekolah di Jepang yang umum
Tidak jauh beda dengan negara kita, di Jepang juga ada sekolah negeri yang disebut dengan kokuritsu gakkou dan sekolah swasta yang disebut dengan shiritsu gakkou. Mereka juga menerapkan pendidikan wajib sembilan tahun, masing-masing enam tahun di SD dan tiga tahun di sekolah menengah. Meskipun taman kanak-kanak atau youchien tidak di wajibkan, pemerintah tetap membuka youchien. Begitu pula untuk sekolah menengah atas atau koukougakkou, kejuruan atau senmon gakkou, akademi atau tanki daigaku dan perguruan tinggi atau daigaku.
Sekolah – sekolah di Jepang memulai ajaran baru di awal April. Satu tahun ajaran di bagi menjadi 3 caturwulan yang di bagi dengan tiga kali liburan yang lumayan panjang, yaitu libur musim panas dari bulan juli sampai akhir agustus (kurang lebih dua bulan), golden week dari akhir april sampai awal mei (satu minggu), terakhir libur musim dingin yaitu akhir desember sampai awal januari (satu minggu).
Masing-masing wilayah memiliki rentang waktu liburan yang berbeda, terkadang di daerah yang banyak turun salju, libur musim dinginnya menjadi sedikit lebih lama. Jika Anda mungkin berminat sekolah atau menyekolahkan anak di Jepang, mungkin ulasan singkat ini bisa sedikit membantu.
Beberapa aturan sekolah di Jepang yang sering disebut “beda”
Berbicara tentang aturan sekolah, Jepang terkenal dengan aturan sekolahnya yang sedikit beda, atau bahkan beberapa aturannya jarang ada di sekolah negara lain. Seberapa unik sih, aturan sekolah di Jepang?
Nyuugaku shiki di Jepang
Sekolah di Jepang tidak menerapkan aturan MOS atau masa orientasi siswa seperti di Indonesia, siswa baru di Jepang hanya melakukan upacara penerimaan siswa baru atau yang disebut dengan nyuugaku shiki yang dilakukan oleh masing-masing sekolah. Nyuugaku shiki diselenggarakan di hari pertama ke sekolah yang umumnya bertempat di aula olahraga dan dihadiri oleh kepala sekolah, para guru, kakak kelas dan siswa baru beserta orang tuanya.
Nyuugaku shiki dibuka dengan diberikannya tepuk tangan yang meriah kepada siswa baru pada saat memasuki aula. Setelah itu dilanjutkan dengan pidato oleh kepala sekolah, pengenalan wali kelas dan pidato dari perwakilan masing-masing siswa. Upacara penerimaan siswa baru ini diselenggarakan dengan tujuan pengenalan sekolah, dan memberikan sambutan hangat kepada siswa yang baru masuk sekolah yang bersangkutan. Inilah aturan sekolah di Jepang yang harus diikuti oleh siswa bahkan guru di sekolah-sekolah di negara tersebut.
Peraturan waktu di sekolah
Jepang terkenal akan kedisiplinannya mengatur waktu, sehingga selain di bidang bisnis, ini juga berlaku di sekolah. Mereka tidak mentoleransi alasan apapun untuk sebuah keterlambatan. Maka tidak heran kalau siswa yang terlambat tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran. Budaya ini sudah diterapkan di negara ini sejak usia dini
Di Jepang awal masuk sekolah di mulai pukul 08:50 atau pukul 09:00 waktu setempat. Kenapa siang sekali? Ini karena para siswa kebanyakan bersekolah jauh dari rumah mereka dan rata-rata siswa di jepang berjalan kaki. Sedangkan untuk siswa yang jauh pada umumnya menaiki kereta atau bus.
Untuk lamanya belajar beragam sesuai dengan tingkatan sekolah. Untuk sekolah dasar atau shougakkou kegiatan di sekolah berakhir pada pukul 13:00. Sekolah menengah pertama atau chuugakkou berakhir pada pukul 15:30. Sekolah menengah atas atau koukougakkou berakhir pada pukul 19:00. Mengapa koukousei memiliki jam belajar yang lebih panjang? Hal ini karena para siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan pelajaran tambahan untuk persiapan ujian masuk universitas.
Aturan sekolah di Jepang tentang seragam
Mengenai aturan seragam masing-masing sekolah memiliki aturan yang berbeda. Seperti halnya di sekolah dasar, ada beberapa sekolah yang para siswanya mengenakan baju bebas, ada juga beberapa sekolah yang mengenakan seragam.
Beda halnya dengan sekolah menengah pertama dan menengah atas, siswa perempuan atasannya mengenakan kemeja, blazer, dasi dan rok, sedangkan untuk siswa laki-laki atasannya mengenakan kemeja, jas, dasi dan bawahan celana panjang. Mengenai warna dan motif sesuai dengan sekolah masing-masing. Seperti yang sering kita lihat di anime atau dorama itu tu!
Aturan sekolah di Jepang tentang makan siang
Sekolah di Jepang memiliki waktu kegiatan yang lumayan lama di sekolah, sehingga pada umumnya sekolah-sekolah di Jepang menerapkan aturan makan siang bersama di sekolah. Makan siang bersama ini di kenal dengan sebutan kyushoku. Kyushoku ini mulai di kenal di Jepang pada zaman Meiji (1889) di prefektur Yamagata. Seiring dengan berjalannya waktu sampai sekarang semua sekolah di Jepang menerapkan kyushoku.
Masing-masing sekolah memfasilitasi makan siang beserta snack. Anak-anak biasanya mendapatkan jadwal untuk menyiapkan makan siang untuk teman-teman mereka, tentunya di dampingi oleh ahli gizi masing-masing sekolah. Anak-anak yang bertugas di sebut dengan kyushoku touban. Kegiatan kyushoku ini termasuk salah satu bagian dari bentuk pendidikan yang di sebut dengan shokuiku.
Para siswa dengan tertib antri menunggu giliran menerima makan siang. Setelah mendapatkan makan siangnya anak-anak tidak langsung makan, melainkan menunggu teman yang pada saat itu sedang bertugas membagikan makanan. Setelah para siswa yang bertugas menyelesaikan tugasnya, mereka ikut bergabung duduk dengan temannya di tempat yang sudah disediakan. Sebelum makan mereka akan berdoa dan setelah itu menyantap makanan mereka dengan tertib. Tujuan di terapkan kyushoku ini tidak lain untuk melatih tanggung jawab dan kemandirian siswa dalam menyiapkan dan membagikan makanan pada saat makan secara cermat.
Keharusan untuk menjaga kebersihan sekolah
Pendidikan di Jepang sangat mengutamakan moral, oleh karena itu siswa di Jepang tidak diberikan ujian kenaikan kelas sampai kelas empat. Pada tingkat sekolah dasar para siswa akan diajarkan nilai moral dalam empat aspek, yaitu menghargai diri sendiri, orang lain, lingkungan dan juga kelompok. Mengenai kebersihan masuk ke dalam aspek menghargai lingkungan. Siswa di sekolah memiliki kewajiban membersihkan ruangan dan lorong di sekitar ruangan mereka.
Aktivitas bersih-bersih pada umumnya dilakukan setelah jam makan siang. Para siswa bekerjasama dengan sangat baik pada saat melakukan bersih-bersih, para siswa memiliki kesadaran sendiri dalam mengerjakan tugasnya masing-masing, ada yang menyapu, mengepel lantai, mengeringkan lanta, mengangkat bangku dan lain sebagainya. Saya mengambil contoh kegiatan di sekolah dasar karena kedisiplinan sudah diterapkan sejak usia dini sampai di sekolah dasar. Sehingga para siswa sudah memahami betul mengenai aturan kebersihan di sekolah mereka, dan para siswa melaksanakan aturan sekolah dengan sangat baik.
Aturan sekolah di Jepang yang telah di buat benar-benar diterapkan oleh semua siswa maupun para pengajar, sehingga tidak heran kalau kedisiplinan di Jepang mendapatkan apresiasi dari negara lain. Dimanapun dan kapanpun warga Jepang selalu menerapkan kedisiplinan baik itu waktu, kebersihan dan lainnya. Ini disebabkan oleh Jepang memiliki prinsip bahwa pendidikan moral lebih dikedepankan daripada nilai pada sistem pendidikan mereka. Semoga tulisan saya bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan. Sampai bertemu pada segmen berikutnya.