News & Events
Biaya Hidup di Jepang dan Fakta Menarik di Kesehariannya
- September 22, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Apa yang terlintas di benak teman-teman saat mendengar mengenai biaya hidup di Jepang? Mahal? Atau justru murah? Pada dasarnya hal ini relatif tergantung kebutuhan dan kemampuan dari dana yang tersedia masing-masing individu, meskipun begitu kami akan membahas berapa kiranya gambaran pengeluaran yang harus disediakan untuk bisa tinggal di Jepang.
Biaya Hidup di Jepang
Jepang sering kali disebut sebagai mutiara modern yang berkilau, hal ini bisa dipahami karena dengan kemajuan teknologi yang ada. Mereka bisa memadukan hal tersebut dengan tradisi yang masih terjaga dengan baik, daya tarik ini yang membuat banyak turis lokal maupun asing tertarik untuk berkunjung. Bahkan tidak sedikit turis asing yang pada akhirnya menetap untuk hidup di Jepang.
Namun berpindah untuk menetap di sebuah tempat bukanlah hal yang mudah, terlebih pindah ke negara lain yang memiliki budaya, bahasa, bahkan lingkungan berbeda. Berikut merupakan sedikit gambaran yang bisa digunakan sebagai referensi, bagi teman-teman yang memiliki keinginan untuk tinggal di Jepang.
Sewa (Villa atau Private room) : Rp 5 Juta-Rp 10 Juta
Listrik, air, gas : Rp 3 Juta
Internet : Rp 600 Ribu
Belanja bulanan : Rp 2 Juta
Rental Mobil : Rp 12 Juta
Jumlah pengeluaran di atas hanya sebatas gambaran umum saja, bukan berarti jumlah tersebut bisa dipukul rata. Karena kota yang dipilih sebagai domisili akan menentukan jumlah akhir, bisa menjadi lebih murah atau bahkan lebih mahal. Maka dari itu, penting untuk teman-teman observasi terlebih dahulu. Mengingat pilihan untuk berpindah ke tempat baru merupakan keputusan besar.
Jasa Sewa di Jepang
Jasa sewa sudah sewajarnya memiliki beban yang paling besar, kota-kota di Jepang termasuk paling padat penduduk di dunia. Maka dari itu, bisa dipahami mengapa harga untuk menyewa bisa menjadi tinggi. Bahkan untuk di daerah pedesaan, teman-teman akan membayar mahal karena sering dijadikan sebagai tempat wisata.
Pernahkah teman-teman mendengar bahwa terdapat penyewaan rumah atau apartemen yang murah di Jepang? Hal ini memang benar adanya, namun tempat yang disediakan pun terbilang ‘seadanya’. Maksudnya adalah tempat tersebut biasanya memiliki cerita cukup menakutkan di belakangnya, seperti rumah bekas tempat pembunuhan atau kisah buruk lainnya.
Maka dari itu, ada harga ada barang. Harga yang sudah ditetapkan seimbang dengan kualitas tempat, bila teman-teman hanya memiliki kemampuan dana terbatas. Maka tempat yang didapatkan pun sesuai dengan dana tersebut, ukurannya tidak besar, fasilitas terbatas, dan jauh dari transportasi umum. Inilah yang menjadi aspek dari tidak mudahnya pindah dan hidup di negara luar.
Di Jepang, begitu populer bagi para turis untuk memilih layanan apartemen bulanan. Ini berarti teman-teman bisa memesan sebelum tiba ke tempat dan tidak perlu khawatir untuk mencari di banyak situs penyewaan. Pilihan ini bisa diambil untuk menghemat uang, hambatan yang mungkin ditemui adalah bahasa dibandingkan dengan situs lainnya mengingat menggunakan bahasa Jepang.
Transportasi Jepang
Tidak lengkap rasanya bila membahas mengenai atanpa mengetahui transportasinya, sebagai negara metropolitan. Jepang terbilang cukup baik dalam memanfaatkan transportasi umum seperti kereta, tidak banyak orang-orang yang memiliki kendaraan pribadi. Hal ini berdasarkan biaya sewa parkir yang cukup mahal, dan hunian yang dimiliki pun terbilang tidak besar.
Bila dibandingkan dengan negara lainnya (negara barat), mengemudi di Jepang terbilang cukup sulit untuk dipelajari. Karena tingkat ketertiban yang tinggi dan pemahaman tinggi mengenai lalu lintas, berikut merupakan gambaran dari biaya menggunakan transportasi umum.
Taksi : Rp 750 Ribu
Tiket kereta : Rp 75 Ribu
Kerta cepat : Rp 1,8 Juta
Makanan dan Minuman di Jepang
Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang bahwa sushi, ramen, takoyaki, merupakan makanan khas dari Jepang. Bahkan setiap daerah memiliki cara sendiri untuk mengolahnya, hal ini yang membuat kuliner Jepang semakin menarik untuk dicoba oleh turis asing maupun lokal. Saat tinggal di sebuah tempat, tentu menyisihkan waktu untuk makan di luar akan memberikan pengalaman yang baik.
Untuk Tokyo, terdapat setidaknya tiga pusat perbelanjaan paling besar. Yaitu Ito Yokado, AEON, dan Tokyo Store. Di sini teman-teman bisa menemukan banyak sekali ragam bahan masakan dan jajanan, tidak hanya itu wisata kuliner malam pun menjadi favorit selanjutnya. Maka dari itu, cobalah untuk berjalan-jalan di malam hari sambil menikmati ramainya suasana kota Jepang.
Setelah itu, mari kita beranjak ke minuman. Kualitas air di Jepang sangat baik, bahkan air keran bisa ditemukan di banyak tempat seperti taman. Untuk di kota-kota besar sekali pun, distribusi air menggunakan aliran pegunungan. Maka dari itu, hal ini akan menjadi efektif bila bisa dimanfaatkan dengan baik.
Air mineral kemasan yang diperjualbelikan berkisar Rp 15 Ribu per botol, namun kebanyakan orang lebih memilih untuk membawa air mineral dari rumah. Hal ini sebagai bentuk positif dari pengurangan sampah plastik, sedangkan untuk sebotol bir. Teman-teman harus merogok kocek sebesar Rp 60 Ribu, mesin penjualan otomatis pun bisa ditemukan di banyak tempat.
Tidak sedikit orang Jepang yang memilih untuk mempersiapkan makanan dan minuman di rumah saat akan melakukan perjalanan, selain untuk berhemat. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, kembali lagi bahwa kebersihan merupakan aspek yang begitu penting bagi Jepang. Begitu pula dengan mengurangi sampah plastik.
Kenapa Jepang?
Tidak bisa dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara paling favorit di Asia untuk dikunjungi, makanan yang lezat, keadaan alam yang menyegarkan, kebudayaan yang melekat, merupakan daya tarik yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Jadi sebenarnya kenapa banyak orang memiliki untuk tinggal dan menyisihkan biaya hidup di Jepang?
Negara ini telah lama berada di ujung tombak dalam hal teknologi, menghasilkan tenaga kerja yang modern dan terdidik. Setelah benar-benar menemukan pekerjaan, teman-teman akan bisa merasakan bagaimana efisiensi dari sistim kerja di Jepang. Ditambah lagi dari unsur budaya, Kyoto dan Osaka merupakan tempat tujuan favorit selanjutnya setelah Tokyo.
Dari sini kita bisa melihat keseimbangan yang ada dari Jepang, saat berada di Tokyo teman-teman bisa menikmati keramaian yang ada. Namun saat berada di Kyoto dan Osaka, teman-teman bisa menikmati suasana alam dan banyak tempat bersejarah. Perpaduan inilah yang membuat banyak orang tidak segan untuk siap dengan biaya hidup di Jepang.
Memiliki banyak tempat dan bangunan yang kaya akan sejarah, tidak ada turis asing yang mampu untuk melewatkan pengalaman terbaik ini. Meskipun demikian, budaya yang unik dan fasilitas umum yang baik membuatnya layak untuk menetapkan harga tinggi. Karena sepadan dengan kualitas yang diberikan, pengalaman terbaik tidak bisa tergantikan dengan uang.
Terlepas dari itu semua, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk bahagia. Bagi teman-teman yang tidak terlalu nyaman dengan perjalanan, mungkin pilihan ini akan dihindari dan lebih memilih untuk tinggal di tempat yang sekarang. Namun tidak ada salahnya sesekali mencoba pengalaman baru, bukan? Tetap ikuti selalu perkembangan konten budaya Jepang dari www.jepang-indonesia.co.id.