News & Events
Festival Jepang yang Menarik untuk Dijelajahi Wisatawan
- February 8, 2023
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Festival Jepang adalah acara perayaan tradisional yang sering diselenggarakan dengan tarian dan musik di Jepang, terdapat banyak acara yang berakar dari festival tradisional Cina. Namun telah mengalami perubahan besar dari waktu ke waktu untuk mengurangi kemiripan yang ada dari asalnya, meskipun terkadang memiliki nama dan tanggal serupa. Namun untuk festival lokal tergantung kepada daerah masing-masing.
Festival Jepang
Tidak seperti kebanyakan negara di Asia Timur, orang Jepang pada umumnya tidak merayakan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini digantikan dengan Hari Tahun Baru Barat pada tanggal 1 Januari di akhir abad ke 19, namun seiring berkembangnya zaman beberapa kebudayaan terus berganti. Namun karena terdapat banyak penduduk Cina di Jepang, ditambah kuil untuk ibadah.
Hal ini membuat masih adanya perayaan Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan bersamaan dengan Tahun Baru Barat, di daerah China Town Yokohama merupakan daerah pecinan terbesar di Jepang. Turis dari seluruh Jepang berdatangan untuk menikmati berbagai festival, perayaan ini mirip dengan Lentera Nagasaki yang berpusat di China Town Nagasaki.
Perayaan festival ini biasanya dilengkapi dengan adanya spot kedai makanan, hiburan, dan permainan karnaval untuk menghibur orang. Beberapa berbasis di daerah sekitar kuil atau tempat suci, untuk lainnya terdapat hiburan seperti pesta kembang api dan kontes lainnya yang menarik untuk diikuti seperti Hadaka Matsuri.
Dalam Bahasa Jepang, festival diterjemahkan Matsuri. Di Jepang, festival biasanya disponsori oleh kuil atau wihara lokal meskipun bisa bersifat sekuler. Tidak ada hari matsuri khusus di seluruh Jepang, memiliki tanggal bervariasi untuk satu daerah ke daerah lainnya. Tetapi hari-hari festival cenderung berkumpul di sekitar hari libur tradisional seperti setsubun atau obon.
Hampir di setiap satu daerah atau wilayah memiliki setidaknya satu matsuri di akhir musim panas atau awal musim gugur, biasanya berkaitan dengan festival panen padi untuk memberikan rasa syukur kepada para dewa. Matsuri terkenal sering menampilkan beberapa profesi yang mungkin termasuk kendaraan hias dengan tampilan menarik.
Persiapan untuk prosesi ini biasanya diatur untuk tingkat daerah atau kota, sebelum melakukan parade biasanya terdapat ritual unik yang menarik untuk dinikmati. Penjualan oleh-oleh dan makanan seperti takoyaki, sushi, taiyaki pun tersedia di festival Jepang. Bentuk hiburan lainnya sering diadakan bersamaan dengan matsuri.
Untuk festival yang ada di sekitar danau, biasanya akan ada atraksi yang melibatkan perahu sebagai daya tarik. Elemen favorit dan matsuri ini kerap kali ditayangkan di televisi setiap bulannya, seperti misalnya Nada no Kenka Matsuri dari Himeji atau Neputa Matsuri dari Horsaki. Kerap kali disiarkan di televisi untuk dinikmati seluruh orang di Jepang.
-
Koenji Awa Odori (Tokyo)
Festival Jepang ini merupakan tradisi musim panas Tokyo, dimana 10.000 penari menampilkan Awa. Bentuk hiburan rakyat tradisional yang berasal dari periode Kamakura, teman-teman akan melihat pria mengenakan happi (mantel dengan lengan lurus khas Jepang) dan melakukan tarian yang mengesankan diiringi dengan kane bell, seruling shinobue, kecapi shamisen, dan gendang taiko. Para penari wanita sering kali mengenakan yukata (kimono katun ringan), topi jerami, dan sandal tradisional.
Koenji Awa Odori adalah salah satu festival tari Awa terbesar di Jepang Timur, dengan lebih dari 100 tim dari seluruh Jepang dan tim Koenji lokal yang memiliki bagian penting. Festival ini berlangsung selama 2 hari, menciptakan keramaian di jalan-jalan perbelanjaan dan jalan-jalan di sekitar stasiun JR Koenji dan Stasiun Tokyo Metro Shin-Koenji.
-
Festival Malam Chichibu (Prefektur Saitama)
Festival Malam Chichibu berlangsung di kuil Chichibu yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada tahun 2016, acara tradisional ini diadakan setiap bulan Desember selama lebih dari 300 tahun. Empat kendaraan hias Yatai yang cantik dan terdapat dua kendaraan hias Yasaboko diarak sekeliling kota. Didukung oleh irama drum taiko yang mendayu-dayu, seruling, dan lonceng.
Keenam pelampung dashi ini di dekorasi dengan ornamen emas dan ukiran yang rumit serta berwarna-warni, serta tirai yang dibordir dengan burung bangau dan singa. Pelampung juga disebut sebagai gerbang Yomeimon yang bergerak, pada siang hari teman-teman bisa menikmati pertunjukan kabuki di dalam area kuil. Lentera dinyalakan di kendaraan hias saat malam tiba, ribuan kembang api diluncurkan secara mewah di langit musim dingin yang cerah.
-
Festival Aomori Nebuta (Prefektur Aomori)
Festival Aomori Nebuta merupakan salah satu festival musim panas paling terkenal di Tohoku, salah satu yang menarik dalam acara ini merupakan lampion hias berbentuk prajurit nebuta. Festival akan dimulai dengan pelepasan lampion ke sungai atau lautan sebagai cara penghapusan dosa, serta untuk umur panjang yang sehat selama Tanabata (Festival Bintang).
Pelampung menjadi lebih besar setelah periode Meiji, beberapa dapat mencapai ketinggian hingga 5 meter serta lebar 9 meter dan kedalaman 7 meter. Dibutuhkan tim yang terdiri dari 300 orang dan sekitar 3 bulan untuk membangun pelampung. Dari tanggal 2 hingga tanggal 7 bulan Agustus, sekitar 15 nebuta anak-anak dan 20 nebuta dewasa melakukan parade di sekitar stasiun Aomori diiringi dengan nyanyian.
Teman-teman bisa menikmati acara ini hanya dengan melihat pergerakan nebuta yang dinamis, tapi pengunjung pun bisa ambil bagian dengan mengenakan kostum dan menjadi penari yang disebut haneto. Sebanyak enam kendaraan hias akan berparade di laut dengan latar belakang sekitar 11.000 kembang api di hari terakhir festival.
-
Gozan no Okuribi (Kyoto)
Festival Jepang ini merupakan acara tradisional Buddhis yang mengirimkan arwah almarhum leluhur, perayaan ini berkaitan dengan festival Bon di Jepang. Acara ini merupakan salah satu dari empat acara besar di Kyoto, setiap tanggal 16 Agustus pegunungan Kyoto akan dinyalakan dengan api yang membentuk karakter Jepang. Satu per satu 5 api unggun (okuribi) akan dinyalakan sekitar 30 menit.
Orang-orang akan membakar tongkat yang di atasnya tertulis doa (gomagi) dan mempersembahkannya terlebih dahulu untuk mengusir roh leluhur, memiliki tujuan untuk mendoakan usia panjang yang sehat bagi kehidupan. Terdapat banyak sudut pandang yang menghadap ke api unggun di seluruh kota Kyoto, jika ingin melihat lima bagiannya. Atap atau lantai atas di hotel stasiun Kyoto merupakan pilihan terbaik.
-
Okinawa Zento Eisa Matsuri (Okinawa)
Festival ini termasuk tradisi Jepang yang berlangsung selama festival Bon, acara besar ini diadakan selama 3 hari di kota Okinawa. Di tengah pulau utama Okinawa, Eisa merupakan tarian tradisional yang dibawakan dengan suara gendang o-daiko besar atau gendang shimedaiko kecil bernada tinggi bersama dengan para pelawak chondara untuk memeriahkan pertunjukkan.
Di hari pertama festival, teman-teman bisa melihat Michi-junee. Sebuah parade tarian di seluruh kota, pada hari kedua dan ketiga pertunjukkan Eisa bisa dilihat dengan penampilan kelompok pemuda dari kota Okinawa dan organisasi yang dipilih dari seluruh Prefektur. Festival ini diakhiri dengan pertunjukkan laser dan kembang api yang meriah.
-
Festival Takayama (Prefektur Gifu)
Festival Jepang selanjutnya menarik untuk dijelajahi adalah Takayama matsuri, perayaan ini merupakan salah satu dari tiga festival terindah di Jepang. Tetapi sebenarnya perayaan ini menggabungkan dua festival di musim semi dan musim gugur, festival sanno musim semi merupakan waktu yang tepat untuk menikmati bunga sakura mekar serta melihat kendaraan hias cantik (yatai). Festival Hachiman di musim gugur dikenal dengan acara yatai-hikimawashi dimana 4 kendaraan hias diarak keliling kota.
Pastikan teman-teman sebagai pengunjung tidak melewatkan parade ratusan orang yang mengenakan kostum tradisional topi jerami serta hakama (rok atau celana panjang Jepang). Pertunjukkan karakuri atau boneka mekanis pun bisa ditemukan di festival ini, kendaraan hias yatai diterangi oleh 100 lentera bergerak melalui jalanan. Ikuti pembahasan menarik lainnya tentang kebudayaan Jepang di www.jepang-indonesia.co.id.