News & Events
Budaya Jepang | Semua yang Layak Ditiru
- July 5, 2021
- Posted by: appkey
- Category: Budaya Jepang
Mina san, konnichiwa, ogenki desuka. Berjumpa lagi dengan saya dan seperti biasa saya akan membahas berbagai hal yang menyangkut dengan Jepang. Pada segmen sebelumnya saya sudah membahas banyak hal mengenai budaya negara Jepang. Pada segmen kali ini saya akan membahas mengenai budaya Jepang yang patut ditiru.
Sebelum Jepang menjadi negara maju seperti sekarang ini, Jepang pernah mengalami masa terpuruk saat Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu pada perang dunia kedua. Dari keterpurukan itu Jepang mulai bangkit di bawah pimpinan Hirohito sehingga Jepang menjadi salah satu negara maju tidak hanya di Asia tetapi di dunia. Bangkit dari ketepurukan tidaklah mudah harus ada persatuan antara pemimpin dengan rakyatnya. Tidak perlu langsung melakukan perubahan yang besar, tidak ada salahnya jika memulai dari hal-hal yang sederhana seperti yang dilakukan oleh Jepang.
Meskipun mulai dari hal yang sederhana tetapi memiliki dampak yang luar biasa dalam mengoptimalkan sumber daya manusianya. Berikut ini akan saya uraikan budaya positif Jepang yang patut kita tiru, kita bisa mulai dari hal-hal yang sederhana. Apa saja budaya Jepang yang patut kita tiru? yuk disimak uraian berikut.
Budaya Jepang : Semangat /Ikigai
Pertama, hal yang sangat sederhana tetapi memiliki pengaruh yang besar yaitu semangat orang Jepang. Kehidupan orang Jepang memiliki konsep ikigai yang membuat orang Jepang mempunyai semangat tingi dalam menjalani kesehariannya. Pernahkah mina san mendengar istilah ikigai? Ikigai berasal dari kata iki yang artinya kehidupan atau hidup dan gai berarti nilai. Jadi ikigagai merupakan sebuah konsep nilai hidup untuk siap menghadapi tantangan dalam kehidupan.
Konsep inilah yang melahirkan semangat tinggi para penduduk Jepang. Orang Jepang selalu mengucapkan hal yang sederhana yaitu ganbatte kudasai ! yang artinya berusaha lah atau semangat!!, biasanya orang Jepang mengucapkannya pada orang yang mereka kenal baik itu dikeluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan kerja.
Di lingkungan kerja saat tiba di kantor dengan penuh semangat orang Jepang mengucapkan ohayou gozaimasu!. Ohayou gozaimasu di ucapkan dengan tegas dan keras, karena menurut orang Jepang saat tiba di kantor dengan penuh semangat maka untuk menyelesaikan pekerjaan juga pasti akan terus bersemangat sampai pekerjaan selesai dan bekerja pun terasa menyenangkan. Karena tekanan yang didapat oleh para pekerja sangat tinggi sehingga dibutuhkan semangat yang tinggi agar dapat bertahan. Selain itu, orang Jepang selalu mendukung satu sama lain, para orang tua selalu mendukung putra putrinya saat berangkat ke sekolah , begitu pula pada teman mereka. Mereka selalu mengucapkan ganbatte kudasai ! untuk menambah semangat dan kepercayaan diri temannya. Sudahkah mina san meniru semangat orang Jepang yang satu ini?
Budaya Jepang : Ketelitian dan keseriusan
Di samping semangat orang Jepang yang begitu tinggi orang Jepang juga begitu teliti, mereka tidak ada lelahnya memeriksa hasil pekerjaan mereka sehingga tingkat kesalahan orang Jepang saat bekerja sangat kecil. Meskipun sangat lelah tetapi memeriksa segala sesuatunya dengan sangat teliti merupakan kebiasaan yang tidak pernah mereka lupakan.
Meskipun ada kesalahan pastinya tidak begitu besar. Sekecil apapun kesalahan yang mereka buat mereka akan meminta maaf dengan penuh penyesalan dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Orang Jepang memiliki rasa malu yang sangat tinggi sehingga mereka selalu berusaha melakukan yang terbaik baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan kerja.
Orang Jepang terkenal sebagai pekerja keras. Pada saat bekerja mereka tidak pernah mengobrol satu dengan yang lain, mereka hanya fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan bahkan ke toilet pun tidak, kecuali dalam situasi yang mendesak. Para pekerja di Jepang memanfaatkan waktu istirahat dengan sangat baik, mereka makan siang dengan cepat setelahnya menyelesaikan sesuatu yang harus mereka selesaikan seperti ke toilet dan lain-lain. Mereka bekerja tidak mengenal waktu, mereka banyak mengambil lembur setiap harinya dan tidak heran rata-rata mereka tidur 5 sampai 6 jam bahkan terkadang hanya tidur 4 jam. Mina san bisa bayangkan bagaimana sibuknya bekerja di Jepang? sehingga prinsip waktu adalah uang sangat cocok disematkan kepada penduduk negara matahari terbit ini.
Budaya Jepang : Kedisiplinan
Kebiasaan baik orang Jepang lainnya yang patut ditiru adalah kedisiplinan, terutama menyangkut waktu. Dari dulu Jepang terkenal dengan kedisiplinan menggunakan waktu, keterlambatan adalah suatu kesalahan yang sangat fatal, apalagi saat ada janji mereka selalu berusaha menepatinya dan biasanya orang Jepang datang 15 sampai 10 menit sebelum waktu yang ditentukan. Meskipun hanya terlambat 2 detik mereka akan meminta maaf dengan penuh penyesalan. Meskipun terlambat karena ada kendala di jalan dapat dipastikan jika mereka akan memberi kabar terlebih dahulu dan setelah sampai mereka akan meminta maaf dengan penuh penyesalan.
Tidak hanya di sekolah, di kantor, dilingkungan masyarakat, di bidang transportasi pun keterlambatan adalah suatu kesalahan yang benar-benar serius. Pernah terjadi keterlambatan pada salah satu kereta api di Jepang sekitar 25 detik, para kru kereta api meminta maaf dengan penuh penyesalan kepada para penumpang atas keterlambatnnya. Berhubung di Jepang lebih memilih menggunakan alat transportasi umum, tidak heran jika pada jam berangkat ke kantor mina san melihat pemandangan berdesak-desakan di kereta.
Penjelasan saya di atas bukan melebih-lebihkan karena memang begitulah fakta yang terjadi di Jepang mengenai kedisiplinan waktu. Para orang tua di Jepang mengajari putra putri mereka sedari kecil untuk disiplin dan mandiri. Saat bersekolah mereka pulang pergi sendiri berjalan kaki dan tidak pernah terlambat, karena kalau terlambat mereka tidak boleh mengikuti kelas. Anak-anak di Jepang tidak pernah mengeluh mereka berangkat ke sekolah dengan gembira dan penuh semangat meskipun membawa tas yang berat mereka menjalaninya dengan suka cita.
Kebersihan
Begitu pula masalah kebersihan, di Jepang tidak ada petugas bersih-bersih maupun asisten rumah tangga, jadi segala sesuatunya dikerjakan sendiri sehingga mereka sangat menjaga kebersihan. Di sekolah setiap hari anak-anak akan melakukan pembersihan kelas dan lingkungan sekolah bersama kurang lebih 15 menit, dikarenakan tidak ada petugas khusus yang melakukan bersih-bersih jadi mau tidak mau mereka harus menjaga kebersihan, mulai dari hal yang sangat sederhana yaitu membuang sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan merupakan bagian dari etika di Jepang.
Ada satu hal yang unik, pada saat orang Jepang mengajak hewan peliharaannya jalan-jalan, misalnya anjing, mereka sudah menyiapkan selop tangan, sekop dan kantong untuk tempat kotoran hewan peliharaannya, jika tiba-tiba di jalan anjingnya buang air mereka segera mengambilnya dengan peralatan yang sudah disediakan dan membuangnya pada tempat sampah, oleh karena itu di jepang sangat bersih bahkan di sungainya pun airnya sangat bersih. Pernahkah mina san, melihat tayangan banjir di Jepang yang airnya begitu jernih? itu karena mereka sangat menjaga kebersihan lingkungan.
Menghargai Orang Lain
Selain menjaga kebersihan ada satu lagi etika yang ditanamkan sejak kecil yaitu menghargai orang lain. Susunan hirarki di Jepang terutama di perusahaan sangatlah penting sehingga menghormati orang lain ditanamkan sejak kecil sehingga pada saat bekerja mereka sudah memahami bagaimana berbicara dan bersikap kepada atasan, teman sejawat dan kepada bawahan.
Budaya Membaca
Terakhir, ada satu lagi budaya Jepang yang patut di tiru yaitu budaya membaca. Di tayangan anime maupun cerita komik, pada saat di kereta diilustrasikan dengan orang sedang membaca buku, mereka hanya fokus membaca buku sampai tiba ditempat tujuan, mereka lebih menyukai membaca buku daripada mengobrol dengan penumpang yang lain.
Bagi yang belum pernah ke Jepang bisa melihat di tayangan anime maupun cerita di komik kebiasaan orang Jepang yang suka membaca, jika yang sudah pernah ke Jepang ataupun yang sedang berada di Jepang pemandangan ini sudah sangat biasa. Saat ada waktu luang mereka cenderung menghabiskan waktu dengan membaca, mereka lebih memilih melakukan hal-hal yang bermanfaat daripada melakukan hal-hal yang tidak berguna.
Selain itu, orang Jepang juga tidak suka merepotkan orang lain, sebisa mungkin akan melakukan segala sesuatunya sendiri. Tidak ada salahnya kita meniru kebiasaan baik orang Jepang, yang baik dan sesuai dengan budaya kita ambil dan yang tidak sesuai dengan budaya kita tidak usah ditiru.
Dari uraian di atas dapat saya simpulkan budaya Jepang yang patut ditiru yaitu kedisiplinan, kemandirian, sangat menjaga kebersihan, menghargai orang lain, budaya membaca dan memiliki semangat yang tinggi. Semoga penduduk Indonesia bisa meniru Jepang dari hal yang paling sederhana yaitu menjaga kebersihan. Karena masih banyak orang-orang dari semua kalangan mempunyai kebiasaan membuang sampah sembarangan. Semoga tulisan saya dapat menginspirsasi para generasi muda sehingga bisa menerapkan hidup bersih dan mempunyai semangat tinggi sehingga Indonesia menjadi negara