News & Events
Furikake adalah Lauk Sederhana yang Nikmat dari Jepang
- September 27, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Makanan Jepang
Furikake adalah bumbu kering Jepang yang bisa digunakan sebagai lauk menemani nasi hangat, biasanya ditaburkan di atas nasi, sayuran, dan ikan. Tidak jarang taburan ini ditempelkan di bagian atas atau sebagai isi dari onigiri (nasi kepal Jepang). Bahan pembuatnya, yaitu campuran ikan kering, biji wijen, rumput laut cincang, gula, garam, dan monosodium glutamat.
Furikake adalah
Furikake sering kali ditemui berwarna cerah dan memiliki sisik sebagai tekstur utama, rasanya seperti menyantap ikan laut. Namun terkadang memiliki rasa manis pedas sebagai penggugah selera, maka dari itu furikake merupakan pilihan yang tepat bila ditambahkan sebagai isi nasi kepal Jepang. Teman-teman bisa membuatnya sendiri atau banyak ditemui di toko swalayan Jepang.
Selain memiliki rasa yang nikmat, aromanya pun begitu menusuk dan tajam. Seperti misalnya katsuobushi (potongan tipis dari ikan bonito), di Jepang sendiri furikake lazim dikonsumsi sebagai makanan ringan atau lauk utama yang disantap bersama nasi. Pernahkah teman-teman mencoba jenis makanan satu ini?
Sejarah Furikake
Salah satu penjelasan tentang asal usul furikake adalah pada periode Taisho (1912-1926), dikembangkan oleh seorang apoteker di prefektur Kumamoto bernama Suekichi Yoshimaru. Furikake ditemukan saat Yoshimaru sedang mencari cara untuk mengatasi kekurangan kalsium pada penduduk Jepang, kemudian mengembangkan campuran tulang ikan giling dengan biji wijen.
Kemudian ditambahkan dengan rumput laut yang dibubuk hingga halus, produk ini disebut sebagai gohan no tomo ご飯のとも atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi (teman nasi). Secara umum, hal inilah yang menjadi furikake kontemporer sekaligus awal terbuatnya makanan sederhana dan nikmat ini.
Sebuah perusahaan makanan di Kumamoto kemudian melakukan akuisisi produk tersebut dan mampu menjualnya secara komersil, awalnya produk ini dijual dalam sebuah wadah seperti labu dan berbentuk leher sempit untuk mencegah furikake menjadi berubah rasa karena udara masuk. Hasilnya produk ini berhasil menjangkau banyak pasar dan disukai orang-orang Jepang.
Produk ini dikenal dengan Yoshimaru’s Gohan no Tomo, bertahun-tahun kemudian seorang pengecer grosir dari kota Fukushima bernama Seiichiro Kai mengembangkan campuran yang terdiri dari kombu bubuk dan ikan cod putih. Ditambah lagi dengan bumbu khas seperti kecap dan kaldu sebagai penambah rasa gurih.
Kai menyebut produk ini dengan kore wa umai これは旨いatau terjemahannya adalah “ini enak”, setelah mulai dipasarkan produk ini dianggap sebagai barang mewah bagi orang berada (kaya) saja. Asumsi ini muncul karena mereka yang berada selalu mengonsumsi nasi teratur setiap hari, seiring berjalannya waktu semua orang bisa menyantap produk ini dengan menghilangkan stigma tersebut.
Permintaan akan ketersediaan furikake di Jepang meningkat pada September 1948, saat itu Nissin Foods yang merupakan sebuah perusahaan produksi makanan mulai memproduksi dengan skala besar untuk mengatasi kekurangan gizi di Jepang. Produk ini dijual atas dasar, bahwa furikake adalah makanan yang memiliki protein dan kalsium baik.
Pada masanya, tidak jarang makanan ini menjadi sumber protein utama bagi para militer. Istilah furikake digunakan secara umum untuk menggambarkan produk ini mulai tahun 1959, sekaligus pembentukan Asosiasi Furikake Nasional. Sejak tahun 1959, produk furikake biasanya dibedakan oleh bahan khusus, seperti salmon furikake, furikake wijen, dan furikake garam.
Cara Membuat Furikake di Rumah
Lalu setelah mengetahui sejarah dan apa itu furikake, kali ini teman-teman akan mengetahui bagaimana cara pembuatan furikake oleh sendiri di rumah. Meskipun tersedia secara luas di toko bahan makanan Jepang dan memiliki banyak variasi rasa, namun tidak jarang orang-orang lebih menyukai membuatnya sendiri. Terlebih bagi ibu rumah tangga yang sedang mencoba resep.
Salah satu furikake klasik yang ada adalah gomashio (biji wijen panggang dan garam laut) digabungkan dengan shiso (acar daun merah yang dikeringkan), kemudian menggunakan surikogi tradisional (mortar dan alu) sebagai alat penghalusnya. Jenis ini merupakan variasi yang berbeda dengan furikake katsuobushi.
Furikake katuobushi lebih menekankan rasa pada ikan bonito dan kombu yang digunakan untuk membuat dashi (kaldu ikan khas Jepang), bahan-bahan yang digunakan kembali dipotong-potong kecil dan direbus dengan kecap, mirin, dan sake sampai menjadi serpihan cukup kering untuk nantinya ditaburkan di atas nasi.
Tambahan lain yang bisa digunakan berbeda-beda sesuai dengan selera, seperti misalnya tsukudani. Yaitu acar manis gurih yang memiliki tekstur lembut dan nikmat disantap dengan nasi putih atau biasanya digunakan sebagai isi onigiri, maka dari itu jika teman-teman membuatnya sendiri di rumah maka makanan ini bisa dimodifikasi sesuai bahan yang ada.
Furikake adalah makanan yang terus berkembang dari masa ke masa, dengan hadirnya metode pengeringan beku dan pengawetan. Industri furikake telah meluas di berbagai kalangan status ‘penambah’ rasa ini menjadi lauk pauk utama yang selalu disantap, hampir di seluruh toko bahan makanan Jepang menyediakan produk ini.
Para juru masak pun tidak harus menggunakan alat konvensional lagi, berupa mortar dan alu. Hal ini karena membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan dan penyajiannya, sekarang menjadi lebih praktis dan cepat untuk diolah. Terlebih lagi dengan sentuhan bumbu-bumbu khas Jepang akan memberikan kenikmatan yang luar biasa di lidah penikmat kuliner Jepang.
Furikake modern memiliki banyak variasi dalam segi bumbu, bahan, atau rasa. Seperti misalnya sebuah menu baru yang menggunakan tambahan berupa telur kering, wasabi, nori, sarden, telur ikan cod, umeboshi, daging, yuzu, bubuk kari, dan rempah-rempah lainnya. Bumbu dan bahan makanan tersebut akan menjadi awet karena berkembangnya teknologi pengering makanan beku.
Furikake Sebagai Lauk
Furikake memiliki fungsi serbaguna dan tidak perlu disimpan untuk makanan khusus atau bahkan disediakan dalam bentuk bumbu penyedap, namun tidak sampai situ saja. Furikake pun bisa digabungkan dengan menu-menu makanan barat seperti pizza, mie, pasta, dan lain-lain. Meskipun demikian, rasa dan pemilihan bahan kembali lagi merupakan selera individu.
Jenis bumbu ini bisa dengan mudah dibuat di rumah, bahan dasar yang harus disediakan adalah salmon, biji wijen panggang, rumput laut. Setelah menyiapkan bahan-bahan, lalu keringkan dan potong dengan ukuran sesuai selera. Campur dan bumbui dengan sesuai selera, pemilihan garam, merica, gula adalah referensi pribadi.
Jika teman-teman menggunakan bahan-bahan segar, setelah dipotong lanjutkan dengan memanggang dalam wajan. Jangan lupa untuk menggunakan api kecil selama 10 menit saja, jika sudah benar-benar kering. Campurkan dengan rata sisa bahan lainnya dengan bumbu yang sudah disediakan, tambahan kaldu dan kecap akan menambah kenikmatan.
Untuk rumput laut, caranya adalah dengan memanggangnya dalam wajan selama kurang lebih 30 detik sampai 1 menit saja hingga aroma dan teksturnya renyah. Terakhir simpan furikake buatan teman-teman dalam wadah kedap udara untuk bisa dikonsumsi setiap hari, tanpa harus selalu membeli makanan di luar. Teman-teman bisa menyantapnya dengan sederhana dan mudah.
- Topping
Cara paling umum menggunakan furikake adalah dengan menaburkan nasi Jepang atau bubur putih saat masih panas. Beberapa orang menyukainya hingga menaburkannya di atas nasi untuk menambah rasa, bahkan jika mereka memiliki lauk pauk lainnya. Teman-teman juga dapat menggunakannya pada makanan seperti tahu, mie, atau sayuran.
- Onigiri
Mencampurkan furikake dengan nasi dan membentuknya menjadi onigiri (bola nasi) adalah cara populer lainnya untuk menikmati bumbu nasi Jepang ini. Bola nasi jenis ini mudah dibuat dan praktis untuk dimakan, bahkan tidak sedikit orang Jepang membawa bekal dengan membuat onigiri. Selalu dipenuhi nutrisi, bisa juga dibuat di rumah.
- Ochazuke
Ochazuke (nasi dengan teh) adalah hidangan nasi Jepang populer lainnya yang juga menggunakan furikake sebagai bahan utama bersama dengan salmon atau tuna. Meskipun tidak memiliki bahan-bahan mewah di rumah, ochazuke tetap bisa dinikmati dengan menaburkan bumbu pada nasi putih dan menambahkan teh panas.
Furikake di Jepang
Di Jepang, furikake dijual di pusat perbelanjaan dan toko serba ada dalam bentuk paket kecil. Terdapat berbagai pilihan yang bisa dipilih sesuai dengan selera dan variasi rasa, selain itu terdapat beragam jenis furikake yang wajib teman-teman kenali.
- Noritama – Rasa Klasik
Jika teman-teman baru saja mengenal tentang furikake, Noritama merupakan salah satu jenis tertua dan pilihan yang tepat untuk memulai. Rumput laut dan telur menjadi dua unsur yang mendominasi, jadi rasa yang dihasilkan adalah manis dari telur dan rasa asin dari rumput laut. Untuk variasi ini banyak disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa.
- Tarako Ochazuke – Mangkuk Nasi Gurih
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa ochazuke adalah makanan tradisional yang lezat disajikan dengan furikake. Terbuat dari campuran kecap, scallop, dan tuna. Tambahan berupa rice cake, rumput laut, dan tarako (telur ikan) akan menambah rasa lezat. Jika teman-teman ingin mencoba makanan ini dengan praktis, terdapat banyak produk yang dijual di toko makanan Jepang.
- Otona no Furikake – Furikake Khas untuk Dewasa
Salah satu hal yang membuat jenis furikake ini berbeda dengan lainnya adalah penggunaan bahan-bahan untuk dewasa, seperti wasabi, mustard, salmon sockeye, dan banyak lagi. Jenis ini ditemukan oleh Nagatanien, seorang produsen grosir terkenal di Jepang yang berhasil menjadikan furikake sebagai tren di kalangan orang dewasa.
- Seri Mazekomi Wakame – Kombinasi Furikake Rumput Laut Terbaik
Tidak lengkap rasanya bila membahas mengenai furikake, namun tidak membahas jenis satu ini. Mazekomi Wakame merupakan produk hasil karya dari Marumiya yang paling terkenal, terdapat kurang lebih 24 rasa dalam jenis ini. Ikan salmon yang merupakan paling favorit, tambahan berupa rumput laut memberikan rasa asin dan gurih.
Variasi spesial dan premium lainnya yang juga patut dicoba adalah belut bakar, rebung, dan bandeng. Apakah teman-teman tertarik untuk mencoba furikake secara langsung? Bila berkesempatan berkunjung ke Jepang, jangan sampai terlewatkan oleh sensasi lezat yang ditawarkan makanan satu ini. Ikuti selalu pembahasan dari kami www.jepang-indonesia.co.id.