News & Events
Dialek Kansai? Ini mengapa ia harus dipelajari
- September 24, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Bahasa Jepang
Konnichiwa, mina san. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah materi yang menarik dan rasanya harus dipelajari oleh mina san. Mengapa harus mempelajarinya? Karena pembahasan kali ini akan mengupas secara mendalam tentang dialek Kansai. Apa yang dimaksud dengan Kansai? Apa saja dialek Kansai yang digunakan? Mari kita bahas secara menyeluruh.
Apa yang dimaksud dengan dialek Kansai?
Mari kita mulai dengan hal dasar, yaitu pengertian dari dialek. Dialek atau logat adalah ciri khas pengucapan dari sebuah masyarakat satu suku, hal ini mencakup kepada penggunaan kosakata, cara pengucapan yang khas, dan penambahan imbuhan yang disepakati bersama oleh masyarakat tersebut. Perbedaan dialek dipengaruhi oleh suku dan letak geografis suatu daerah, maka dari itu Jepang dan Indonesia merupakan beberapa dari banyak negara yang memiliki ragam dialek.
Kemudian apa yang dimaksud dengan Kansai? Kansai merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan wilayah Jepang di daerah barat. Pulan Honshu memiliki tujuh prefektur, yaitu Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, dan Wakayama. Maka dari itu dialek Kansai atau logat Kansai digunakan pada wilayah-wilayah tersebut. Wilayah Kansai pun dikenal dengan nama wilayah Kinki, perbedaannya adalah istilah Kansai lebih populer digunakan sehari-hari. Sedangkan istilah Kinki lebih sering digunakan dalam penulisan sejarah, seni, dan prakiraan cuaca.
Apa bahasa dialek Kansai
Lalu setelah mengetahui mengenai istilah dialek Kansai kali ini pembahasan berlanjut pada bahasa yang digunakan oleh dialek Kansai, tentu ada perbedaan dari dialek Kansai dan bahasa Jepang. Dialek Kansai yang digunakan memiliki perbedaan bahasa dan struktur kata dengan bahasa Jepang resmi. Seperti halnya dialek daerah di wilayah Indonesia yang berbeda dengan bahasa Indonesia resmi.
Berikut adalah aturan dialek Kansai yang biasanya digunakan secara umum, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti poin-poin di bawah ini :
Menyingkat kata
Dialek Kansai kerap kali menggunakan menyingkat kata, misalnya よくyang memiliki arti (sering) disingkat menjadi よう atau untuk kata sifat おもしろい.
Bahasa Jepang standar:
- ラジオをよく聞きます。
Rajio wo yoku kikimasu.
Saya sering mendengarkan radio. - おもしろい
Omoshiroi
Menarik - ちがう
Chigau
Berbeda
Dialek Kansai:
- ラジオをよう聞きます。
Rajio wo you kikimasu.
Saya sering mendengarkan radio. - おもろい
Omoroi
Menarik - ちゃう
Chau
Berbeda
Dari contoh-contoh kalimat di atas merupakan sedikit dari banyak kosakata yang mengalami perubahan dari bahasa Jepang standar ke dialek Kansai. Konteks perubahan kosakata di atas mengalami pemendekan dari kata standar yang digunakan.
Perubahan kata negatif
Dalam dialek Kansai memiliki sebuah ‘pola’ untuk menggunakan kalimat negatif, apa yang dimaksud dengan Kansai adalah menggunakan imbuhnya へんdi belakang.
Bahasa Jepang standar:
- 野菜を食べません。
Yasai wo tabemasen.
Saya tidak makan sayur.
Dialek Kansai:
- 野菜を食べへん。
Yasai wo tabehen.
Saya tidak makan sayur.
Poin penting yang terdapat pada kalimat di atas adalah penggunaan kalimat bermakna negatif, perbedaan kalimat negatif dari bahasa Jepang standar dan logat Kansai terdapat di akhir kata bermakna negatif. ~ませんmenjadi ~へん
Contoh kalimat negatif
- Nomimasen > Nomihen : tidak minum
- Sawarimasen > Sawarihen : tidak duduk
- Wakarimasen > Wakarihen : tidak mengerti
Perubahan dakara
Seperti yang telah diketahui oleh mina san, bahwa kata penghubung desukara dikenal dakara berubah menjadi yakara pada dialek Kansai atau logat Kansai.
Bahasa Jepang standar :
- 雨だからどこへもいかない。
Ame dakara doko e mo ikanai.
Karena hujan saya tidak pergi kemana-mana.
Dialek Kansai:
- 雨やからどこへもいかない。
Ame yakara doko e mo ikanai.
Karena hujan saya tidak pergi kemana-mana.
Kata pengganti
Tidak hanya kalimat dan tata bahasa, dialek Kansai masih memiliki beragam perbedaan dengan bahasa Jepang standar. Seperti imbuhan kata-kata tertentu yang tertulis di bawah ini :
Bahasa Jepang standar:
- おもしろいね
Omoshiroine
Menarik ya - あついね
Atsuine
Panas ya
Dialek Kansai
- おもしろいな
Omoshiroina
Menarik ya - あついな
Atsuina
Panas ya
Pada kalimat pertama mina san bisa memperhatikan bahwa imbuhan yang digunakan merupakan bahasa Jepang standar, yaitu imbuhan ねdiakhir kata untuk mempertegas kata. Sedangkan apa yang dimaksud dengan Kansai ben atau dialek Kansai mengganti imbuhan ねdengan なtanpa mengubah arti. Hanya saja perbedaan dari katanya saja.
Bahasa Jepang standar:
- だめ
Dame
Tidak bisa/jangan/tidak boleh/tidak mungkin
Dialek Kansai:
- あかん
Akan
Tidak bisa/jangan/tidak boleh/tidak mungkin
Kemudian kosakata lainnya yang memiliki perubahan dari bahasa Jepang standar ke dialek Kansai adalah だめ. Dialek Kansai menggunakan kosakata あかん untuk penyebutan kata satu ini.
Bahasa Jepang standar
- ありがとう
Arigatou
Terima kasih
Dialek Kansai:
- おおきに
Ookini
Terima kasih
Tidak hanya kosakata sehari-hari saja yang memiliki perubahan dari bahasa Jepang standar ke dialek Kansai, ungkapan salam pun memiliki perubahan bagi dialek Kansai seperti contoh ungkapan di atas. Yaitu ありがとうyang memiliki makna (terima kasih), diubah menjadi おおきに yang memiliki arti serupa hanya memiliki perubahan penyebutan kata saja.
Bahasa Jepang standar:
- けんかしないで
Kenka shinaide
Jangan bertengkar
Dialek Kansai
- けんかせんで
Kenka sende
Jangan bertengkar
Selanjutnya adalah perubahan pola kalimat dari bahasa Jepang standar ke dialek Kansai terdapat pada pola kalimat ~しないでyang memiliki arti larangan atau jangan. Pola kalimat tersebut berubah menjadi ~せんでyang memiliki arti serupa.
Bahasa Jepang standar
- おいしいだろう
Oishii darou
Enak kan
Dialek Kansai
- おいしいやろう
Oishii yarou
Enak kan
Terakhir adalah perubahan penggunaan pola kalimat だろうpada bahasa Jepang standar yang mengalami perubahan dialek Kansai menjadi やろう. Pola kalimat yang memiliki arti fleksibel ini biasa diterjemahkan menjadi (kan).
Sekian penjelasan singkat dan sederhana dari dialek Kansai, semoga bisa membantu mina san dalam mempelajari bahasa Jepang khususnya untuk dialek Kansai. Bila muncul pertanyaan mengapa harus mempelajari dialek Kansai? Pertanyaan ini sudah dijawab pada paragraf awal bahwa dialek Kansai digunakan pada Pulan Honshu yang memiliki tujuh prefektur, yaitu Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, dan Wakayama.
Maka dari itu sebagaimana kota-kota dan prefektur yang terbesar di Jepang, alangkah lebih baik bila mina san bisa memahami dialek Kansai sebagai pengetahuan untuk bisa berkunjung saat berada di Jepang. Penting untuk terus menggali budaya dan menambah pengetahuan tentang bahasa Jepang, semangat selalu bagi mina san dalam belajar bahasa Jepang. Ganbarimashou!!