News & Events
Ayatori, Permainan Tradisional Khas Jepang
- March 20, 2023
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang Permainan Tradisional
Ayatori adalah permainan tali yang dimainkan oleh anak-anak muda Jepang, melibatkan manipulasi dan pergerakan tali. Sering kali terbuat dari benang untuk membentuk sebuah sosok yang berbeda-beda. Saat memainkan ini, seorang pemain harus berhasil memindahkan benang ke tangannya melalui sejumlah gerakan dan trik menarik.
Permainan Ayatori
Meskipun dikenal sebagai permainan untuk anak-anak Jepang, terdapat banyak potongan sejarah yang menggambarkan permainan ini sebagai bentuk hiburan bagi beragam kalangan. Sebuah lukisan yang memperlihatkan wanita dan bahkan pasangan muda memainkan Ayatori, bagi banyak sejarawan permainan ini bukan hanya permainan benang . Melainkan sebuah bentuk seni yang rumit dan membutuhkan keterampilan serta bakat.
Permainan benang ini dianggap sebagai salah satu sarana hiburan tertua di dunia dan dikenal tidak hanya menjadi bagian dari budaya Jepang, namun banyak budaya lain di dunia. Bahkan terdapat kelompok yang dikenal sebagai international String Figure Association atau disingkat ISFA, dibentuk pada tahun 1978 dengan harapan bisa melestarikan pengetahuan permainan ini dari seluruh dunia.
Hal ini memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan bagi generasi mendatang dan memungkinkan permainan sejarah bisa bertahan lama dari masa ke masa, proyek utama dari asosiasi ini adalah untuk membuat ide utama dari aturan, pola, bentuk, dan teknik permainan benang sejarah serta modern yang bisa dikembangkan hingga saat ini.
Ayatori pada dasarnya tidak mudah untuk dimainkan, dan permainan ini menjadi sangat kompetitif bagi beberapa kalangan. Terlepas dari perannya dalam sejarah, permainkan ini masih populer hingga saat ini dan dikenal memiliki berbagai jenis modifikasi atau dikenal dengan ‘mod’. Terdapat angkat dan teknik benang yang bisa terus dikembangkan serta dipelajari.
Ayatori dalam Agama dan Budaya
Banyak permainan tradisional, tidak hanya di Jepang. Memainkan peran penting dalam membentuk budaya. Hal ini merupakan aktivitas yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya dan memberikan hiburan dari orang-orang masa lalu. Selain itu, banyak dari permainan tradisional ini juga merupakan dasar dari permainan yang lebih modern.
Berdasarkan catatan sejarah, Ayatori secara umum dikenal sebagai permainan anak perempuan. Namun telah lama citranya berubah dan menjadi kegiatan netral bagi semua jenis kelamin, permainan ini begitu beragam jenisnya dan fleksibel untuk dimainkan. Di Jepang, biasanya dimainkan pada bulan-bulan musim gugur dan musim dingin (bulan September hingga bulan Maret).
Ayatori mungkin merupakan permainan sederhana tapi membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, cukup diperhitungkan di mana setiap gerakan atau langkah tidak membuat tali menjadi kusut. Salah satu permainan tradisional paling cerdas di Jepang, hal menarik lainnya dari benang ini adalah bukan sekadar memainkan benang. Karena pada zaman dahulu, terdapat masa di mana benang ini bisa menentukan ramalan dan sihir.
Ayatori dapat dimainkan sendiri atau bersama teman, saat bermain bersama lebih seperti menjelajahi berbagai cara untuk membentuk berbagai gaya dan rupa. Namun saat bermain dengan pemain lain, aturan penting yang harus diingat adalah bahwa orang lain harus berhasil membuat rupa dan bentuk saat senar ada di tangan pemain lainnya.
Bentuknya dimulai dengan sederhana dan kecil, kemudian berlanjut ke bentuk yang lebih rumit. Menariknya pemain yang membuat benang kusut atau melakukan kesalahan dalam membuat sebuah bentuk, akan kalah dan permainan harus dimulai kembali dari awal. Permainan yang sangat menarik, bukan? Akan memberikan pengalaman baru dalam mencoba seni dalam bentuk benang.
Permainan ini menjadi sangat kompetitif karena merupakan pertunjukan tentang seberapa banyak bentuk dan rupa yang dapat dibuat oleh seseorang, biasanya mereka juga perlu untuk mengetahui cara mengubah satu bentuk ke bentuk lainnya. Bagian inilah yang menjadi tersulit dalam permainan, namun terlepas dari itu, seni ini menawarkan kegembiraan dan kesenangan untuk bisa dinikmati oleh semua kalangan di berbagai usia, jenis kelamin, dan ras.
Cara Memainkan Ayatori
Selama berabad-abad, Ayatori telah berkembang dari permainan benang sederhana menjadi hobi yang menarik bagi banyak orang. Terdapat seniman yang mengembankan bentuk dan rupa mereka sendiri, hal ini kemudian siap dibagikan kepada seluruh dunia. Versi permainan benang ini lebih kompleks dan menyenangkan untuk dimainkan.
Permainan ini merupakan inspirasi untuk banyak hal, pada dasarnya terdapat jembatan yang sama dengan penamaan permainan ini di sebuah Prefektur Kaga. Struktur khusus ini menggunakan konsep bentuk ‘cat cradle’ untuk memperkuat jembatan, konsep ini baik sebagai desain struktural maupun memiliki nilai seni.
Pengetahuan yang paling penting dan paling esensial tentang permainan ini adalah mempelajari bagaimana melakukan langkah pembukaan, saat seseorang mempelajari cara memindahkan pembukaan dari tangan pemakan lain ke tangan mereka. Saat itulah mereka dapat mulai mempelajari trik yang lebih rumit, dan kemampuannya menjadi semakin berkembang.
Pembukaan ini dimulai dengan meletakkan tali di kedua tangan di mana kelingking dan ibu jari berada di dalam lingkaran, sementara jari lainnya berada di luar lingkaran. Buatlah dengan selang-seling dengan melingkarkan benang dengan jari telunjuk, tahap pembukaan harus memiliki tiga lekukan di mana lekukan kecil berada di antara ibu jari dan di antara kelingking. Lingkaran yang lebih besar dibentuk oleh dua jari telunjuk.
Permainan Tradisional Jepang
Selain Ayatori, tahukah teman-teman bahwa terdapat banyak lagi permainan tradisional yang ada di Jepang? Berikut ini merupakan beberapa permainan tradisional Jepang yang harus diketahui dan kerap kali dimainkan oleh anak-anak.
-
Kagome Kagome
Berbeda dengan permainan tradisional Jepang lainnya, Kagome Kagome tidak mirip dengan permainan lain di dunia. Banyak sejarawan sebenarnya percaya bahwa terdapat sejarah samar di balik permainan ini, namun tidak ada yang tahu pasti kebenarannya. Lirik lagu yang terkait dengan permainan tersebut juga bervariasi dari satu daerah ke daerah lain.
Dalam permainan, oni atau penyebutan setan akan dipilih dan ditutup matanya. Semua anak-anak akan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran di sekitar ‘setan’. Mereka menyanyikan lagu yang berhubungan dengan permainan dan berputar-putar, sambil memegang tangan. Tarian mereka akan berhenti mengikuti lagu dan ‘setan’ akan ‘menembak’ orang di depan atau di enak aku mereka.
-
Janken
Secara harfiah permainan ini memiliki arti ‘batu, gunting, kertas’. Bentuk asli Janken sebenarnya berasal dari Cina sebelum sampai ke Jepang pada awal tahun 1700 an. Di Jepang, mereka menyebut batu sebagai guu, kertas sebagai paa, dan gunting sebagai choki. Namun aturannya hampir sama, gunting akan kalah dari batu, gunting bisa memotong kertas, dan kertas bisa menutupi batu.
Perbedaan dalam permainan ini adalah semua pemain harus memegang gerakan batu terlebih dahulu sebelum akhirnya memilih untuk mengeluarkan bentuk apa, para pemain juga harus mengucapkan ‘janken pon’ di mana kata ‘pon’ adalah waktu pemain memilih langkah akan mengeluarkan bentuk mana. Permainan tradisional ini paling sederhana di Jepang dan tidak memerlukan alat apapun.
-
Beigoma
Sama seperti banyak permainan tradisional lainnya di Jepang, Beigoma mengingatkan pada permainan lain yang dikenal secara internasional. Ini adalah mainan bulat kecil yang memiliki diameter tidak lebih dari 3 cm, Beigoma diputar seperti cara memainkan gasing. Pertama, seutas tali melilit mainan itu. Kedua, setelah kabelnya benar-benar melilit Beigoma.
Kabel tersebut akan dilepaskan menjadi anyaman, terakhir target permainan ini adalah menyalakan Beigoma lainnya yang sudah berputar di atas matras. Pertandingan ini sering dimainkan secara berkelompok atau berpasangan dan sangat menyenangkan baik untuk anak kecil maupun orang dewasa untuk menghabiskan waktu senggang.
Sepanjang sejarah, mainan semacam ini dibuat dari berbagai bayan. Dahulu kala, Beigoma terbuat dari kerang yang diisi dengan lilin dan pasir, bahan yang lebih tua adalah tanah liat, kayu, puak dan banyak lagi. Saat ini, permainan ini terbuat dari plastik dan menjadi inspirasi bagi permainan Beyblade. Bagaimana, apakah tertarik untuk memainkan permainan tradisional Jepang? Kunjungi www.jepang-indonesia.co.id untuk referensi konten budaya Jepang.