News & Events
Keindahan Istana Himeji, Benteng Tembok Putih Besar
- October 10, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Sejarah jepang
Istana Himeji merupakan bagian kompleks dari istana Jepang di puncak bukit yang terletak di kota Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Bangunan ini dianggap sebagai contoh terbaik dari arsitektur Istana di Jepang, terdiri dari 83 kamar dengan sistem pertahanan canggih pada masanya. Sering kali disebut dengan istilah Hakuro-jou atau Shirasagi-jou (kastil putih atau kastil bangau putih).
Istana Himeji
Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya tampilan luar atau eksteriornya yang putih dan besar ini kerap kali dianggap sebagai burung sedang terbang. Istana tembok putih besar ini berasal dari tahun 1333 ketika Akamatsu Norimura membangun sebuah benteng di atas bukti Himeyama, benteng ini dibongkar dan dibangun kembali sebagai istana Himeyama pada tahun 1346.
Selanjutnya terjadi sebuah renovasi menjadi Istana Himeji dua abad kemudian, bangunan ini direnovasi secara signifikan pada tahun 1581 oleh Toyotomi Hideyoshi (tokoh legendaris Jepang) dengan menambahkan benteng di lantai tiga. Pada tahun 1600, Tokugawa Ieyasu menganugerahkan istana ini kepada Ikeda Terumasa atas bantuannya dalam pertempuran Sekigahara.
Selepas itu, Ikeda sepenuhnya membangun kembali istana tersebut dari tahun 1601 hingga 1609. Tujuannya untuk memperluas bagian istana menjadi kompleks yang lebih besar, beberapa bangunan ditambahkan oleh Honda Tadamasa pada tahun 1617 hingga 1618. Selama hampir 700 tahun, istana ini tetap kokoh dari perang dunia II, bencana alam, dan gempa bumi besar Hanshin tahun 1995.
Istana Himeji merupakan bangunan terbesar dan paling banyak dikunjungi di Jepang, ditambah istana ini pun terdaftar pada tahun 1993 sebagai situs warisan dunia UNESCO pertama di negara tersebut. Area di dalam parit tengah kompleks istana ditetapkan sebagai situs sejarah khusus, serta lima struktur istana pun ditetapkan sebagai harta karun Nasional Jepang.
Bersama dengan Istana Matsumoto dan Istana Kumamoto, Istana ini dianggap sebagai salah satu dari tiga istana utama Jepang. Untuk melestarikan dan merawatnya, terdapat restorasi selama beberapa tahun dan dibuka kembali secara umum pada Maret 2015. Pekerjaan ini diperuntukkan menghilangkan puluhan tahun kotoran dan debu, dan memperbaiki warna putih aslinya.
Sejarah
Konstruksi bangunan ini dimulai pada tahun 1333, ketika sebuah benteng dibangun pada bagian bukit Himeyama oleh Akamatsu Norimura sang penguasa Prefektur Harima kuno. Selanjutnya pada tahun 1346, putranya Sadanori menghancurkan benteng ini dan membangun Istana Himeyama sebagai gantinya.
Kemudian pada tahun 1545, sebuah klan bernama Kuroda ditempatkan untuk memerintah di wilayah ini berdasarkan perintah dari klan Kodera. Selepas itu, penguasa feodal Kuroda Shigetaka merombak kembali istana ini menjadi Istana Himeji. Pekerjaan ini berhasil diselesaikan pada tahun 1561, pada tahun 1580 Kuroda Yoshitaka menyerahkan istana ini kepada Toyotomi Hideyoshi.
Setelah peristiwa pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, Tokugawa Ieyasu memberikan istana ini kepada sang menantu. Yaitu Ikeda Terumasa, hal ini merupakan hadiah atas bantuannya karena berkontribusi besar pada pertempuran. Ikeda menghancurkan benteng tiga lantai yang telah dibuat oleh Hideyoshi, dan sepenuhnya membangun kembali istana ini pada tahun 1601 hingga tahun 1609.
Tambahan yang berubah adalah tiga bagian parit dan mengubah struktur kompleks istana seperti saat ini, pengeluaran tenaga kerja yang terlibat dalam ekspansi ini diyakini mencapai angka 2,5 juta hari kerja. Ikeda meninggal pada tahun 1613 yang kemudian memberikan istana ini kepada putranya, namun sayangnya meninggal pada tiga tahun setelahnya.
Pada empat tahun selanjutnya, tepatnya tahun 1617. Honda Tadamasa dan keluarga mewarisi tahta dan kepemilikan istana ini. Honda menambahkan beberapa bangunan pada kompleks ini, termasuk menara khusus untuk sang menantu perempuannya. Putri Sen atau dikenal dengan nama Senhime memiliki ruangan bernama “menara berpakaian” (kesho yagura).
Pada periode Meiji (1868-1912), terdapat banyak istana di Jepang dirobohkan. Untuk istana ini ditinggalkan pada tahun 1871 dan beberapa koridor istana dihancurkan, guna memberi ruang bagi barak tentara Jepang. Keseluruhan kompleks istana direncanakan akan hancur karena kebijakan pemerintah, tatapi berhasil diselamatkan oleh usaha dari Nakamrua Shigeto.
Seorang kolonel tentara yang bertugas di istana tersebut, sebuah monumen batu untuk menghormati Nakamura ditempatkan pada kompleks istana tepatnya pada gerbang pertama. Gerbang Hishi merupakan istilah yang digunakan untuk gerbang pertama ini, meskipun istana ini terhindar dari penghancuran namun telah menjadi usang dan memiliki perawatan mahal.
Ketika sistem feodal Han dihapuskan pada tahun 1871, Istana Himeji disiapkan untuk dilelang dan seorang penduduk asal Himeji berniat untuk membelinya dengan harga 200.000 Yen pada masanya. Pembeli ingin menghancurkan kompleks istana dan mengembangkannya sebagai tanah baru, tetapi biaya penghancuran istana terlalu besar dan akhirnya kembali terhindar.
Pada perang dunia ke II, banyak tempat yang luluh lantah di Jepang. Meskipun begitu sebagian daerah tetap utuh, seperti Istana Himeji ini. Satu bom api dijatuhkan di lantai atas istana namun tidak berhasil meledak, untuk melestarikan istana ini perbaikan dilakukan pada tahun 1956. Dengan pengeluaran total biaya sebanyak 550 Juta Yen.
Pada bulan Januari tahun 1995, kota Himenji secara substansial rusak akibat gempa bumi besar Hanshin. Namun istana ini kembali lagi bisa bertahan dan hampir tidak mengalami kerusakan, hal ini cukup menjelaskan kekuatan dari struktur dan bahan material penyusun bangunan ini. Bahkan botol sake yang diletakkan di atas altar ruang penyimpanan pun tidak jatuh saat kejadian ini.
Bagian Istana Himeji
Sebagai sebuah bangunan yang memiliki sejarah panjang, tentu saja terdapat aspek-aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari istana ini. Penasaran apa saja yang harus diketahui dari istana putih tembok besar ini?
- Penjaga Utama
Melalui gerbang Hishi, para pengunjung bisa memasuki istana ini setelah membayar tiket seharga 1.000 Yen dari loket. Pengunjung dapat menyusuri hingga ke jalur sempit di dalam istana, nantinya akan membawa ke bagian menara utama dengan enam lantai. Semakin ke atas maka semakin kecil ukuran, arsitektur dan pertahanan istana merupakan poin penting dalam hal ini.
Di lantai atas istana terdapat kuil kecil dan sudut pandang yang memungkinkan pengunjung untuk bisa melihat luas ke seluruh kota, terdapat sebuah balkon bernama Nishi no maru yang merupakan tempat paling indah untuk menikmati pemandangan benteng utama di istana ini.
- Bunga Sakura
Di istana ini, terdapat kurang lebih 1.000 pohon sakura. Bunga-bunga dapat dilihat secara gratis pada bagian halaman luar, namun diperlukan biaya jika ini masuk dan menikmatinya dari dalam istana. Meskipun demikian, sakura pada istana ini bukan yang terbaik. Ratusan penduduk lokal dan turis asing bisa menikmati bunga sambil menghabiskan waktu dengan berpiknik.
- Taman Istana
Selain bisa menikmati bunga sakura, di bagian samping istana teman-teman bisa mendapati taman Jepang. Terdiri dari sembilan taman bertembok terpisah yang dirancang dengan berbagai gaya pada periode Edo, taman di samping istana dibuka pada tahun 1992 untuk memperingati hari jadi 100 tahun dari kota Himeji ini.
- Perahu
Hingga saat ini hanya ada satu dari tiga parit asli Himeji yang bertahan, bagian ini disebut dengan goku-bori atau parit pada bagian dalam. Di bagian ini, teman-teman bisa menaiki perahu saat mengunjungi istana di akhir pekan dan hari libur. Harga yang dipatok adalah 1.000 Yen dan terdapat sekitar 10 wahana, untuk memasuki bagian ini harus melalui gerbang Hishi terlebih dahulu.
Tentu bukan tanpa alasan mengapa istana ini begitu melegenda dan masih bertahan hingga saat ini, struktur bangunan dan tata letak yang luas membuat istana ini begitu layak menjadi lambang Jepang. Apakah teman-teman berminat untuk mengunjunginya saat berada di Jepang? Ulasan mengenai kebudayaan Jepang bisa banyak ditemui di www.jepang-indonesia.co.id.