News & Events
Karuta: Asyiknya permainan kartu tradisional Jepang
- November 6, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Apakah mina san pernah mendengar permainan Karuta? Sebuah permainan kartu yang begitu terkenal di Jepang. Permainan kartu tradisional Jepang satu ini sudah dimainkan sejak zaman dinasti. Maka dari itu, memiliki nilai sejarah dan kebudayaan melekat hingga sekarang. Lalu, bagaimana cara bermain Karuta? Dan apa yang membuat Karuta ini menarik sehingga terkenal menjadi permainan kartu tradisional di Jepang? Tunggu apa lagi, mari kita ulas selengkapnya!
Apa itu Karuta?
Sejarah mengenai Karuta sendiri diawali pada pertengahan abad ke 16 di Jepang. Kala itu, permainan kartu tradisional ini disebarkan oleh para pengembara Portugis di salah satu provinsi chikugo (sekarang dikenal dengan prefektur Kyuushuu) dan kota Oumuta di bagian selatan Fukuoka. Sebagai bentuk lambang penghargaan akan sejarah yang ada, mina san bisa menjumpai sebuah museum bernama Karuta Memorial hall di kota Oumuta Jepang.
Kemudian menurut perkembangannya Karuta dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe Portugis dan satunya dikenal dengan istilah e-awase. Pada awalnya e-awase dinamai kai-awase, sebuah permainan menggunakan cangkang. Namun pada abad ke 17 diubah menjadi permainan kartu yang dimainkan oleh anak-anak menengah pertama dan anak-anak menengah atas. Tujuan permainan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak.
Tata cara Karuta
Permainan kartu tradisional Jepang ini memiliki dua tipe kartu, yaitu kartu dengan label ‘membaca’ yang kerap kali disebut dengan istilah yomifuda dan kartu dengan label ‘pemegang’ yang memiliki istilah torifuda. Yomifuda memiliki fungsi memberikan petunjuk dan memiliki tulisan Jepang, sedangkan torifuda memiliki fungsi sebagai kartu pegangan dengan tulisan bahasa Jepang serta berkaitan dengan petunjuk dari kartu yomifuda.
Total dari kedua bilah kartu tersebut adalah 100 kartu, 50 tumpukan kartu yomifuda dan 50 tumpukan kartu torifuda. Bila mina san berada di Jepang, kartu ini bisa dibeli di toko oleh-oleh, toko kartu, atau toko mainan tradisional Jepang. Manfaat dari Karuta bisa meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang bagi warga Jepang sendiri atau bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang.
Tempat untuk memainkan permainan kartu tradisional bisa di mana saja. Hanya saja, biasanya dimainkan di atas sebuah tikar yang terbuat dari tatami. Hal ini memiliki alasan untuk ‘menjiwai’ permainan tradisional pada zaman dahulu yang kerap dimainkan pada upacara di masa dinasti. Tatami ini tidak menjadi kaku saat digunakan sebagai alas permainan, sehingga pemain juga bisa menggunakan apapun sebagai alas.
Ukuran standar dari alas permainan satu ini beragam, namun biasanya menggunakan tikar dengan ukuran 4×6 sebagai standar ukuran permainan. Bagian penting adalah kaki dan lutut harus tertutupi. Permainan ini dimainkan oleh dua pemain dan satu ‘pembaca’. Permainan dimainkan selama 5 hingga 10 menit tergantung seberapa cepat kartu bisa ditemukan oleh masing-masing pemain.
Peraturan Karuta
Untuk peraturan sendiri cukup sederhana, yang terpenting adalah dari dua pemain harus saling bisa menemukan masing-masing kartu lebih cepat dari lainnya. Pertama, yang harus dilakukan sebelum memulai permainan satu ini adalah mengacak torifuda dan mengambil lalu membagikan kepada masing-masing pemain sebanyak 25 kartu. Kemudian 50 kartu lainnya disimpan untuk tidak digunakan. Semua proses ini dilakukan oleh sang ‘pembaca’.
Setelah itu, beralih kepada kartu yomifuda. Berbeda denhan torifuda, kartu satu ini memiliki total 100 kartu. 100 kartu tersebut digunakan seluruhnya oleh kedua pemain. Kartu diacak dan dibagikan kepada dua pemain. Setelah itu, dibuat dengan susunan tiga baris, berupa delapan kartu, delapan kartu, dan sembilan kartu. Maka dari itu, total dari semuanya adalah 25 kartu dengan jarak penyusunan antar-kartu sejauh 1 cm atau tidak lebih dari 3 cm.
Kedua pemain serta ‘pembaca’ harus memposisikan duduk atau jongkok. Posisi kedua pemain dan ‘pembaca’ adalah sama, hanya perannya saja yang berbeda. Peran kedua pemain adalah untuk bermain menemukan kartu sedangkan peran ‘pembaca’ adalah sebagai ‘pemegang’ permainan. Tahap selanjutnya setelah total 25 kartu dibagikan adalah kedua pemain harus menghafal kartu selama 15 menit. Pada tahapan ini, diharuskan menghafal kartu di wilayah sendiri dan kartu di wilayah lawan.
Bermain Karuta
Pertama
Saat permainan dimulai, ‘pembaca’ akan mengambil kartu ditumpukan teratas. Kemudian ‘pembaca’ akan menyebutkan dengan keras, lantang, dan perlahan agar bisa didengar dengan baik oleh kedua pemain. Setelah itu, kartu dibuang dan permainan dimulai dengan penanda kedua pemain mencari kartu di jenis kartu torifuda.
Catatan : Sama seperti saat mina san memainkan kartu remi biasa, pemain mengambil kartu yang sama (misalnya kartu As sekop, maka pemain harus mengambil kartu As sekop juga). Pada Karuta, kartu diucapkan dengan lantang, keras, dan perlahan, kemudian kedua pemain harus mencari kartu yang sama tersebut.
Kedua
Kedua pemain akan menyentuh kartu yang disebutkan secara bergiliran. Pada tahapan ini, bisa dilakukan dengan mencari kartu di wilayah sendiri atau mencari kartu di wilayah lawan. Pemain mencari kartu yang sesuai dengan kartu yang diambil oleh ‘pembaca’. Pemain yang menyentuh kartu terlebih dahulu akan mendapatkan poin dan otomatis akan menjadi lebih unggul dari pemain lainnya.
Sama seperti saat mina san bermain kartu bersama teman, kemudian berhasil menemukan kartu terlebih dahulu, maka akan mendapatkan satu poin. Kemudian, kartu yang berhasil ditemukan terlebih dahulu akan disimpan di wilayah kita. Nantinya akan disusun sebagai tanda berapa banyak poin yang berhasil didapatkan, sesuai dengan tinggi kartu yang berhasil disusun.
Untuk penempatan kartu yang berhasil didapatkan tidak boleh berdekatan dengan area permainan. Hal ini untuk menghindari bercampurnya kartu yang sudah didapatkan dengan kartu permainan. Maka dari itu letakkan di tempat yang dekat dengan mina san, namun tidak bercampur di area permainan. Hal ini dilakukan guna menghindari kebingungan saat proses penghitungan poin di akhir permainan.
Terakhir
Terakhir adalah sanksi bagi mereka yang menyentuh kartu yang tidak tepat. Bila salah satu pemain menyentuh atau menemukan kartu yang tidak disebutkan, maka sanksi yang diberlakukan yaitu pemain akan kehilangan giliran berikutnya.
Ditambah pemain yang dikenakan sanksi diharuskan meletakkan tangan di atas tangan selama permainan berikutnya. Sanksi juga akan diberlakukan apabila salah satu atau kedua pemain tidak duduk dengan posisi sesuai misalnya duduk bersandar, atau tidak jongkok maupun duduk tegap. Dan saat ‘pembaca’ menyentuh pemain tersebut, maka sanksi akan dikenakan.
Simpulan
Permainan kartu tradisional Jepang ini berfokus untuk meningkatkan daya tangkap serta meningkatkan kemampuan bahasa, karena Karuta memiliki tulisan-tulisan bahasa Jepang pada setiap kartunya. Bagaimana? Menarik untuk dimainkan, bukan? Kalau mina san sedang berada di Jepang atau ingin membeli permainan khas Jepang di toko online, cobalah untuk memilih permainan kartu tradisional Jepang ini. Dengan Kartuta kalian pun bisa memperkaya ilmu pengetahuan tentang bahasa dan budaya Jepang. Yuk, kita coba main Karuta!