News & Events
Kintai Bridge dan Fakta Sejarah dibaliknya
- September 2, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Tempat wisata di jepang
Jembatan Kintai atau dikenal dengan nama Kintai Bridge adalah jembatan lengkung yang terbuat dari kayu, selain itu tempat ini memiliki banyak cerita sejarah di dalamnya. Memiliki lokasi di daerah Iwakuni, prefektur Yamaguchi, Jepang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1673 dan membentang di sungai Nishiki dalam serangkai lima lengkungan kayu.
Sejarah Kintai Bridge
Jembatan ini memiliki posisi di kaki gunung Yokoyama yang terdapat istana Iwakuni di bagian puncaknya, tidak hanya itu saja namun terdapat juga sebuah taman Kikkou yang meliputi jembatan dan bagian istana. Bagian ini merupakan tujuan wisata populer di Jepang, terutama selama festival bunga sakura di musim semi dan selama perubahan warna maple Jepang (momiji) di Jepang.
Setelah istana Iwakuni selesai dibangun pada tahun 1608 oleh Kikkawa Hiroie sebagai penguasa pertama di wilayah Iwakuni, sejumlah jembatan kayu dibangun. Namun sebagian besar dari mereka hancur oleh banjir beberapa kali sebelum pembangunan jembatan Kintai. Kemudian jembatan Kintai kembali dibangun oleh penguasa ketiga. Yaitu Kikkawa Hiroyoshi pada tahun 1673.
Dermaga batu baru menggantikan dermaga lama yang terbuat dari kayu, meskipun dianggap tahan banjir. Namun jembatan tersebut dihancurkan oleh banjir pada tahun berikutnya, akibatnya dermaga batu dibangun ulang dengan memiliki kekuatan lebih besar dan pajak khusus dikenakan untuk biaya pemeliharaan jembatan.
Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pembangunan kembali jembatan secara berkala setiap 20 tahun selama tiga bentang di tengah, setiap 40 tahun untuk dua bentang yang menghubungkan ke bagian tepi. Karena itu, jembatan tersebut tetap utuh berdiri selama 276 tahun sampai hanyut kembali dalam banjir dari topan Kijia pada tahun 1950.
Jembatan tersebut dalam kondisi lemah pada saat itu, karena Jepang telah berhenti memelihara jembatan selama perang dunia II. Pada tahun 1953, jembatan itu direkonstruksi mirip dengan aslinya menggunakan paku logam. Terbuat dari besi tatara yang digunakan untuk menempa katana, sehingga meningkatkan daya tahan yang baik.
Pada tahun 1922, Kintai bridge dinyatakan sebagai harta nasional oleh Jepang. Antara tahun 2001 hingga tahun 2004, kelima serangkai jembatan tersebut direstorasi untuk pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir.
Arsitektur Kintai Bridge
Jembatan ini terdiri dari lima rangkaian lengkungan kayu berurutan di empat dermaga batu serta dua dermaga kayu di dasar sungai kering, di mana jembatan bermula dan jembatan berakhir. Masing-masing dari tiga bentang tengah memiliki panjang 35,1 meter, sedangkan dua bentang ujung memiliki panjang 34,8 meter dengan total panjang sekitar 175 meter serta lebar 5 meter.
-
Konstruksi asli
Selama hampir tiga ratus tahun, banyak versi jembatan berdiri tanpa menggunakan paku logam. Pemasangan ini dilakukan dengan hati-hati dari bagian-bagian kayu, dengan konstruksi balok-balok tebal serta menjepit dan mengikatnya bersama-sama dengan sabuk logam. Bagian kayu utama jembatan ditutupi oleh lembaran tembaga untuk daya tahan tambahan.
-
Proteksi banjir
Bentuk dan berat jembatan membuatnya sangat kuat di bagian atas, tetapi sangat lemah di bagian bawahnya. Untuk mengatasi kekhawatiran bahwa air banjir yang mengalir di sepanjang sungai akan menghancurkan jembatan secara keseluruhan, jembatan dirancang dengan membuat jalur kayu hanya ‘mengapung’ di atas kerangka menggunakan sambungan tanggam dan duri.
Fakta Kintai Bridge
Sebelum jembatan terbaik di dunia dibangun dengan menggunakan berton-ton beton dan baja, bahan lain yang kurang tahan lama digunakan adalah kayu. Sangat sedikit dari jembatan kayu bersejarah yang masih utuh sampai sekarang dan salah satu jembatan di Jepang pun demikian. Kintai bridge dihancurkan berkali-kali oleh banjir setelah selesai dibangun pada tahun 1673.
Kemudian jembatan ini kembali dibangun pada masa abad ke 20, maka dari itu mari kita membahas mengenai fakta-fakta menarik dari jembatan Kintai ini.
-
Barat daya Jepang
Kintai bridge yang kerap kali disebut kintai-ky oleh orang lokal, jembatan kayu ini begitu bersejarah dan menarik untuk dikunjungi di wilayah Iwakuni. Kota yang terletak di prefektur Yamaguchi bagian barat daya Jepang. Kota yang relatif kecil bagi standar Jepang ini memiliki kurang lebih 130.000 penduduk, namun jembatan kayu ini memiliki peran penting dalam bagian sejarah Jepang.
-
Jembatan menuju istana
Di wilayah ini terdapat sebuah istana Iwakuni, sebuah tempat bersejarah yang merupakan hunian terakhir dari Kikkawa Hiroie pada tahun 1601 hingga 1608. Namun kemudian istana ini dihancurkan pada tahun 1615 dan dibangun ulang pada bagian atas gunung, jembatan asli di lokasi tersebut merupakan bagian dari kumpulan jembatan kayu sepanjang sungai Nishiki.
-
Patung pria
Salah satu landmark atau penanda menarik di tempat ini adalah patung pria yang memiliki letak di dekat jembatan kintai, seperti yang telah diketahui bahwa jembatan ini selesai dibangun kembali pada tahun 1673 oleh penguasa ketiga wilayah Iwakuni, Kikkawa Hiroyoshi. Saat memasuki wilayah taman setelah melintasi jembatan, teman-teman bisa langsung melihat patung tersebut.
-
Membayar pajak
Terdapat sebuah peraturan umum bagi masyarakat asli untuk membayar pajak pemeliharaan jembatan ini, setelah dibangun kembali menjadi versi lebih kuat dengan versi batu. Jembatan ini tetap harus mendapatkan rutin setiap tahunnya, untuk membayar ini para penguasa Iwakuni mengenakan pajak khusus terutama bagi para pengunjung tempat ini.
-
Perang dunia II
Meskipun disebutkan bahwa ‘jembatan asli’, namun sebagian besar strukturnya diganti setiap beberapa dekade sehingga tidak terlihat seperti aslinya. Namun struktur yang digunakan untuk membangun kembali ini sama dengan jembatan pada abad ke 17, dengan demikian jembatan yang membentang di sungai Nishiki akhirnya hancur pada tahun 1950 tidak lama setelah perang dunia II.
Insiden ini dikenal dengan topan parah Kijia, seluruh jembatan itu tidak dirawat lagi. Hal ini membuatnya semakin rentan dan terbengkalai, terutama saat bencana besar kembali datang. Jembatan yang ada sekarang selesai dibangun pada tahun 1953 dan merupakan replika struktur aslinya.
-
Dek jembatan sekali pakai
Terlepas dari metode konstruksinya, hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk melindungi dari kekuatan alam. Seperti banjir besar dan angin topan, itulah sebabnya jembatan dibangun dengan bahan terbaik sehingga bisa kokoh, alih-alih menempelkan dek kayu jembatan dengan kuat ke bagian atasnya.
Bagian rangka atas inti menggunakan sambungan tanggam dan duri, hal ini memungkinkan dek kayu hanyut selama banjir sementara struktur utama termasuk dermaga akan terhindar saat bencana besar datang.
-
Objek wisata
Kintai bridge, taman kikko, dan istana Iwakuni merupakan objek wisata utama bagi para turis di wilayah ini. Terutama selama beberapa tahun, sebagian besar pengunjung menikmati taman selama festival bunga sakura. Periode di musim semi ketika bunga-bunga dari pohon ini bermekaran. Waktu lain dalam setahun adalah selama musim gugur ketika momiji Jepang berubah warna.
-
Harta Nasional Jepang
Jembatan ini terdiri dari lima lengkungan kayu dan ditopang oleh empat dermaga batu serta dua dermaga kayu di tepi kering dasar sungai, tiga bentang tengah memiliki panjang 35,1 meter. Sedangkan dua bentang luar memiliki panjang 34,8 meter, sehingga panjang totalnya adalah 175 meter dengan lebar 5 meter.
Kintai bridge resmi dijadikan sebagai harta nasional Jepang sejak tahun 1922 hingga saat ini, maka dari itu sebagai salah satu tempat bersejarah di Jepang. Teman-teman wajib mengunjungi jembatan ini saat berkunjung ke Jepang. Penasaran dengan pembahasan budaya Jepang lainnya? Ikuti selalu artikel dari www.jepang-indonesia.co.id.