News & Events
11 Jenis topeng Jepang tradisional
- September 8, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Jepang merupakan salah satu negara modern di Asia, di samping itu Jepang juga merupakan negara yang kaya akan tradisi. Meskipun sudah menjadi negara modern Jepang masih menjaga tradisi leluhur mereka secara turun temurun. Jepang memiliki beragam festival yang selalu diramaikan oleh masyarakat Jepang dan diminati oleh para wisatawan. Salah satu festival yang begitu unik dan bernuansa tradisional yaitu festival topeng. Topeng Jepang biasanya dipentaskan pada pertunjukan drama tari maupun festival – festival lain yang dirayakan di Jepang.
Topeng tradisional Jepang
Sama seperti di Bali, di Jepang banyak terdapat festival atau perayaan. Di Bali topeng tradisional banyak digunakan dalam pentas tari yang bersifat keagamaan maupun bersifat hiburan. Begitu juga festival di Jepang yang menggunakan topeng tradisional biasanya festival yang berhubungan dengan keagamaan, kesenian dan tradisi. Perbedaannya jika di Bali topeng tradisional tidak begitu bervariasi atau jenisnya sedikit. Di Jepang topeng tradisional terdiri dari beragam bentuk atau karakter, dari bentuk setan atau seram sampai bentuk yang cantik maupun lucu.
Setiap malam pergantian tahun baru, di Jepang selalu mengadakan festival topeng tradisional yang topengnya menggunakan wajah setan. Festival ini diselenggarakan sebagai bentuk penyambutan kepada dewa yang akan memberikan keberuntungan di tahun baru. Festival topeng juga diselenggarakan ketika ada upacara keagaamaan Shinto, pementasan teater Noh dan dipergunakan juga oleh para atlet kendo saat bertanding.
Sejarah topeng Jepang
Topeng tradisional Jepang sudah ada pada zaman Heian yaitu pada tahun 794. Namun, pada waktu itu topeng tradisional hanya berupa wajah raksasa atau wajah seram. Pada zaman itu pementasan topeng tradisional hanya dilakukan pada saat ritual keagamaan. Kemunculan topeng tradisional di Jepang dipengaruhi oleh filosofi dari China yang di sebut dengan onmyodo. Onmyodo yaitu perpaduan antara ilmu pengetahuan alam dengan hal-hal mistis. Seiring perkembangan zaman banyak variasi topeng tradisional yang mulai bermunculan di Jepang.
Misalnya topeng yang digunakan oleh para samurai pada zamannya. Dari dulu hingga sekarang topeng ini begitu populer tetapi tidak bisa dimiliki secara pribadi maupun untuk dipertunjukkan di festival, topeng samurai hanya dijadikan koleksi museum nasional di Jepang. Dengan munculnya berbagai variasi bentuk topeng tradisional, penggunaannya juga mengalami perubahan, tidak hanya digunakan pada upacara keagamaan melainkan juga untuk pementasan teater, maupun dalam bidang olahraga.
Jenis-jenis topeng Jepang
Begitu banyak jenis topeng tradisional yang ada di Jepang. Berikut adalah jenis-jenis topeng tradisional Jepang.
1. Topeng Tengu
Tengu merupakan salah satu mahluk yang terdapat pada legenda di Jepang. Wajah tengu dalam legenda digambarkan dengan wajah seram berwarna merah dan memiliki hidung yang panjang, sehingga topeng tengu juga digambarkan dengan wajah yang sama yaitu wajah merah dan hidung panjang. Topeng tengu dipercaya mampu menghalau kekuatan roh jahat dan pembawa keberuntungan. Kita bisa menyaksikan pertunjukan topeng tengu pada saat ritual keagamaan yang dilakukan di kuil Shinto.
2. Topeng Oni
Oni merupakan mahluk seram dan jahat yang keberadaannya sangat dipercayai oleh masyarakat Jepang. Oni digambarkan dengan wajah merah, gigi panjang dan memiliki tanduk. Topeng oni merupakan salah satu topeng yang paling populer dikalangan masyarakat Jepang dan para wisatawan. Pertunjukan topeng oni bisa disaksikan ketika perayaan festival setsubun. Setsubun merupakan perayaan yang diperingati sehari sebelum musim baru dimulai. Di Jepang terdapat empat musim jadi dalam setahun terdapat empat kali setsubun. Tetapi belakangan setsubun hanya dirayakan sekali yaitu sehari sebelum musim semi dimulai pada bulan februari.
Pada saat setsubun masyarakat Jepang melempari pemeran topeng oni yang berkeliaran di jalan dengan kacang yang sudah disangrai. Melempar kacang ke pemeran topeng oni dipercaya dapat membebaskan masyarakat Jepang dari berbagai penyakit maupun hal-hal buruk sepanjang tahun.
3. Topeng Kappa
Dalam cerita mitologi Jepang, Kappa menggambarkan mahluk menyerupai manusia dengan kulit bersisik warna-warni. Menurut legenda Jepang, konon Kappa ini adalah makhluk yang hidup di air. Kappa dianggap sebagai dewa air oleh para penganut kepercayaan Shinto di Jepang. Pementasan topeng Kappa biasanya dilakukan di teater maupun drama musikal di Jepang.
4. Topeng Namahage
Namahage merupakan sosok siluman yang terdapat pada cerita rakyat di Jepang. Pemeran namahage menggunakan topeng oni tetapi memakai kostum yang terbuat dari jerami. Selain memakai kostum, para pemeran namahage juga membawa peralatan berupa pisau tiruan yang terbuat dari kertas dan ember kayu. Pemeran topeng namahage terdiri dari dua sampai tiga orang dan keliling mencari anak-anak nakal. Anak-anak nakal akan diberi teguran dan dinasehati supaya tidak nakal lagi. Pementasan topeng namahage dapat dinikmati ketika perayaan tahun baru di prefektur akita wilayah Honshu utara Jepang.
5. Topeng Kucing Jepang / Kitsune
Topeng kucing Jepang atau disebut juga dengan kitsune merupakan salah satu topeng yang digambarkan dengan binatang rubah. Jika diperhatikan, rubah mirip dengan kucing sehingga kitsune juga disebut dengan kucing Jepang. Jika topeng yang lain dipertunjukkan untuk kepentingan ritual keagamaan atau festival pergantian tahun, topeng kitsune dipertunjukkan dengan tujuan hiburan semata. Dalam kepercayaan agama Shinto kitsune dipercaya sebagai mahluk yang bisa berubah wujud dan pembawa kemakmuran.
6. Topeng Hyottoko
Jika topeng sebelumnya digambarkan dengan wajah seram maupun binatang, berbeda dengan topeng hyottoko yang digambarkan dengan wajah laki-laki yang lucu. Topeng hyottoko dibuat dengan bibir yang dikerucutkan dan miring kekiri. Ekspresi bibir yang dikerucutkkan dan miring diambil dari ekspresi seorang laki-laki yang sedang meniup seruling.
Untuk pasangannya yaitu topeng wanita disebut dengan okame. Okame memiliki wajah yang lucu dengan dua bulatan merah di masing-masing pipinya. Selain dua bulatan merah pada pipinya, okame memiliki wajah berbentuk oval dan mata menyipit yang diambil dari ekspresi tersenyum. Kedua topeng ini dipercaya memiliki aura yang positif atau segala hal yang menyangkut dengan kebaikan.
7. Topeng Kokushikijo
Topeng kokushikijo merupakan topeng kuno yang digunakan oleh pemeran teater noh. Topeng kokushikijo digambarkan sebagai seorang dukun. Dalam kepercayaan agama Shinto topeng kokushikojo dipercaya bisa mendatangkan perdamaian dan kemakmuran.
8. Topeng Obeshimi
Topeng obeshimi digambarkan dengan wajah siluman yang mulutnya tertutup rapat dan mata yang melotot. Masyarakat Jepang percaya jika topeng obeshimi mampu melindungi dari kekuatan roh-roh jahat. Topeng obeshimi digunakan dalam pementasan teater noh.
9. Topeng Men Yoroi
Topeng men yoroi merupakan topeng legendaris yang hanya digunakan oleh para samurai ketika sedang bertempur pada zaman dahulu. Topeng satu ini sangat istimewa karena hanya ada di museum nasional di Jepang dan tidak digunakan untuk keperluan festival atau pertunjukan.
11. Topeng Noh dan Kyogun
Topeng Noh merupakan topeng yang digunakan pada saat pertunjukan teater noh. Teater noh terkadang melakukan pertunjukan yang bertema komedi dan pada saat melakukan pertunjukan komedi para pemeran menggunakan topeng kyogun. Topeng kyogun digambarkan dengan wajah yang lucu sehingga dapat menghibur para penonton.
Topeng Jepang di masa sekarang
Topeng tradisional Jepang digambarkan dengan mahluk-mahluk yang terdapat dalam legenda maupun cerita rakyat yang dipercayai oleh masyarakat Jepang. Topeng tradisional Jepang digunakan ketika ada ritual keagamaan maupun festival yang berhubungan dengan pergantian musim. Sedangkan zaman sekarang banyak bermunculan topeng yang mengambil karakter dari tokoh anime dan pementasannya bertujuan untuk hiburan.
Demikian ulasan mengenai perkembangan dan jenis-jenis topeng tradisional Jepang, semoga Jepang bisa terus mempertahankan tradisi negara mereka begitu pula dengan Indonesia yang kaya dengan budaya dan tradisi. Sampai jumpa pada segmen berikutnya.