Blog
Bahan Utama Untuk Membungkus Makanan Khas Jepang Adalah?
- June 20, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Makanan Jepang
Apa yang terlintas pertama kali di benak teman-teman saat membahas mengenai makanan Jepang? Tentu saja sushi, sashimi, dan ramen merupakan beberapa dari banyaknya makanan Jepang yang begitu akrab di telinga. Namun tahukah teman-teman bahwa bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah rumput laut kering?
Rumput laut
Tidak bisa dipungkiri bahwa bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah rumput laut kering atau teman-teman mengenalnya dengan nama nori. Bahan utama ini merupakan sebuah komponen yang cukup penting dan ada di beberapa makanan khas Jepang seperti onigiri, sushi, dan masih banyak lainnya.
Nori (海苔) merupakan rumput laut yang telah dikeringkan kemudian bisa dimakan begitu saja atau digunakan untuk melapisi makanan, nori merupakan sebuah bahan utama makanan Jepang yang terbuat dari jenis ganggang merah. Jenis rumput laut ini terdapat di wilayah subtropis, rasanya yang kuat serta aroma yang khas membuat nori begitu nikmat disantap.
Lembaran kering yang sudah jadi dibuat dengan proses penghancuran dan pengeringan menyerupai sebuah kertas, nori dijual dalam bentuk kemasan di toko-toko kelontong maupun toko swalayan. Karena lembaran nori mudah menyerap air, proses pengeringan membutuhkan waktu yang signifikan serta melalui beberapa tahapan.
Sejarah nori
Istilah nori sebagai bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah hal yang telah ada sejak lama, diperkirakan pada abad ke 8 orang-orang lokal telah melakukan pengeringan nori di Fudoki Provinsi Hitachi. Dan panen nori pertama kali dilakukan di Fudoki Provinsi Izumo, hal ini menunjukkan bahwa nori merupakan bahan utama yang telah ada sejak zaman dulu.
Nori telah diakui sebagai makanan umum dan dikonsumsi sebagai bentuk pasta sampai bentuk lembaran, sekitar tahun 1750 nori ditemukan di daerah Asakusa, Edo (penyebutan lama Tokyo) melalui pembuatan kertas Jepang. Untuk penyebutan kata nori sendiri pertama kali muncul pada tahun 1796 dan dipublikasikan oleh C. P. Thunberg.
Setelah perang dunia II usai, industri nori Jepang mengalami penurunan. Hal ini karena orang-orang tidak begitu memahami mengenai tiga tahap siklus hidup nori, sehingga berdampak kepada masyarakat setempat tidak mengerti mengapa metode budidaya tradisional tidak efektif. Industri nori berhasil diselamatkan oleh sebuah ilmu pengetahuan dari Kathleen Mary Drew-Baker.
Ilmu pengetahuan ini mencakup penelitian organisme mengenai Porphyria Umbilicalis yang tumbuh di laut Wales dan dipanen untuk dikonsumsi, seperti layaknya di Jepang. Para peneliti di Jepang mempelajari hal ini kemudian menerapkannya di Jepang sebagai metode pembuatan penyemaian dan menumbuhkannya untuk menyelamatkan industri nori.
Berkat ilmu pengetahuan yang tertuang dalam karyanya, kemudian Kathleen Baker mendapatkan pujian dan gelar berupa ‘ibu laut’ di Jepang. Tidak hanya itu saja, terdapat juga patung yang didirikan sebagai bentuk apresiasi karena telah membantu untuk menyelamatkan industri nori di Jepang. Sebuah karya yang memberikan dampak meluas tentunya.
Pada abad ke 21, industri nori Jepang menghadapi penurunan baru karena meningkatnya persaingan dan produsen rumput laut di Cina dan Korea dikenakan pajak domestik. Kata nori kemudian digunakan secara meluas di Amerika Serikat dan produk diimpor dari Jepang dalam bentuk kering, hingga akhirnya pada tahun 1960 hingga 1970 nori berhasil tersebar luas di Amerika Serikat.
Produksi nori
Pembuatan dan proses nori sebagai bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah sebuah bentuk kemajuan di Jepang, pasalnya tahapan yang dilalui tidak mudah serta harus dipahami dengan baik. Proses pertanian berlangsung di laut di mana tanaman Pyropia tumbuh menempel pada jaring yang tergantung di permukaan laut, petani beroperasi menggunakan perahu.
Tanaman tumbuh dengan cepat dan membutuhkan waktu sekitar 45 hari, dari penyemaian sampai panen pertama. Beberapa panen dapat diambil dari satu penyemaian. Biasanya pada interval sekitar sepuluh hari, proses panen dilakukan dengan menggunakan mesin dengan beberapa penyesuaian. Proses produk mentah sebagai besar dilakukan oleh mesin otomatis, menduplikasi tahapan manual.
Beberapa jenis nori tersedia di Amerika Serikat, shin-nori merupakan salah satu jenis nori yang diimpor ke Amerika Serikat. Sebuah nori halus yang dipanen pada tahun pertama dan dibudidayakan di laut Ariake, di lepas pulau Kyusu Jepang.
Penggunaan nori
Nori biasanya digunakan sebagai pembungkus sushi dan onigri, namun tidak hanya itu biasanya nori pun dijadikan sebagai bumbu penyedap rasa dalam pembuatan mi maupun sup. Biasanya dipanggang sebelum dikonsumsi (yaki-nori), produk sekunder yang umum adalah nori panggang dan rasa (ajitsuke-nori) di dalamnya terdapat perpaduan kecap, gula, sake, mirin, dan bumbu lainnya.
Selain sebagai bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah lazim menggunakan nori sebagai pelengkap atau bumbu, misalnya pelengkap bagi makanan khas Jepang okonomiyaki, yakisoba, hingga ramen. Lalu apa saja makanan khas Jepang yang memiliki komponen nori di dalamnya? Untuk mengetahuinya, berikut beberapa jenis makanan tersebut.
-
Hosomaki
Variasi pertama yang menggunakan nori sebagai bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah hosomaki, hosomaki adalah jenis sushi yang bisa dibuat secara mudah di rumah. Teman-teman cukup memiliki bahan berupa sayur, cuka, ikan, dan isian lainnya. Kemudian dicampurkan di dalamnya, setelah itu ditutup dengan nori dengan cara digulung.
-
Uramaki
Selanjutnya adalah uramaki, variasi makanan ini pada dasarnya memiliki konsep terbalik dari hosomaki. Yaitu nori diletakkan di bagian dalam dan bagian luarnya di lapisi oleh nasi, proses pembuatannya masih sama dengan menggunakan gulungan. Bila dilihat sekilas, bentuknya begitu menarik karena seperti menyantap nasi dengan isian nori.
-
Temaki
Jenis makanan satu ini memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu memiliki bentuk kerucut dengan isian yang ada di dalam layaknya sebuah es krim. Temaki memiliki makna ‘digulung menggunakan tangan’, isian temaki sama halnya dengan sushi lainnya. Yaitu dipenuhi dengan nasi, sayuran, dan hidangan khas laut.
-
Gunkan
Untuk variasi makanan satu ini, nori digunakan sebagai ‘mangkuk’ penampung isian. Isian yang terdapat dalam gunkan berupa telur, ikan, atau makanan laut lainnya. Sentuhan mentimun segar biasanya ditambahkan sebagai pemanis, isitlah gunkan memiliki arti ‘kapal perang’ hal ini mengacu kepada bentuk dari makanan khas Jepang ini.
-
Onigiri
Teman-teman bisa mengenal jenis makanan ini dengan mudah, atau mungkin sudah mengenal makanan khas Jepang ini sedari lama. Onigiri adalah nasi kepal khas Jepang yang dibungkus dengan nori, untuk isiannya begitu beragam mulai dari daging cincang hingga tanpa isi. Biasanya menambahkan garam saja sudah cukup dan nikmat untuk disantap.
-
Norimaki
Makanan satu ini terbilang cukup umum dan hanya digunakan untuk penyebutannya saja, pasalnya norimaki merupakan jenis hidangan yang dibungkus dengan rumput laut. Makanan tersebut biasanya mencakup sushi seperti makizushi, onigiri, sashini, senbei dan masih banyak lagi.
Dapat disimpulkan bahwa bahan utama untuk membungkus makanan khas Jepang adalah nori, sebuah rumput laut yang dikeringkan ini telah melalui banyak tahap perkembangan hingga masa kini. Tidak hanya itu, jenis dan varian yang ada pun begitu beragam. Apakah teman-teman sudah pernah mencoba dari jenis-jenis makanan di atas? Atau justru ingin menikmati rasanya langsung di Jepang?