Blog
Eksistensi Geiko pada era Jepang modern
- January 28, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Pernahkah Anda mendengar istilah geiko dalam kebudayaan Jepang? Atau mungkin Anda lebih mengenal istilah geisha? Kedua istilah tersebut mungkin pernah Anda dengar saat mempelajari kebudayaan Jepang. Namun kesan yang ditimbulkan kerap kali masih simpang siur dari pengertian sebenarnya. Lalu apakah sebenarnya pengertian dari geisha? Dan apa saja yang dilakukan oleh geisha? Apakah geisha dan geiko itu sama?
Istilah Geisha dan Geiko
Pengertian dasar dari geisha adalah seorang seniman yang bekerja untuk menghibur dengan mempertunjukkan penampilan tarian, musik, dan nyanyian tradisional Jepang. Sedangkan geiko adalah istilah yang lebih akrab digunakan untuk daerah tertentu, khususnya untuk wilayah Kyoto.
Maka dari itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa istilah geisha dan geiko memiliki pemahaman serupa hanya saja berbeda penyebutan tergantung daerah tidak hanya untuk wilayah Kyoto saja. Di wilayah Kanazawa Jepang, penyebutan geiko ditujukan bagi mereka seniman yang memberikan pertunjukkan berupa hiburan kesenian khas Jepang. Mengenai tampilannya sendiri, geiko biasanya menggunakan riasan yang mencolok serta mengenakan kimono khas Jepang.
Riasan dilengkapi dengan oshiroi atau bedak khas Jepang disertai dengan tata gaya rambut khas tradisional Jepang. Tujuan utama dari geiko tidak lain hanya untuk memberikan hiburan kepada pengunjung yang datang. Hal ini tentu berbeda dengan asumsi negatif tentang geisha atau geiko di zaman modern sekarang.
Budaya Geiko
Berdasarkan sejarah, istilah geisha dikenal sejak abad ke-18 hingga abad ke-19 di Jepang. Namun demikian, bukan berarti di Jepang modern peran ini telah benar-benar punah.
Seniman perempuan yang sering kali disebut sebagai geiko ini tersebar luas di seluruh wilayah Jepang, Kyoto, Tokyo, dan Kanazawa yang merupakan sedikit dari banyak tempat yang menjadi tujuan favorit para pengunjung. Terdapat distrik atau daerah utama yang menjadi favorit untuk didatangi, antara lain adalah Gion Kobu, Gion Higashi, Miyagawacho, dan Pontocho. Wilayah tersebut bisa Andatemui di pusat kota Tokyo.
Bagi mereka yang berminat untuk menjadi geiko pun harus melewati tahapan tidak mudah, terdapat beberapa tes yang harus dilalui serta mengikuti pelatihan sebelum menjadi geiko. Terdapat sebuah asrama atau tempat yang dinamakan dengan okiya, sebuah tempat yang dijadikan tempat pelatihan maupun menjadi tempat yang bisa dikunjungi bagi para pelanggan.
Di Kyoto sendiri biasanya gadis muda mulai dari usia 15 tahun akan diajarkan bagaimana cara berkomunikasi yang baik serta keramahan dalam tata krama. Hal ini merupakan sedikit dari banyaknya kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang geiko, kemudian kemampuan lainnya yang tidak kalah penting adalah seorang geiko harus dibekali dengan ilmu seni tradisional Jepang.
Tahapan yang harus dilewati untuk menjadi seorang geiko adalah mengikuti seleksi awal, kemudian mengikuti kelas maiko yang berisi pelatihan kemampuan dasar atau bisa dikenal sebagai magang. Setelah itu, bagi mereka yang memiliki ketekunan tinggi serta berbakat akan ditempa untuk menjadi seorang geiko setelah selesai berlatih.
Tempat Menemukan Geiko
Setelah Andamengenal istilah okiya, kemudian Andaakan dikenalkan dengan tempat berupa ochaya. Bila okiya merupakan tempat yang berfokus untuk menjadi tempat pelatihan bagi maiko atau mereka yang ingin menjadi geiko, sedangkan ochaya merupakan tempat di mana geiko berada. Ochaya sendiri memiliki arti sebuah kedai atau restoran teh, di dalamnya tentu para pengunjung bisa menikmati makanan sambil ditemani oleh teh khas Jepang.
Selain itu di sana pun Anda akan bisa menemukan geiko yang siap menghibur dengan tarian dan musik khas Jepang, bagi mereka yang ingin datang ke ochaya diharuskan memiliki member sebagai pelanggan tetap. Hal ini karena beban biaya yang dikenakan tidak berlaku untuk setiap kunjungan saja, melainkan dibebankan untuk tarif per bulan. Maka dari itu, bagi Andayang berminat untuk datang harus memiliki keanggotaan terlebih dahulu.
Alasan ini karena ochaya ingin membangun kepercayaan jangka panjang bersama pelanggan, sehingga pelayanan yang diberikan akan tetap prima selaras dengan biaya yang dibebankan. Bagi Andayang tidak memiliki keanggotaan namun ingin datang berkunjung harus memiliki rekomendasi dari pelanggan tetap, sehingga pelanggan baru akan menjadi tanggung jawab dari pelanggan lama. Biaya yang dikenakan termasuk biaya makan dan akomodasi transportasi.
Andapun bisa menjumpai sebuah ochaya yang sudah tidak digunakan tapi menjadi sebuah museum bernama Higashi Chaya Kanazawa, sebuah tempat yang menampilkan replika ochaya disertai dengan aksesoris lengkap berupa tatami dan tampilan lainnya. Jadi mina san tidak harus selalu datang ke ochaya untuk bisa mengetahui tata letak posisi di dalamnya.
Apa yang Terjadi di Ochaya?
Sama halnya dengan tempat hiburan yang menampilkan live music, mina san bisa menikmati hiburan tarian khas Jepang berserta musiknya bersamaan dengan menyantap hidangan. Sebuah tempat yang direkomendasikan bagi Anda untuk melepas penat. Tidak hanya itu saja, bagi Andayang tidak memiliki budget berlebih. Ochaya pun bisa membuatkan pesta sesuai dengan budget kalian dilengkapi dengan geiko yang tampil dengan tarian tradisional Jepang serta diiringi oleh shamisen, sebuah alat musik mirip gitar tradisional khas Jepang.
Bagaimana bila turis bukan member?
Seperti yang telah disebutkan bahwa pengunjung bisa memasuki ochaya bila memiliki keanggotaan dan jika Andapelanggan baru harus memiliki rekomendasi dari pelanggan lama, namun apakah hal tersebut hanya satu-satunya cara? Tidak perlu khawatir, karena Andamasih memiliki cara lain untuk bisa berkunjung ke ochaya guna menemui geiko tanpa harus menjadi pelanggan.
Pada zaman modern ini, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti agen perjalanan demi memberikan kesan yang lebih baik terhadap geisha atau geiko. Terdapat sebuah agen perjalanan yang menyediakan layanan untuk bisa berkunjung menemui geisha atau geiko. Nantinya mina san bisa mendapatkan pelayanan berupa hiburan serta makan malam berama.
Kisaran tarif yang dikenakan ada di harga 50 ribu yen (kisaran 6,2 juta rupiah) untuk menyewa agen perjalanan sekaligus bisa bertemu dengan geisha atau geiko, kemudian untuk biaya tambahan berupa makanan per orang dikenakan 20 ribu yen (kisaran 2,4 juta rupiah). Apakah Andatertarik untuk mengikuti agen perjalanan sekaligus merasakan sensasi hiburan tradisional khas Jepang?
Untuk catatan tambahan, bagi geisha atau geiko di daerah Kyoto. Kebanyakan dari mereka tidak bisa berbicara bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Maka dari itu, biasanya disediakan untuk biaya tambahan guna menyewa jasa penerjemah. Selain itu, geisha atau geiko yang berada di wilayah Kyoto cenderung menggunakan bahasa daerah. Maka dari itu, kadang sulit dimengerti bahkan bagi mereka yang bisa berbicara bahasa Jepang level dasar.
Cara Lain untuk Bertemu Geiko
Bagi Andayang berminat untuk menikmati budaya geiko namun tidak memiliki budget yang memumpuni, tidak perlu bersedih hati karena setiap harinya terdapat sebuah pertunjukkan kesenian geiko yang diadakan di Gion Corner. Tempat yang berada di distrik Gion, Kyoto, Jepang ini kerap kali mengadakan pertunjukan di sebuah teater khusus kesenian tradisional Jepang.
Selama bulan April terdapat sebuah kebudayaan bernama miyako odori, sebuah pertunjukkan tari tradisional yang diiringi dengan musik tradisional bagi budaya geiko. Selama satu jam penuh Andabisa menikmati hiburan ini di Gion kubo kaburenjo yang bertempat di distrik Gion, Kyoto. Cara lainnya lagi yang bisa dilakukan adalah dengan menelusuri jalan sekitar.
Bila beruntung, Andaakan mendapatkan kesempatan untuk bertemu serta melihat maiko yang sedang menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan. Namun catatan penting, tolong bersikap sopan dan ramah karena geiko merupakan budaya penting dan patut dihormati oleh semua orang. Salah satu hal yang kerap menjadi masalah besar adalah selalu saja ada turis berkunjung kemudian sembarangan memotret tanpa izin. Hal itu tentunya merupakan sebuah perbuatan yang tidak terpuji.
Bagaimana Anda? Apakah sudah memahami penjelasan mengenai geiko? Hal yang patut diingat adalah untuk geiko di zaman modern ini sama sekali berbeda dengan kesan dari geisha zaman dulu. Tidak ada sangkut pautnya dengan perempuan tuna susila. Kebudayaan geiko murni hanya memberikan penampilan berupa tarian, musik, dan pertunjukan kesenian khas Jepang saja. Maka dari itu, tunggu apa lagi Anda? Nikmatilah suasana meriah di Kyoto bersama kebudayaan tradisional khas Jepang.