News & Events
Mochitsuki | Tradisi membuat mochi di Jepang
- September 4, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Setelah sebelumnya kita membahas tentang osechi ryouri yaitu beragam makanan tradisional yang dibuat pada saat perayaan tahun baru di Jepang. Salah satu makanan yang masuk ke dalam osechi yaitu kue mochi. Kue mochi merupakan kue tradisional Jepang yang berbahan dasar beras ketan. Selain terkenal di Jepang, kue mochi juga populer di Indonesia. Karena begitu populernya akhir-akhir ini di Indonesia sampai ada es krim mochi. Selain rasanya yang enak cara pembuatannya juga bisa dibilang unik. Di Jepang kue mochi yang dibuat saat mochitsuki memiliki cerita tersendiri yang berhubungan erat dengan tradisi.
Apa itu mochitsuki?
Arti kata mochi ada dua versi yaitu, yang pertama berasal dari kata motsu yang artinya membawa atau bisa juga diartikan sebagai memiliki. Sehingga kue mochi dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Versi yang kedua menyatakan bahwa mochitsuki dikaitkan dengan bulan purnama sehingga pada zaman dahulu masyarakat Jepang membuat kue mochi untuk dipersembahkan kepada para dewa. Selain dipersembahkan kepada para dewa kue mochi dijadikan persembahan kepada kaisar.
Proses pembuatan mochi lumayan lama dan rumit. Di Jepang kue mochi dibuat dengan cara yang tradisional. Pembuatan kue mochi secara tradisional disebut dengan mochitsuki. Di Jepang tradisi mochitsuki dilakukan dua atau tiga hari sebelum pergantian tahun. Kue mochi mampu bertahan beberapa hari. Pada saat pergantian tahun diantara menu yang termasuk ke dalam osechi, mochi merupakan menu yang pertama disantap oleh masyarakat Jepang. Alasannya seperti yang sudah saya tulis di atas yaitu karena mochi dipercaya sebagai pembawa keberuntungan. Masyarakat Jepang yakin dengan menyantap kue mochi di tahun baru akan menjadi tahun keberuntungaannya.
Asal mula kue mochi
Kue mochi diperkirakan sudah ada sejak zaman Heian yaiu berkisar antara tahun 794-1185. Pada awalnya kue mochi dibuat sebagai persembahan kepada para dewa dan hanya dinikmati oleh kalangan istana dan samurai. Ketika berperang, para samurai membawa mochi sebagai bekal. Kue mochi bentuknya kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana, selain itu kue mochi juga mampu bertahan beberapa hari dan memberikan cukup energi untuk berperang.
Seiring dengan berjalannya waktu kue mochi sangat populer dikalangan petani sebagai bekal untuk menggarap lahan terutama ketika musim dingin. Karena kue mochi terbuat dari ketan, setelah memakannya terasa lebih berenergi daripada mengkonsumsi nasi. Keberadaan kue mochi semakin populer dan menyebar di semua kalangan masyarakat dan sampai saat ini kue mochi menjadi kue wajib pada saat perayaan tahun baru.
Jenis-jenis kue mochi yang dibuat saat mochitsuki
Pada awalnya kue mochi di Jepang hanya terdiri dari satu jenis yaitu kagami mochi, yang dibuat sebagai persembahan kepada para dewa. Seiring dengan semakin populernya kue mochi maka masyarakat Jepang berkreasi dan terciptalah berbagai jenis kue mochi. Jenis-jenis kue mochi sebagai berikut :
Daifuku mochi
Daifuku mochi merupakan mochi yang berbentuk bulat kecil dan pada umumnya berwarna putih, hijau muda dan pink. Isian dari daifuku mochi berupa pasta kacang merah atau disebut dengan anko, krim rasa moka, dan jenis krim yang creamy lainnya. Yang paling populer dari mochi ini yaitu ichigo daifuku dimana isiannya berupa strawberry utuh dan dilapisi sedikit pasta kacang. Daifuku mochi tersedia di kedai kue setiap hari dan sangat cocok sebagai pendamping minum teh.
Kagami mochi
Berikutnya ada kagami mochi yaitu mochi yang dihidangkan pada saat pergantian tahun. Dilihat dari asal katanya yaitu kagami berarti cermin. Kagami mochi merupakan dua mochi yang diletakkan secara bersusun. Yang paling bawah mochi besar dan di atasnya diletakkan mochi yang kecil, di puncak diletakkan sebuah jeruk. Masyarakat Jepang percaya jika meletakkan mochi secara bersusun dapat menggandakan peruntungan di tahun baru. Kagami mochi biasanya dipecah menggunakan tangan lalu dimasukkan ke dalam sup ozoni. Sup ozoni yaitu sup yang dihidangkan pada saat pergantian tahun.
Hanabira mochi
Hanabira mochi disebut juga dengan mochi berbentuk kelopak bunga. Hanabira mochi hanya ada di Kyoto dan disajikan ketika pergantian tahun. Disebut dengan mochi kelopak bunga karena bentuk mochi ini meyerupai kelopak bunga. Mochi dipipihkan di dalamnya terdapat isian berupan manisan yang terbuat dari akar gobo dan pasta kacang putih, setelah itu mochi dilipat sehingga menutupi isiannya.
Marumochi dan Kirimochi
Kedua jenis mochi ini merupakan mochi tanpa isian atau rasa asli. Marumochi berbentuk bulat sedangkan kirimochi berbentuk potongan seperti persegi panjang. Kedua jenis mochi ini biasanya dijadikan campuran untuk membuat sup ozoni sehingga tidak ada isiannya.
Botamochi
Botamochi merupakan jenis mochi yang dibuat untuk persembahan di altar Budha dan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Botamochi dibuat ketika ada perayaan umat Budha yang biasanya dirayakan pada musim semi.. Untuk isian sama yaitu pasta kacang merah.
Sakura mochi
Ketika musim semi masyarakat Jepang beramai-ramai melihat keindahan bunga sakura atau disebut dengan hanami. Pada saat hanami masyarakat Jepang tidak lupa membawa berbagai macam camilan salah satunya sakura mochi. Mochi ini berbentuk bulat dan isiannya berupa pasta kacang merah, hanya saja diluarnya dibungkus dengan daun bunga sakura.
Hishimochi
Hishimochi merupakan mochi yang dihidangkan ketika perayaan hina matsuri di Jepang. Untuk yang pertama kali membaca mengenai hinamatsuri bisa dilihat di segmen sebelumnya. Hina matsuri merupakan perayaan yang dilakukan untuk anak perempuan di Jepang. Hishimochi berbentuk persegi dan terdiri dari tiga lapis yaitu mochi warna pink, putih, dan hijau. Ketiga warna tersebut identik dengan warna perempuan.
Proses Pembuatan mochitsuki
Cara pembuatan kue mochi ada dua yaitu secara tradisional dan menggunakan mesin. Untuk mochi yang dinikmati sebagai kudapan sehari-hari dibuat dengan mesin. Sedangkan mochi yang digunakan sebagai hidangan pada saat pergantian tahun dibuat secara tradisional. Dua atau tiga hari menjelang pergantian tahun beberapa komunitas di Jepang beramai-ramai membuat mochi secara tradisional. Para pengunjung yang kebetulan ada disana bisa menyaksikan festival mochitsuki. Selain menyaksikan para pengunjung juga diberi kue mochi secara gratis. Pembuatan mochitsuki pada umumnya dilakukan oleh laki-laki karena peralatan yang digunakan cukup berat.
Kue mochi berbahan dasar beras ketan yang membuat teksturnya lengket. Pembuatan mochitsuki yang saya jelaskan di bawah merupakan pembuatan secara umum. Pertama beras ketan dikukus sampai matang. Setelah matang beras ketan di letakkan di lesung kayu dan ditumbuk secara manual menggunakan palu kayu yang disebut dengan kine. Pada proses penumbukan memerlukan dua orang, seorang bertugas sebagai penumbuk dan seorang lagi bertugas untuk membolak balik adonan sampai adonan menjadi halus dan lembut secara merata. Setelah mendapatkan adonan yang diinginkan kue mochi dibentuk dan diberi beragam isian. Isian yang paling umum adalah pasta lembut yang terbuat dari kacang merah.
Demikian pemaparan mengenai apa itu mochitsuki sampai proses pembuatannya. Di Indonesia banyak di jual kue mochi tetapi rasanya pasti berbeda dengan mochi yang dibuat secara tradisional di Jepang. Begitu juga dengan rasa isiannya pasti berbeda tetapi untuk tekstur dan bahan dasarnya sama dengan mochi yang di jual di Indonesia. Sampai jumpa di segmen berikutnya.