News & Events
Tsukiji, Surga bagi Para Penggemar Kuliner Jepang
- December 29, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Makanan Jepang
Tsukiji pada dasarnya merupakan pasar induk yang menyediakan banyak bahan-bahan makanan, nama pasar ini merujuk kepada distriknya. Tepatnya ada di kota Chuuou, Tokyo. Pasar ini buka setiap hari, kecuali hari libur dan hari Minggu. Lokasi di sekitar pasar ini disebut sebagai Pusat Perbelanjaan Luar Pasar Tsukiji atau Tsukiji Jougai Shijou Shoutengai.
Selain ramai dikunjungi untuk mencari hasil laut seperti ikan, kerang, cumi, dan lain-lain. Pusat perbelanjaan ini pun menyediakan rumah makan yang memiliki hidangan utama seperti sushi dan sashimi, namun jangan khawatir karena tidak hanya itu saja. Teman-teman pun bisa membeli oleh-oleh unik di pasar ini, oleh karena itu Tsukiji ramai didatangi oleh wisatawan asing maupun lokal.
Tsukiji Market
Ikan merupakan ciri khas yang pasti akan ditemui di pasar ini, pasar induk dibagi menjadi dua. Yaitu ‘pasar dalam’ dan ‘pasar luar’, untuk bagian dalam berisi pasar grosir ikan yang memegang gelar pasar terbesar dan segala jenisnya di seluruh Jepang. Tempat ini juga mengadakan lelang ikan tuna yang sangat terkenal setiap pagi, hal ini menarik wisatawan dari banyak tempat tentunya.
Sementara itu, untuk pasar bagian luar menyediakan banyak rumah makan untuk hidangan makanan laut dengan kualitas tinggi. Selain itu, terdapat juga toko-toko yang menjual oleh-oleh serta jajanan bagi para pengunjung. Namun pada tahun 2018, pedagang grosir pasar dalam pindah ke pasar ikan Toyosu yang baru. Sementara banyak pedagang pasar luar tetap tinggal di Tsukiji.
Tapi pasar luar tetap masih ada hingga sekarang, makanannya pun masih bisa didapatkan dengan mudah. Banyak toko yang telah lama membangun relasi dengan penjual pasar grosir, kemudian pindah ke pasar Toyosu yang baru. Sejak saat itu, penjual pasar diluar pergi ke Toyosu setiap pagi untuk membeli produk segar yang selalu mereka miliki.
Seperti banyak tempat, pasar ini pun tutup pada saat pandemi tiba. Namun pada akhirnya bisa bangkit kembali dan bisa dikunjungi kembali sekarang, hal ini sangat mirip dengan pasar basah yang bisa ditemukan di banyak tempat. Tidak terlalu ‘bersih’, namun ramai dikunjungi. Memang tidak lebih ramai dari pasar Nakamise dan Ameyokochou di Tokyo, tapi tetap layak untuk didatangi.
Terdapat dua jalur yang ada di sini, yaitu Tsukiji Nishi-dori dan Tsukiji Naka-dori. Jika teman-teman menggunakan kereta untuk datang kesini, bisa melalui stasiun Tsukiji atau Stasiun Tsukijishijo. Kedua jalan ini merupakan cara tercepat untuk mencapai lokasi, jalur yang sejajar dengan jala utama besar Shin-Ohashi-dori. Semakin jauh maka suasana akan semakin sepi, layaknya jalan di gang kecil.
Pasar ini pun begitu populer di kalangan penduduk setempat, teman-teman bisa mengunjungi pasar Ikan Toyosu yang baru dan pasar ini yang bersejarah secara bersamaan. Rekomendasi dari para wisatawan adalah datang ke pelelangan tuna di Toyosu di pagi hari, kemudian pindah ke pasar Tsukiji untuk sarapan hidangan laut segar.
Pasar Luar Tsukiji
Pasar ini menawarkan berbagai macam irisan sashimi segar, rumput laut kering, serta buah dan sayuran segar. Teman-teman akan merasa sangat rugi bila tidak mencoba sensasi kesegarannya, mulailah dari banyak toko dan makanan berbeda untuk dipilih. Pasarnya tidak terlalu besar, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk menjelajahinya.
Selain itu, teman-teman pun bisa berbelanja banyak barang. Seperti buah tangan yang unik dan alat untuk memasak layaknya pisau Jepang, peralatan dapur, dan banyak lainnya yang berhubungan dengan kuliner. Pasar ini pun memiliki kuil tersendiri bernama Namiyoke-jinja, nama ini memiliki arti ‘perlindungan dari ombak’.
Kuil ini memiliki peran sebagai penjaga wilayah pasar ini, dan para pedagang datang ke sini untuk berdoa demi bisnis yang baik serta nasib baik setiap harinya. Kuil ini cukup kecil dan sederhana, tetapi bisa terpelihara dengan baik. Bila teman-teman ini mengunjunginya, cukup berjalan di jalan utama Tsukiji dan akan menuntun teman-teman ke sana. Jangan lupa untuk tidak melewatkan kuil ini.
Makanan yang direkomendasikan untuk dicoba adalah beberapa makanan laut, sebaiknya dikonsumsi secara mentah. Terdapat berbagai tempat makan yang menawarkan menu ikan mentah lezat mulai dari kaisendon (makanan laut dan semangkuk nasi) hingga sashimi, dan sushi. Jika lebih suka untuk dimasak terlebih dahulu, terdapat banyak tempat barbeque hidangan laut.
Karena kualitas dan kesegarannya yang baik, maka harga yang ditawarkan pun tidak murah. Maka dari itu, bila teman-teman datang ke pasar ini. Pastikan untuk melihat harga yang tercantum, pasalnya sepiring nigiri sushi dengan isi lima buah memiliki harga 2.000 Yen (sekitar Rp200.000) di satu tempat. Namun di tempat lain, bisa menjadi dua kali lipat.
Cara yang mudah untuk menikmati pasar adalah dengan mengambil beberapa sashimi segar dan dibawa pulang, jika teman-teman sama sekali bukan penggemar makanan laut. Tidak perlu khawatir, karena terdapat banyak toko yang menjual banyak jajanan seperti tamagoyaki (omelet gaya Jepang), yakiniku (sate daging panggang), dan bahkan pangsit. Terdapat juga beberapa penjual manisan dan kafe, seperti taiyaki kue manis berbentuk ikan.
Makanan Terbaik di Pasar
Untuk menikmati makanan laut di sini, rekomendasi tempat yang disarankan adalah dengan ikan panggang serta bisa berbelanja makanan dan minuman. Atap gedung Tsukiji Uogashi Kaikoubashi, di sini para pengunjung bisa memanggang, dan bisa membeli banyak hidangan laut. Bila sedang beruntung, bisa mendapatkan potongan harga untuk sewa ruang.
Pilihan selain makanan laut lebih terbatas, makanan ini cenderung terletak lebih dekat ke bagian pasar yang lebih sibuk. Tetapi untungnya harganya tidak terlalu bervariasi, tamagoyaki dan pangsit yang disebutkan memiliki harga rata-rata 500 Yen per buah. Sedangkan untuk varian lain seperti kari ayam memiliki harga sekitar 1000 Yen.
Pasar ini secara resmi disebut sebagai Pasar Grosir Pusat Tokyo, pertama kali dibuka pada tahun 1935 dibangun untuk menggantikan pasar ikan di daerah Nihonbashi yang hancur akibat gempa bumi Kanto tahun 1923. Banyak pekerjaan dilakukan untuk meneliti dan merancang pasar, terutama karena proyek ini merupakan rekonstruksi terbesar setelah gempa.
Sayangnya, desain pasar tidak bertahan lama. Setelah perang dunia II pasar ini diminta untuk dibangun kembali, karena tidak memenuhi persyaratan pasar modern. Perdebatan pun muncul antara yang pro dan kontra, dengan banyak pilihan berbeda akhirnya saran diterima dan pembangunan kembali dilakukan pada tahun 2020 untuk dipindahkan ke Toyosu.
Kondisi sekarang pasar ini masih ada dan bisa dikunjungi, hanya saja bagian penjualan ikan grosir dan lelang tuna dipindahkan. Selain itu, setiap sudut pasar luar pun memiliki karakter lebih dari pasar ikan Toyosu yang lebih bersih dari sebelumnya. Bila teman-teman mengikuti tur wisata ke pasar ini, pemandu seringkali memiliki wawasan lokal tentang pasar ini.
Banyak rekomendasi makanan yang bisa dipilih, seperti tur makanan dan minuman atau mencakup kelas pembuatan sushi. Pilihan lain yang bisa dijadikan alternatif adalah mengikuti tur gabungan Toyosu dan pasar ini, apakah teman-teman tertarik untuk datang dan mencoba hidangan laut di pasar ini? Bila tertarik silakan kunjungi www.jepang-indonesia.co.id untuk mengetahui ulasan lainnya tentang budaya Jepang.