News & Events
Seifuku : Seragam Sekolah Murid Jepang dari Dulu Hingga Kini
- May 21, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Saat menjadi siswa di sekolah, tentu teman-teman akan mengenakan seragam sebagai pakaian wajib sekolah. Hal ini pun berlaku di sekolah Jepang, seragam dalam bahasa Jepang disebut dengan seifuku. Seifuku mulai diperkenalkan kepada sekolah swasta dan negeri di Jepang pada akhir abad ke 19, secara tradisional seragam Jepang terdiri dari gaya militer untuk laki-laki maupun perempuan.
Seragam di Jepang
Bila untuk anak laki-laki gaya pakaian yang digunakan adalah militer secara umum, sedangkan untuk anak perempuan gaya militer angkatan laut yang diusung sebagai tema utama. Namun seragam dengan mengusung gaya barat pun umum digunakan pada sekolah Jepang, aturan sekolah di Jepang tidak mengharuskan penggunaan riasan wajah, tindikan, atau gaya rambut yang berlebihan.
Meskipun warna rambut masih diperbolehkan bagi beberapa sekolah, namun mewarnai rambut dengan berlebihan atau menggunakan warna terlalu mencolok tentu tidak akan diperkenankan. Tampilan ini merupakan cara berias alami dan menjadi ikon dari pemuda Jepang. Mungkin teman-teman biasa melihat ini pada anime atau film Jepang.
Seifuku (せいふく)
Seragam sekolah Jepang pertama kali muncul pada era Meiji, saat itu kaisar Meiji mulai membuka diri selepas restorasi Meiji di Jepang. Sehingga negara barat bisa masuk dalam hal bisnis, perdagangan, maupun kebudayaan. Sebelum itu, siswa Jepang hanya bisa mengenakan pakaian formal tradisional saja.
Hal ini karena mayoritas siswa pada era tersebut berasal dari keluarga yang relatif kaya, anak perempuan akan mengenakan pakaian kimono dan anak laki-laki mengenakan hakama. Hakama merupakan sebuah pakaian tradisional di Jepang yang meliputi bagian bawah hingga mata kaki, biasanya dikenakan untuk acara formal seperti seijin shiki (upacara kedewasaan).
Menjelang akhir zaman Meiji dan awal zaman Taisho, budaya Jepang mulai membaur dengan budaya barat akibat adanya pengaruh budaya asing yang masuk. Perpaduan ini menghasilkan banak bentuk gaya berbusana baru, teknologi, subkultur, dan gaya hidup baru. Salah satu yang terlihat mencolok adalah perubahan dalam hal seragam sekolah di Jepang.
Anak laki-laki mulai mengenakan seifuku yang disebut dengan gakuran, gakuran meliputi beberapa atribut seperti topi, pakaian atas berwarna hitam dengan kerah berdiri, memiliki lima kancing emas, dan celana berwarna hitam lurus. Sebenarnya gaya seifuku ini masih digunakan oleh anak laki-laki hingga sekarang. Tapi saat pertama kali diperkenalkan pada era Taisho.
Tidak hanya itu saja, namun pakaian ini pun dilengkapi dengan alas kaki yang disebut dengan geta atau sandal terbuat dari kayu. Sedangkan bagi anak perempuan mereka mulai mengenakan hakama warna-warni yang berbeda dari pakaian untuk anak laki-laki. Hal ini karena rancangan hakama untuk anak laki-laki berbeda dengan gaya hakama untuk anak perempuan.
Hakama bagi anak perempuan dilengkapi dengan sepatu bot kulit dan pita yang diikat pada bagian rambut, gaya pakaian ini menjadi sangat populer di kalangan gadis sekolah selama era Taisho. Berbeda dengan seifuku anak laki-laki yang menggunakan gakuran hingga saat ini, seifuku bagi anak perempuan mengalami banyak sekali perubahan dari masa ke masa menyesuaikan perkembangan.
Mulai dari hakama dan seifuku dengan gaya angkatan laut, kemudian rok kotak-kotak bernuansa sekolah klasik Jepang dan blazer dengan kaos kaki tinggi menjadi seragam yang banyak digunakan hingga kini oleh anak perempuan.
Seifuku saat ini
Terlepas dari jenis seragam sekolah Jepang yang diberikan, semua sekolah memiliki versi seragam Jepang musim panas dan musim panas masing-masing. Seragam musim panas cukup sederhana dan ringan karena bulan-bulan musim panas di Jepang terkenal begitu panas serta lembap, mereka biasanya terdiri dari kemeja putih dan celana panjang untuk anak laki-laki.
Bagi anak perempuan mengenakan blus ringan dan rok dilengkapi dengan dasi yang dikenakan saat musim dingin, siswa juga memiliki seragam Jepang khusus olahraga yang kasual untuk aktivitas fisik serta latihan klub sepulang sekolah. Untuk seragam musim dingin tidak terlalu kasual dan lebih formal, seifuku ini terbuat dari bahan lebih berat dan dilengkapi dengan jaket blazer.
Hal ini memiliki tujuan untuk menjaga kehangatan tubuh saat musim dingin tiba, penggunaan seifuku ini tergantung kepada kebijakan sekolah masing-masing. Siswa bisa mengenakan seifuku musiman dengan aktivitas yang berbeda dalam kelas di siang hari, sekolah tertentu juga mengatur gaya rambut siswa, alas kaki, tindikan, dan tas buku yang digunakan.
Namun aturan khusus ini menjadi sedikit lebih santai kala zaman modern ini, bahkan beberapa sekolah hanya menggunakan seifuku tertentu pada acara-acara penting saja seperti upacara pembukaan atau penutupan sekolah serta foto sekolah. Mengenakan seragam Jepang di luar lingkungan sekolah merupakan hal yang normal ditemui.
Teman-teman bisa menemukan sekelompok siswa masih mengenakan seifuku saat mengerjakan tugas hingga malam hari atau bahkan saat akhir pekan, sedangkan untuk anak-anak yang lebih muda meskipun tidak banyak sekolah dasar negeri di Jepang yang mewajibkan menggunakan seragam. Tapi banyak sekolah swasta dan negeri yang dikelola pemerintah menggunakan kebijakan ini.
Seragam anak perempuan
Tidak bisa dipungkiri bahwa seifuku untuk anak perempuan di Jepang begitu kental dengan nuansa angkatan laut, hal ini bisa dilihat dalam anime atau film Jepang. Seragam ini memiliki nama セーラー服merupakan bahasa serapan dari sailor fuku atau baju pelaut, gaya seragam ini umum dikenakan oleh siswa sekolah menengah bahkan ada pula untuk siswa sekolah dasar.
Pertama kali diperkenalkan sebagai seragam sekolah pada tahun 1920 di Heian Jogakuin dan 1921 oleh kepala sekolah Universitas Fukuoka Jo Gakuin, Elizabeth Lee. Desain pelaut ini terinspirasi dari seragam Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada saat itu, hal ini yang pernah dilihat secara langsung oleh Elizabeth Lee saat melakukan pertukaran pelajar di Inggris.
Seragam ini biasanya terdiri dari blus dengan kerah gaya pelaut dan rok berlipat, seperti yang disebutkan bahwa seragam sekolah Jepang beragam dikenakan sesuai dengan musim. Hal ini pun berpengaruh terhadap panjang dan pendeknya pada bagian lengan, sehingga terdapat penyesuaian kain untuk beradaptasi dengan suhu.
Meskipun sailor fuku umumnya mengikuti desain angkatan laut, namun untuk penerapannya pada seragam ditambahkan aksesoris berupa dasi, syal, dan pita. Warna yang umum digunakan adalah biru laut, putih, abu-abu, dan hitam. Sepatu dan kaos kaki lainnya terkadang disertakan sebagai bagian dari kebijakan masing-masing sekolah.
Saat ini seragam pelaut biasanya diasosiasikan dengan sekolah menengah pertama, karena sebagian besar sekolah menengah telah mengadopsi rok kotak-kotak atau blazer yang lebih bergaya barat. Kembali lagi hal ini merupakan dampak dari masuknya budaya barat ke Jepang.
Seragam anak laki-laki
Anak laki-laki Jepang yang bersekolah di negeri atau swasta pun memiliki seragam yang unik, sejauh ini seragam yang paling umum untuk anak laki-laki adalah gakuran. Terdiri dari atasan dengan bagian bahu persegi dan kerah naik, dilengkapi kancing emas, dan celana hitam berkaki lurus. Namun terdapat juga seragam menggunakan biru laut bagi beberapa sekolah.
Gakuran berasal dari waffenrock, seragam militer yang diperkenalkan pada tahun 1842. Istilah gakuran merupakan kombinasi dari gaku 学 yang memiliki arti belajar dan ran らん yang berarti Belanda (sesuai dengan sejarah Jepang). Secara harfiah gakuran bisa diterjemahkan menjadi ‘mahasiswa barat’.
Seragam ini dilengkapi dengan sepatu pantofel atau sepatu kets, untuk beberapa sekolah mengharuskan para siswa menggunakan kalung yang mewakili sekolah atau peringkat sekolah. Secara tradisional, gakuran juga dikenakan bersama dengan topi berwarna hitam. Tapi kebiasaan ini tidak begitu populer di zaman modern.
Kancing yang digunakan berwarna emas dan dihiasi dengan lambang sekolah, kancing kedua adalah yang paling dekat dengan bagian hati. Dan umumnya seorang laki-laki akan memberikan kancing kedua dari atas seragam kepada seorang perempuan yang dicintai sebagai bentuk menyatakan perasaan. Kebiasaan ini begitu populer di kalangan remaja Jepang.
Kesimpulan
Intinya untuk seragam sekolah Jepang dikenal dengan nama seifuku, kendatipun memiliki beragam jenis dan bentuk namun tetap disebut demikian. Kemudian gakuran merupakan jenis seifuku yang biasanya digunakan oleh anak laki-laki, sedangkan sailor fuku merupakan seragam bagi anak perempuan. Biasanya untuk seragam perempuan dilengkapi aksesoris berupa das dan pita.
Bagaimana teman-teman, cukup berbeda dengan seragam siswa di Indonesia kan? Tentu saja, karena terdapat sejarah penting dari alasan pembuatan seragam sekolah tiap negara. Maka dari itu pastinya terdapat perbedaan untuk seragam dari tiap negara, bagaimana? Apakah tertarik untuk memiliki seragam sekolah Jepang? Kunjungi terus situs https://jepang-indonesia.co.id/ dan dapatkan informasi terbaru mengenai budaya Jepang setiap harinya!