News & Events
Tarian Bon Odori | Simbol Musim Panas di Jepang
- July 27, 2021
- Posted by: appkey
- Category: Budaya Jepang
Di Indonesia terdapat berbagai tarian daerah yang begitu unik dengan ciri khasnya masing-masing, begitu pula di Jepang meskipun kehidupan di Jepang sangat modern tetapi masyarakat Jepang menjaga budaya mereka dengan baik. Ini dibuktikan jika sampai saat ini di Jepang masih merayakan berbagai macam festival yang disertai dengan tarian khasnya. Pada segmen sebelumnya saya sudah membahas mengenai Obon Matsuri, hari ini saya akan membahas mengenai Bon odori. Tarian Bon odori merupakan tarian tradisional Jepang yang dipentaskan pada saat penutupan perayaan obon matsuri. Apa itu tari bon odori, bagaimana pelaksanaannya dan apa saja jenisnya? yuk kita simak penjelasan berikut.
Sejarah tarian Bon Odori
Obon atau bisa juga disebut dengan Bon merupakan perayaan tradisional Jepang yang dilakukan dengan tujuan menyambut kedatangan roh para leluhur yang diselenggarakan pada saat musim panas. Bon odori terdiri dari dua kata yaitu bon berasal dari festival obon dan odori yang artinya tarian. Bon odori berarti tarian bon. Bon odori adalah tarian tradisional yang dipentaskan untuk memeriahkan perayaan festival obon pada saat liburan musim panas.
Bon odori dikenal oleh kalangan masyarakat Jepang sejak zaman Muromachi seiring dengan berjalannya waktu tarian bon mengalami banyak perubahan. Menurut cerita gerakan bon odori meniru gerakan tarian roh yang sedang bersuka cita karena terbebas dari siksaan neraka. Untuk mengetahui lebih detail mengenai festival obon bisa di baca di segmen festival obon di Jepang. Jadi mina san bisa tahu lebih detail mengenai sejarah festival obon dan tahapan perayaannya.
Pementasan tarian Bon Odori
Pementasan bon odori merupakan puncak dari perayaan festival di musim panas. Bon odori biasanya ditarikan pada tanggal 16 juli menurut kalender tempo dan 16 agustus menurut kalender gregorian. Biasanya pada tanggal 16 agustus bertepatan dengan bulan penuh atau purnama sehingga pada zaman dulu saat sinar bulan sedang bersinar dengan terangnya masyarakat Jepang bisa menari sampai larut malam di bawah sinar bulan. Tarian bon odori bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak memandang jenis kelamin maupun umur. Laki-laki, perempuan, tua muda bahkan anak-anak semua bisa menarikannya.
Dahulu bon odori hanya ditarikan di lingkungan kuil Shinto maupun kuil Budha. Tetapi sekarang ini bon odori tidak hanya ditarikan di lingkungan kuil tetapi juga ditarikan di tempat terbuka seperti lapangan, taman dan lainnya sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang. Di ruang-ruang terbuka akan dibuat panggung yang disebut dengan yagura. Nantinya yagura akan menjadi tempat bagi penyanyi dan pengiring musik yang mengiringi bon odori. Pada saat menari para penari akan mengelilingi yagura. Pada saat mina san mengunjungi Jepang bertepatan dengan perayaan festival obon, jika melihat ada menara kayu dan lampion-lampion yang dipasang sedemikian rupa maka pada malam harinya datanglah dan jangan lupa memakai yukata supaya bisa berpartisipasi dalam menarikan tarian bon.
Jika mina san belum berkesempatan berkunjung ke Jepang, mina san bisa menyaksikan tarian bon di Indonesia lho, tepatnya di universitas seperti USU atau Universitas Sumatra Utara, UI atau Universitas Indonesia, UNJ, SJS atau sekolah Jepang Surabaya, ada juga di beberapa sekolah menengah atas yang menyelenggarakan acara-acara yang berhubungan dengan budaya Jepang.
Jenis tarian Bon Odori
Meskipun masih dalam satu negara, tarian bon odori terdapat beberapa jenis tergantung dari lagu daerah yang mengiringinya. Begitu pula dengan musik pengiring dan gerakannya. Ada beragam jenis tarian bon yang berasal dari berbagai daerah di Jepang yaitu sebagai berikut:
- Shoran Bushi terkenal di Hokkaido,
- Goshu ondo dari wilayah Shiga,
- Awa odori,
- Doraemon Ondo,
- Kawachi ondo tarian dari selatan Osaka,
- Chakkiri Ondo tarian di prefektur Shizuoka,
- dan Tokyo Ondo merupakan tarian di Tokyo,
- daimoku odori merupakan tarian daerah Kyoto,
- Kisobushi dari daerah Nagano dan masih banyak jenis tarian bon dari daerah lain di Jepang.
Tetapi pada segmen kali ini saya hanya mengulas 2 jenis tarian bon yaitu awa odori dan doraemon ondo karena diantara beragam bon odori, awa odori dan doraemon ondo yang paling populer.
Penari Bon
Pementasan awa odori dikenal kurang lebih sekitar 400 tahun yang lalu, dan awa odori merupakan salah satu festival dari tiga perayaan terbesar di wilayah Shikoku. Awa odori merupakan tarian berasal dari provinsi awa yang berada di prefektur Tokushima. Awa odori ditarikan beramai-ramai di seluruh desa yang ada di prefektur Tokushima sebagai acara puncak dari perayaan festival obon di Jepang.
Penari awa di bagi dalam beberapa kelompok yang disebut dengan ren. Satu kelompok terdiri dari lebih dari sepuluh penari. Beberapa kelompok penari akan berpawai di jalan-jalan. Posisi tubuh penari wanita yaitu menari dengan badan yang tegak dan tangannya di gerak-gerakkan di atas kepala. Sedangkan posisi tubuh penari pria yaitu menari dengan posisi dimana bagian pinggul direndahkan bersamaan dengan gerakan tangan dan kaki yang dinamis.
Awa odori diiringi oleh alat musik berupa shamisen atau alat musik petik tradisional Jepang mirip seperti gitar, perkusi yang terdiri dari taiko dan tsuzumi, genta atau kane dan flute atau yokobue. Lagu yang mengiringi tari awa yaitu lagu yang berjudul yoshikono. Ada juga kelompok penari awa yang hanya diiringi dengan seruan yatto saa, yatto saa. Selain diiringi alat musik langsung, ada beberapa tempat yang mengiringi tari awa dengan kaset.
Berikutnya ada tari doraemon ondo, jenis tarian ini paling digemari di kalangan anak-anak karena gerakannya yang mudah ditiru dan penuh semangat. Gerakannya begitu sederhana yaitu lebih banyak gerakan mengepalkan tangan, mengayunkan tangan dan bertepuk tangan sehingga sangat mudah di tiru.
Perubahan pemaknaan Bon odori
Pada zaman dahulu tarian bon sarat dengan nilai kereligiusan dan sangat sakral. Tarian bon dipentaskan sebagai wujud penyambutan roh leluhur yang datang mengunjungi keluarganya setahun sekali. Tarian bon diselenggarakan di lingkungan atau di depan kuil Budha maupun Shinto. Tetapi pada saat ini tarian bon lebih mengarah ke hiburan pada saat musim panas dan diselenggarakan di tempat-tempat umum yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Musik pengiringnya pun tidak lagi terbatas pada musik tradisional seperti pada zaman dahulu melainkan lagu hits enka zaman sekarang seperti doraemon ondo yang sedikit ngebeat.
Bagamaina pendapat mina san mengenai tarian bon odori? sangat menarik bukan?. pada intinya tarian bon dipentaskan untuk memeriahkan perayaan festival obon pada saat musim panas. Tarian bon merupakan wujud penyambutan kepada para roh leluhur yang mengunjungi keluarganya. Meskipun sekarang tarian bon lebih bersifat hiburan semata dan siapa saja bisa berpartisipasi dalam pementasan tarian bon. Masing-masing daerah di Jepang memiliki tarian bon dengan iringan lagu dan musik disesuaikan dengan daerahnya masing-masing.
Semoga tulisan saya dapat menambah wawasan mina san mengenai tarian bon dan mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan mengenai bon odori. Sampai bertemu lagi pada segmen berikutnya.