News & Events
Pakaian Tradisional Jepang Bukan Hanya Kimono?
- May 21, 2021
- Posted by: appkey
- Category: Budaya Jepang
Mina san, konnichiwa ogenki desuka. Saya harap mina san selalu genki ya. Selain mempelajari bahasa Jepang, saya yakin mina san juga tertarik dengan budaya Jepang. Budaya di masing-masing negara pastinya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta budaya. Pada segmen kali ini saya akan membahas budaya Jepang khusus mengenai pakaian tradisional Jepang atau bisa juga di sebut baju adat Jepang. Bisa disebut pakaian tradisional atau baju adat karena memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh negara lain dan dipakai pada saat acara-acara tertentu / sakral.
Saat saya membahas mengenai pakaian tradisional Jepang, apa yang terlintas dipikiran mina san? Iya betul sekali, saat orang-orang membicarakan mengenai pakaian tradisional Jepang, yang terlintas adalah kimono. Terkadang orang-orang di desa menyebutnya baju kimono. Walaupun baju tradisional Jepang tidak hanya kimono tetapi kimono sudah menjadi ikon pakaian tradisional Jepang.
Sejarah singkat pakaian tradisional Jepang
Sebelum mulai membahas apa saja pakaian tradisional Jepang selain kimono, saya akan flash back sedikit mengenai sejarah saat kimono menjadi satu-satunya pakaian tradisional Jepang dan perkembangannya sampai saat ini. Pada zaman Nara (710-794) orang Jepang belum mengenal kimono. Pada zaman ini masyarakat Jepang memakai pakaian yang terdiri dari atasan dan bawahan seperti pakaian pada umumnya.
Tetapi pada zaman Heian (794-1192) kimono muncul pertama kali sebagai baju tradisional Jepang. Kimono berasal dari dua kata yaitu ki artinya pakai dan mono berarti barang. Jadi kimono berarti kata yang merujuk pada pakaian. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, pengertian kimono menjadi lebih sempit dan mengkhusus pada jenis pakaian jubah yang bentuknya seperti huruf T dan memiliki kerah berbentuk V (V neck).
Pada zaman ini warna kimono dibuat untuk mewakili warna musiman maupun kelas politik tertentu. Seiring perkembangan zaman, pada masa kamakura (1192-1338) dan muromachi (1338-1573) pria atau wanita di Jepang menggunakan kimono berwarna cerah. Sedangkan pada zaman Edo (1603-1868) di jepang terjadi banyak pertempuran dimana Jepang dipimpin oleh prajurit Tokugawa. Pada masa ini samurai dari masing-masing daerah menggunakan kimono dengan warna yang berbeda sehingga di medan pertempuran bisa dibedakan samurai dari masing-masing wilayah.
Pada zaman Meiji (1868-1912) Jepang banyak dipengaruhi oleh budaya asing termasuk dalam hal berpakaian. Pada acara-acara resmi para pejabat dan kaum militer diwajibkan menggunakan pakaian barat. Sedangkan untuk kaum masyarakat pada saat menggunakan kimono pada acara formal haruslah dihias terlebih dahulu untuk menggambarkan latar belakang keluarganya. Dan sampai saat ini, kimono hanya digunakan pada saat acara-acara khusus saja seperti upacara pernikahan, pemakaman, minum teh dan festival musim panas.
Kegunaan Pakaian Tradisional Jepang Kimono
Meskipun kimono sebagai pakaian tradisional Jepang, masyarakat tidak memakai kimono untuk kegiatan sehari-hari. Bentuk kimono memberikan beberapa manfaat untuk masyarakat Jepang, yaitu mudah dilipat, cocok digunakan pada cuaca panas maupun dingin.
Kimono bisa digunakan secara berlapis saat musim dingin sehingga memberikan kehangatan, sedangkan pada musim panas digunakan kimono yang terbuat dari linen sehingga nyaman dipakai pada saat cuaca panas. Seiring berjalannya waktu orang Jepang mulai mengikuti perkembangan mode dalam membuat kimono. Kimono dibuat menjadi lebih menarik dengan perpaduan warna-warna yang membuat kimono terlihat semakin menarik.
Begitulah pergeseran peran kimono di Jepang seiring perkembangan zaman, yang pada awalnya digunakan pada kegiatan sehari-hari sampai saat ini kimono hanya dipakai pada acara-acara sakral saja. Tentunya dengan model yang sangat menarik dan dibuat dari bahan biasa sampai sutra jadi harganya pun beragam dari yang biasa sampai sangat mahal.
Jenis-jenis pakaian tradisional Jepang
Selain kimono, terdapat berbagai pakaian tradisonal Jepang lainnya seperti yukata, furisode, hakama, jinbei, haori, kurotomisode, irotomesode, uchikake dan komon. Untuk masing-masing pakaian tradional Jepang silakan disimak penjelasan berikut.
Yukata
Yukata merupakan salah satu pakaian tradisional yang popular di Jepang.Yukata merupakan kimono tidak resmi yang terbuat dari kain katun yang sangat tipis sehingga mudah menyerap keringat. Yukata dipakai oleh pria maupun wanita pada saat santai di musim panas. Biasanya terdapat beberapa perayaan di musim panas sehingga orang Jepang biasanya memakai yukata dalam menghadiri festival di musim panas seperti obon matsuri, maupun hanabi. Ini yang membedakan antara kimono dan yukata. Karena sampai saat ini banyak yang mengira bahwa yukata itu adalah kimono. Padahal yukata adalah bentuk non formal dari kimono. Penggunaan yukata tidak terikat oleh status entah yang sudah menikah maupun yang belum menikah bisa memakai yukata.
Furisode
Furisode adalah kimono berlengan lebar yang digunakan oleh wanita yang belum menikah. Lebar lengan baju menjuntai sampai sekitar pergelangan kaki. Furisode bermotif bunga dan tanaman yang berwarna cerah dan digambar menggunakan tangan. Furisode disebut pakaian terbaik wanita saat menikah maupun saat menghadiri upacara pernikahan. Furisode juga digunakan pada acara-acara formal seperti seijin shiki (upacara beranjak dewasa), wisuda dan acara formal lainnya.
Hakama
Hakama merupakan pakaian tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi pinggang sampai mata kaki sehingga hakama merupakan bawahan yang berbentuk seperti rok. Hakama merupakan busana tradisional yang digunakan oleh laki-laki dalam menghadiri upacara resmi seperti upacara minum teh, seijin shiki maupun pesta pernikahan. Tidak hanya laki-laki dewasa, hakama juga digunakan oleh anak laki-laki pada saat upacara shichi go-san. Dikalangan olahragawan bela diri hakama digunakan oleh pria maupun wanita. Olahraga yang dimaksud yaitu kendo, aikido, kyuudou.
Jinbei
Jinbei merupakan pakaian rumahan tradisional Jepang yang terdiri dari atasan dan bawahan dan dipakai pada saat musim panas. Jinbei biasanya terbuat dari bahan katun dan rami sehingga nyaman digunakan untuk bersantai pada saat musim panas. Atasannya seperti kimono sedangkan bawahannya berbentuk celana pendek.
Haori
Haori merupakan pakaian luar / outer dari kimono maupun yukata. Haori berfungsi untuk melindungi kimono atau yukata dari kotoran ataupun debu. Haori dibuat menyerupai kimono tetapi sedikit lebar dan digunakan tanpa sabuk / obi, cara memakainya seperti memakai jaket / mantel. Haori digunakan pada acara-acara resmi dan biasanya dipasangkan dengan hakama sebagai bawahannya. Haori untuk pria dibuat lebih pendek dari haori yang digunakan oleh wanita. Jadi setelah menggunakan kimono dilapisi dengan haori sebagai atasan dan hakama sebagai bawahannya.
Kurotomesode
Kurotomesode salah satu jenis kimono yang paling formal yang biasanya digunakan oleh wanita Jepang yang sudah menikah. Ini adalah pakaian tradisional dengan dasar hitam yang terdapat pola dari setengah bagian bawah tubuh. Sedangkan pada bagian atas dan bagian lengannya polos tanpa pola. Kurotomesode biasanya dipakai pada upacara pernikahan oleh ibu dari kedua mempelai.
Irotomesode
Selain kurotomesode, ada jenis kimono yang disebut irotomesode. Jenis kimono ini juga dipakai pada acara formal, perbedaannya adalah ada beberapa acara resmi yang tidak diperbolehkan memakai kurotomesode karena warna dasar hitam pada kurotomesode kurang cocok digunakan pada acara formal yang bersifat ceria. Nah untuk acara formal yang ceria seperti menghadiri acara resmi dikediaman kaisar diwajibkan menggunakan irotomesode. Irotomesode juga bisa digunakan oleh wanita yang belum menikah dan dibuat dengan warna yang cerah.
Uchikake
Uchikake adalah pakaian tradisional Jepang yang berupa mantel dan digunakan oleh pengantin perempuan maupun para seniman yang akan mengadakan pertunjukan. Uchikake dibuat dari bahan tebal dan mempunyai motif indah seperti burung bangau. Cara penggunaannya yaitu setelah memakai kimono tanpa sabuk / obi barulah dilapisi dengan uchikake.
Komon
Komon adalah kimono yang digunakan pada saat bersantai. Komon memiliki motif sederhana dan berulang sehingga terkesan elegan pada saat digunakan pada acara santai seperti menonton dengan teman, reuni maupun acara santai lainnya. Komon bisa digunakan oleh wanita yang sudah maupun belum menikah.
Setelah menyimak penjelasan mengenai pakaian tradisional Jepang, sekarang sudah tahu bukan bahwa di Jepang tidak hanya ada kimono dan yukata tetapi terdapat pula pakaian tradisional yang lainnya. Masing-masing pakaian tradisional memiliki ciri khas dan fungsi yang berbeda. Semoga tulisan saya bermanfaat dan sampai jumpa pada segmen berikutnya.