News & Events
Daftar Jenis-jenis pedang Jepang
- March 10, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang uncategorized
Pernahkah teman-teman mendengar istilah katana dan samurai? Mungkin tidak sedikit orang awam yang keliru mengenai hal ini, mari saya luruskan mengenai pemahaman ini. Samurai merupakan pejuang-pejuang tangguh yang dimiliki Jepang dan mengabdikan diri untuk kerajaan, sedangkan katana merupakan pedang yang biasanya dimiliki oleh para samurai. Lalu apakah Jepang hanya memiliki katana saja? Atau masih ada lagi jenis-jenis pedang Jepang? Mari kita simak pembahasannya.
Sekilas tentang pedang Jepang
Tidak bisa dipungkiri bahwa pedang merupakan senjata yang sudah digunakan sejak lama oleh para samurai untuk membela diri, hal ini tentu memiliki konteks positif bukan berarti digunakan untuk melakukan perilaku yang buruk. Di Jepang sendiri terdapat beragam jenis-jenis pedang Jepang, pedang yang digunakan oleh para samurai tentu berbeda dengan pedang untuk upacara seppuku.
Upacara seppuku merupakan sebuah tradisi suci di Jepang sebagai bentuk penebusan dosa atau pengakuan atas kesalahan, dalam hal ini berbagai jenis pedang digunakan seperti misalnya tanto yang memiliki ukuran lebih kecil. Maka dari itu, untuk mengetahui jenis-jenis pedang Jepang mari kita bahas satu per satu secara lengkap.
Jenis-jenis pedang Jepang
1. Katana
Bagi kebanyakan orang istilah pedang dalam bahasa Jepang kerap kali disebut dengan nama katana, padahal dibalik itu semua. Jenis-jenis pedang Jepang tidak hanya melulu tentang katana, namun untuk pembahasan jenis pedang pertama adalah pedang jenis katana. Dalam bahasa Jepang, pedang memiliki arti “katana” atau dikenal dengan nama “sword” dalam bahasa Inggris.
Katana kerap kali menjadi peralatan bertarung bagi para prajurit kerajaan zaman dahulu atau dikenal dengan istilah samurai. Ciri khas dari pedang satu ini adalah memiliki bilah bermata satu dan memiliki bentuk sedikit melengkung. Hal ini tentu berbeda dengan jenis pedang di Eropa, karena katana dilengkapi dengan cengkeraman cukup panjang sehingga bisa menampung dua tangan.
Menurut informasi, katana memiliki kemampuan memotong yang baik serta ketajaman superior, hal ini membuat katana menjadi senjata yang pas untuk menjadi jenis pedang samurai Jepang. Untuk panjang dari katana sendiri memiliki ukuran total 100 cm hingga 110 cm, bobot yang dimiliki katana berada angka 900 gram hingga 1400 gram.
2. Tachi
Dalam istilah bahasa Jepang, tachi merupakan jenis pedang dari Jepang yang memiliki ukuran besar dan panjang. Memiliki ukuran yang lebih panjang dari katana dan memiliki lengkungan serupa, membuat tachi kerap kali disebut sebagai “pedang besar”. Sudut yang membentuk lengkungan ini memberikan kemampuan memotong lebih baik bagi pedang, istilah ini disebut dengan nama nukitsuke.
Hal ini tidak bisa didapatkan pada katana karena tidak memiliki kelengkungan yang mumpuni, namun hal ini bisa bekerja dengan baik saat digunakan pada tachi atau si pedang besar. Biasanya jenis pedang satu ini digunakan untuk para pejuang yang menunggangi kuda, sehingga tachi bisa diayunkan dengan baik dengan memaksimalkan kelengkungannya.
Tachi memiliki panjang 120 cm hingga 130 cm, ukuran ini jelas sedikit lebih berat bila dibandingkan dengan katana. Catatan penting bagi pedang jenis ini, tachi tidak digunakan seperti jenis pedang dari Jepang lainnya. Melainkan cara menggunakan tachi adalah menghadapkan ujung tombak di bawah, bukannya mengangkat ujung tombak ke depan.
3. Odachi/nodachi
Kemudian jenis pedang lainnya yang akan kita bahas adalah odachi dan nodachi, pada dasarnya kedua jenis pedang ini bisa dibilang sama atau mirip. Nodachi merupakan merupakan jenis pedang yang besar dan mampu untuk menggetarkan hati para musuh saat para pejuang membawa pedang satu ini. Hal ini bisa dimaklumi karena nodachi memiliki ukuran sepanjang 150 cm.
Meskipun memiliki ukuran yang panjang, namun bukan berarti jenis pedang satu ini merupakan pedang yang paling hebat. Karena dengan memiliki ukuran panjang dan sudah pasti dengan bobot tidak ringan, membuat pedang ini akan sulit digunakan saat menghadapi musuh pada jarak dekat. Nodachi sendiri kerap kali digunakan pada akhir abad ke 14 dan disimpan pada bagian punggung samurai.
4. Tanto
Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pembuka, bahwa terdapat berbagai macam jenis-jenis pedang Jepang. Salah satu yang mungkin akrab dikenal adalah jenis tanto atau dikenal sebagai pedang berukuran pendek, hanya memiliki ukuran 15 cm hingga 30 cm saja membuat pedang satu ini lebih sering disebut sebagai belati.
Berbeda dengan jenis lainnya, tanto tidak memiliki lengkungan. Hanya memiliki bentuk lurus dan panjang saja, namun tanto sendiri memiliki dua jenis. Yaitu bermata tunggal dan bermata dua, karena memiliki ukuran kecil. Jenis pedang ini cocok digunakan dalam pertempuran jarak dekat dan biasanya digunakan saat upacara ritual suci seppuku.
5. Wakizashi
Dalam arti sederhana, istilah wakizashi memiliki makna sebagai pedang yang disisipkan pada bagian samping. Bila dibandingkan dengan katana, wakizashi memiliki ukuran lebih kecil hanya dengan panjang 90 cm saja. Pedang jenis ini biasanya dimiliki dan dikenal oleh seluruh tingkatan prajurit atau samurai, pedang jenis ini ditemukan pada abad ke 17 sebagai pedang sisipan dari katana.
Dengan menggabungkan katana dan wakizashi maka lengkaplah senjata para samurai untuk pertempuran, karena mereka memiliki pedang jarak pendek dan untuk jarak panjang. Pedang wakizashi pun kerap kali disebut sebagai “pedang kehormatan”, hal ini karena jenis pedang satu ini biasanya digunakan saat upacara seppuku sama halnya dengan tanto.
Salah satu prajurit atau samurai ternama yang terkenal memadukan gaya bertarung katana dan wakizashi adalah Rnin Miyamoto. Namun dibutuhkan waktu yang panjang untuk membiasakan menggunakan kedua senjata ini, terlebih dibutuhkan pula latihan yang tak kenal lelah untuk bisa lihai dalam memainkan kedua jenis pedang ini secara bersamaan.
6. Uchigatana
Lalu pedang lainnya yang termasuk kepada jenis-jenis pedang Jepang adalah uchigatana, jenis pedang satu ini memiliki satu aliran dengan tachi. Dikenalkan pada abad ke 15 dan memiliki panjang 100 cm hingga 110 cm, uchigatana pun dilengkapi dengan pegangan yang relatif pendek sehingga membuat mudah saat digunakan serta memiliki bobot ringan.
Hal yang membedakan dengan tachi adalah cara menyimpan pedang dalam bagian tubuh, uchigatana biasanya disimpan pada bagian ikat pinggang. Dan perbedaan lainnya adalah uchigatana hanya memiliki satu gerakan tunggal, berbeda dengan tachi. Ciri khas yang dimiliki oleh gaya bertarung di Jepang adalah kecepatan dan ketepatan, maka dari itu penggunaan pedang uchigatana begitu diterima dengan baik oleh para pejuang secara meluas.
7. Tsurugi
Ciri khas dari jenis pedang Jepang selanjutnya adalah memiliki bilah yang lurus dan bermata dua, jenis pedang ini biasanya kerap kali digunakan pada zaman kuno. Pedang ini dikenal dengan nama tsurugi, nama panjang dari pedang jenis ini adalah Kusanagi no Tsurugi. Tsurugi merupakan salah satu dari tiga Imperial Regalia Jepang atau senjata yang paling berharga di Jepang.
8.Chokuto
Chokuto merupakan jenis pedang yang sudah tua dan sangat istimewa, terdapat sebuah perbedaan dari jenis pedang lainnya. Yaitu jenis pedang ini tidak dikeraskan atau dilipat secara berbeda. Hal ini karena jenis pedang chokuto digunakan pada abad ke 9, maka dari itu teknik untuk menempa pedang masih belum menyebar secara luas.
Menurut informasi, pedang chokuto berasal dari negara China dan datang melalui jalur laut. Memiliki pedang bermata satu dan lurus serta biasanya disimpan pada bagian pinggang secara terikat, maka dari itu pedang ini biasanya digunakan untuk penjagaan diri saat melakukan perjalanan jauh.
9. Kodachi
Nama yang unik kodachi berasal dari penggabungan kata ‘ko’ dan ‘tachi’, maka dari itu bisa disimpulkan bahwa kodachi merupakan pedang jenis tachi namun memiliki ukuran lebih kecil. Ukuran dari jenis pedang satu ini hanya sebesar 40 cm, sudah pasti lebih kecil dari ukuran pedang tachi pada umumnya. Kodachi ditemukan pada abad ke 12 dan merupakan bentuk ‘turunan’ dari pedang tachi.
Kodachi pun memiliki ukuran serupa dengan wakizashi, namun pengembangan pedang wakizashi baru dilakukan pada 500 tahun setelah ditemukannya kodachi. Jenis pedang ini pun biasanya digunakan oleh para prajurit yang ditugaskan untuk membawa logistik atau barang penting, sehingga bisa menjadi alat pertahanan diri saat terjadi keadaan yang tidak terduga.
10. Ninjato
Pedang selanjutnya yang akan dibahas memiliki beragam nama untuk dikenal, teman-teman bisa menyebutnya dengan ninjato, shinobigatana, ninjaken, dan masih banyak lainnya. Namun bisa dipastikan bahwa semua penamaan itu benar adanya dan mengacu pada satu pedang yang sama, menurut kabar yang beredar penamaan inilah yang bisa memvalidasi kehadiran ninja pada masanya.
Namun hal ini masih bisa didiskusikan entah benar atau tidak, terlepas dari itu semua. Jenis pedang satu ini memiliki bilah yang lurus dan digunakan pada zaman Edo, meskipun demikian pedang ini justru baru dikenal secara luas pada abad ke 20 di sebuah museum ninja di Jepang.
11. Nagamaki
Memiliki gagang pedang yang panjang serta ukuran bilah dan gagang berukuran sama sebesar total 2 meter, membuat nagamaki merupakan salah satu jenis-jenis pedang Jepang yang tidak biasa. Pasalnya, jenis pedang satu ini cocok digunakan untuk menghadapi pasukan musuh dengan jumlah banyak. Penamaan nagamaki memiliki arti bungkus pedang, nama ini didapatkan dari proses membungkus pegangan dengan tali kulit atau sutra sehingga memberikan cengkeraman yang maksimal.
Perkembangan nagamaki terjadi pada abad ke 14, hal istimewa dari jenis pedang satu ini adalah bagaimana kita bisa memegang dengan cengkeraman erat sehingga memaksimalkan kekuatan pedang ini. Karena tebasan yang digunakan berupa sapuan yang luas dan menyeluruh, sehingga dibutuhkan tenaga besar dalam mengayunkan nagamaki.
12. Zanbato
Dikenal pada zaman Heinan dan memiliki arti nama ‘pedang pembunuh kuda’, tentu membuat pedang zanbato memiliki cerita panjang dibaliknya. Zanbato memiliki bilah yang begitu besar sehingga cocok untuk digunakan saat menghadapi pasukan besar, tidak hanya itu asal penamaan ‘pedang pembunuh kuda’ karena pedang ini digunakan untuk memotong kaki kuda saat berperang.
Terdapat sebuah mitos yang berkembang bahwa pedang zanbato mampu memotong kuda dan penunggangnya dalam satu tebasan, hal ini tentu terdengar begitu berlebihan. Karena pada faktanya memang pedang zanbato tidak bisa melakukan hal tersebut, turunan dari jenis pedang ini adalah pedang nodachi.
13. Daisho
Daisho menggambarkan sepasang pedang Jepang yang serasi. Untuk memahami sepenuhnya apa yang dimaksud dengan istilah daisho kita harus melihat dua istilah yang berbeda terlebih dahulu. Istilah daito secara harfiah berarti “pedang besar”. Daito bukanlah pedang itu sendiri, melainkan kelas pedang yang memiliki panjang bilah 2 shaku atau kurang lebih 60 cm
Kata lain yang perlu kita perhatikan adalah shoto. Istilah ini diterjemahkan sebagai “pedang pendek”. Shoto mengacu pada pedang dengan panjang bilah 1 hingga 2 shaku (30-60 cm). Berdasarkan kedua hal tersebut menghasilkan pedang daisho (daito dan shoto), Jadi daisho sebenarnya bukan pedang melainkan kombinasi pedang pendek dan panjang. Ini biasanya digambarkan dengan memegang katana dalam kombinasi dengan wakizashi.
14. Yoroi-doushi
Jenis pedang satu ini merupakan sedikit dari banyaknya jenis-jenis pedang Jepang tradisional, muncul pada abad 14 hingga abad 15 membuat pedang satu ini kerap kali disebut sebagai pedang tanto yang tebal. Pasalnya ukuran dari yoroi–doushi hanya sebesar 20 cm hingga 30 cm saja, Yoroi-doushi dikenakan di dalam sabuk di bagian belakang atau di sisi kanan dengan gagang menghadap ke depan dan ujungnya ke atas.
Dengan alasan tersebut, pedang ini harus ditarik dengan tangan kiri. Oleh karena itu ia mendapatkan nama metezashi yang berarti “pedang tangan kuda”.
15. Kaiken
Kaiken memiliki bilah tunggal dan bermata dua, panjang yang dimiliki jenis pedang kaiken sepanjang 20 cm hingga 30 cm saja. Awalnya pedang ini dibawa oleh orang Jepang biasa. Pedang ini merupakan alat yang sempurna untuk menjadi pertahanan diri di tempat dalam ruangan di mana pisau yang lebih panjang tidak akan berguna atau untuk jarak dekat.
Ketika seorang wanita samurai menikah, dia diharapkan untuk membawa kaiken bersamanya ketika dia pindah dengan suaminya. Wanita membawa belati ini di kimono mereka baik di kantong lengan mereka atau di area seperti saku. Selain digunakan sebagai senjata untuk membela diri, kaiken juga biasa digunakan untuk melakukan ritual suci bunuh diri yang disebut seppuku.
16. Bokken
“Kamu hanya bisa bertarung dengan caramu berlatih” adalah kutipan dari Miyamoto Musashi yang menggambarkan bokken dengan sempurna. Pedang kayu biasanya digunakan untuk latihan dan secara umum bokken memiliki bentuk seperti pedang jenis katana. Namun terdapat variasi bokken yang tersedia sebagai wakizashi atau tant juga. Bokken dirancang untuk meminimalkan kerusakan yang disebabkan selama pelatihan.
Meski demikian di tangan para ahli, bokken juga bisa menjadi senjata mematikan. Ronin Miyamoto Musashi yang terkenal karena melawan musuh yang bersenjata lengkap hanya dengan satu atau dua bokken. Dalam legenda, dia mengalahkan Sasaki Kojiro dengan bokken yang dia pahat dari dayung saat bepergian dengan perahu ke pulau yang telah ditentukan untuk duel.
Seperti yang mungkin sudah diketahui bahkan senjata kayu dapat menyebabkan banyak kerusakan. Oleh karena itu bokken terutama digunakan untuk membuat pemula terbiasa dengan gerakan dasar dan pola serangan. Cedera akibat pukulan bokken sudah tidak asing lagi bagi cedera pentungan misalnya patah tulang majemuk, organ pecah, dan cedera akibat benda tumpul lainnya. Untuk alasan ini shinai bambu biasanya digunakan untuk sparring.
17. Shinai
Seperti yang baru saja disebutkan, shinai adalah senjata andalan untuk pelatihan. Jenis pedang ini muncul pada akhir abad ke 16. Untuk menghindari cedera, shinai dibuat dari bidai bambu yang diikat. Namun senjata ini dapat menyebabkan luka serius. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan yang tepat sangatlah penting. Disarankan untuk memakai pelindung berlapis saat melawan orang lain dengan senjata ini. Mungkin teman-teman bisa melihat seni bela diri kendo sebagai referensi.
Sepeti itulah kiranya jenis-jenis pedang yang bisa diketahui oleh teman-teman, ternyata cukup banyak ya! Apakah teman-teman merasa menjadi lebih tertarik untun mendalami kebudayaan Jepang? Tentu akan menarik bila terus menelusuri kebudayaan Jepang serta menemukan fakta-fakta yang unik ya!