News & Events
Yamato Nadeshiko | Idealnya Wanita Jepang
- May 23, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Di Jepang terdapat sebuah istilah yang biasa digunakan untuk melambangkan kecantikan wanita, isitlah tersebut dikenal dengan nama Yamato Nadeshiko. Secara pengertian, isitlah ini merupakan bentuk metafora dari perempuan Jepang yang ideal. Selain itu, dalam isitlah lain Yamato Nadeshiko biasanya dilambangkan dengan dianthus atau bunga anyelir bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Yamato Nadeshiko
Pandangan terhadap penampilan wanita jelas berbeda-beda setiap orang, meskipun begitu di Jepang isitlah Yamato Nadeshiko merupakan sebuah simbol dari lambang kecantikan wanita. Yamato Nadeshiko (大和撫子) bisa dibilang merupakan gambaran dari citra wanita. Untuk pandangan ini berbeda-beda tiap orangnya, karena cara menilai seseorang berdasarkan sudut pandang masing-masing.
Sejak zaman dahulu, sebuah bentuk kesempurnaan dilambangkan dengan menyembah para Dewa. Kendatipun hal ini merupakan dua konteks yang berbeda, namun makna kecantikan kerap kali disangkut pautkan dengan kecantikan dan kecantikan begitu erat kaitannya dengan wanita. Hal ini berhubungan dengan Dewa yang melambangkan maha pengasih dan maha penyayang.
Yamato Nadeshiko merupakan istilah Jepang yang memiliki hubungan dengan bentuk ideal atau citra dari kecantikan wanita, namun bukan berarti untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan tiap wanita. Karena kembali lagi pada penjelasan dasar bahwa kecantikan merupakan penilaian subjektif, maka dari itu tiap orang memiliki sudut pandang berbeda.
Makna lain yang terkandung dari Yamato Nadeshiko adalah personifikasi wanita ideal atau lambang kecantikan murni dan feminitas, berdasarkan hal tersebut teman-teman bisa memahami imajinasi masing-masing tentang sebuah kesempurnaan. Setiap orang dan daerah memiliki cara memaknai berbeda, begitu pula dengan Jepang yang memiliki istilah Yamato Nadeshiko ini.
Kerap kali Yamato Nadeshiko merupakan seorang karakter utama yang dikagumi oleh orang Jepang pada seorang wanita Jepang, hal ini mencakup pada keseimbangan, baik hati, keanggunan, rendah hati, kesabaran, kehormatan, kejujuran, dan kesetiaan. Sifat-sifat tersebutlah yang harus ada untuk bisa disebut sebagai Yamato Nadeshiko dalam kebudayaan Jepang.
Perkembangan Yamato Nadeshiko
Secara umum biasanya sosok ideal dari wanita Jepang selalu tentang bentuk tubuh sempurna, namun hal ini tidak bisa dibenarkan begitu saja. Karena bentuk ideal dan kesempurnaan setiap orang tidak bisa dipukul rata, hal ini merupakan penilaian setiap individu dan tergantung oleh selera dari orang. Dan bila membahas mengenai selera maka akan begitu banyak perbedaan yang ada.
Yamato Nadeshiko merupakan metafora dari sebuah bunga, hal ini biasanya digunakan untuk melambangkan kecantikan. Misalnya menyebutkan bunga mawar untuk melambangkan kecantikan wanita, bunga matahari yang melambangkan kehangatan, bunga sakura yang melambangkan keindahan dan kerapuhan. Begitu banyak makna yang terkandung dari bunga dan berhubungan dengan kehidupan.
Istilah Yamato Nadeshiko ini muncul dari dua kata yang digabungkan antara Yamato dan Nadeshiko, Yamato merupakan mama keluarga tradisional di Jepang dan Nadeshiko merupakan sebuah bunga anyelir merah muda halus atau biasa disebut dengan dianthus. Bunga ini melambangkan sebuah kelembutan dan kesetiaan dari seorang wanita Jepang kepada sesama.
Analogi Yamato Nadeshiko
Cara untuk melambangkan Yamato Nadeshiko yang paling sederhana adalah menyebutkan wanita Jepang sederhana dan wanita muda. Selain itu, istilah ini biasanya digunakan untuk konteks kekinian untuk perempuan yang memiliki kepribadian baik. Karena untuk masa ini tidak banyak wanita yang memiliki sifat sederhana dan kebaikan murni.
Oleh karena itu, isitilah Yamato Nadeshiko tidak bisa digunakan untuk melambangkan semua wanita. Syarat untuk menyebutkan Yamato Nadeshiko harus memenuhi ketentuan setidaknya berupa kemurahan hati dan kesederhanaan. Tidak semua wanita dengan tampilan baik memiliki kepribadian yang baik dan begitu juga sebaliknya, namun hal ini pun berlaku untuk semua orang tidak hanya wanita.
Istilah Yamato Nadeshiko
Dalam kamus kenkyuusha new Japanese-English dictionary edisi kelima pada tahun 2003 menyebutkan bahwa Yamato Nadeshiko sebagai seorang wanita Jepang dengan apa adanya. Hal ini juga biasanya diartikan sebagai kecantikan wanita Jepang yang rapi dan rajin, wanita ideal menurut kepercayaan kong hu cu adalah menceritakan wanita yang bertindak untuk kepentingan keluarga.
Dengan mengikut peraturan yang ada dan tanpa melakukan hal berlebihan, wanita Jepang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal loyalitas dan kemampuan untuk mengatur rumah tangga dalam berkeluarga.
Setelah mengetahui apa itu penjelasan dan istilah Yamato Nadeshiko, kali ini teman-teman akan mengetahui lambang bunga yang kerap kali dihubungkan dengan kecantikan dan keanggunan wanita. Berikut merupakan penjelasan dari bunga-bunga tertentu di Jepang secara sederhana.
1. Bunga plum
Dalam bahasa Jepang, bunga plum biasanya disebut dengan bunga ume. Memiliki bentuk seperti bunga sakura disertai mahkota yang menumpuk, jenis plum ini kerap kali dibuat asinan yang biasa disebut dengan umeboshi. Selain menjadi asinan dan pendamping makanan, ume pun kerap kali dijadikan sake sebagai minuman keras khas Jepang.
Biasanya bunga plum mekar pada musim semi, sekitar bulan Maret atau April. Makna yang menyertai bunga plum adalah sebagai bentuk kesetiaan.
2. Mawar
Bunga ini dikenal dengan mawar dalam bahasa Indonesia, bunga mawar merupakan sebuah lambang dari kecantikan yang lazim di Indonesia. Selain itu, di Indonesia bunga mawar merupakan bentuk cinta yang lazim digunakan. Warna dari bunga mawar pun beragam, seperti warna merah, warna kuning, dan warna putih. Dalam bahasa Jepang, bunga mawar dikenal dengan nama bara.
Salah satu ciri khas dari bunga mawar adalah duri yang selalu menempel pada tangkai bunga mawar, berkat hal tersebut terdapat sebuah kalimat menarik menyertai bunga mawar. Bahwa bunga mawar memang memiliki tampilan cantik, wangi yang harum, namun hati-hati dengan duri yang menusuk saat kalian menggenggamnya terlalu erat.
3. Sakura
Jenis bunga satu ini lebih dikenal dengan nama cherry blossom, selain itu bunga sakura pun merupakan lambang ikonik di Jepang. Bunga ini mekar pada musim semi pada bulan Maret dan April, semakin hangat maka semakin cepat bunga ini mekar. Sakura memiliki sifat mudah rontok atau rapuh, hal ini pula yang menjadi makna dari sakura. Yaitu keindahan, kesopanan, dan lemah lembut.
4. Himawari
Jenis bunga satu ini pun terdengar akrab di telinga teman-teman, himawari dalam bahasa Indonesia disebut dengan bunga matahari. Bentuk dari bunga ini begitu bulat dan dilengkapi dengan warna kuning di sekitarnya, bagian menarik berada di tengah karena memiliki warna coklat. Bunga ini seperti namanya, akan mekar saat terpapar sinar matahari. Memiliki makna kecantikan dan kehormatan.
5. Kosmos
Mungkin tidak semua orang mengetahui jenis bunga satu ini, yaitu bunga kosmos atau dikenal dengan nama kosumosu dalam penyebutan Jepang. Keindahan bunga ini bisa dilihat pada musim gugur, warna yang dimiliki pun beragam seperti putih, kuning, dan merah muda. Saat angin bertiup akan terlihat keindahan bunga ini bergoyang perlahan, bunga ini begitu terkenal pada zaman Edo.
6. Camellia
Tsubaki merupakan terjemahan dalam bahasa Jepang dari bunga ini, memiliki banyak keuntungan dalam kehidupan. Seperti daunnya biasa digunakan untuk membuat teh, bijinya digunakan untuk menghaluskan rambut. Bunga ini akan mekar pada musim panas dan musim semi, namun bunga ini hanya mampu bertahan hingga musim dingin saja.
Selain jenis-jenis bunga di atas tentu masih banyak lagi bunga yang ada di Jepang, teman-teman mungkin bisa memaknai sendiri dengan hanya menatap keindahan bunganya saja. Bagaimana teman-teman? Apakah setuju dengan isitlah Yamato Nadeshiko dan lambang keindahan dari sebuah bunga? Namun terlepas dari itu semua, setiap orang memiliki opini sendiri terhadap sebuah nilai kecantikan. Kunjungi terus situs https://jepang-indonesia.co.id/ dan dapatkan update informasi terbaru tentang budaya Jepang.