Blog
Topeng Hannya dan Maknanya Bagi Orang Jepang
- May 25, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Tanduk setan, mata menyeramkan, mulut lebar merupakan sebuah deskripsi sederhana dari sebuah topeng yang terkenal di Jepang. Topeng ini dikenal dengan nama hannya, topeng dengan motif ini begitu digemari bagi kalangan penggemar tato karena memiliki motif yang unik terutama bagi para kalangan pria. Lalu bagaimanakah cerita tentang topeng ini? Dan apa kaitannya dengan tato?
Apa itu topeng hannya
Topeng ini memiliki kanji hannya (般若), meskipun sekilas topeng ini seperti wajah dari seorang pria. Namun pada kenyataannya tidak demikian, topeng ini berasal dari sebuah teater noh dan kyogen yang menampilkan cerita rakyat berkaitan dengan dunia supranatural disertai musik klasik khas Jepang. Pementasan satu ini merupakan salah satu yang terkenal bagi teater Jepang.
Kisah-kisah tersebut menceritakan mengenai makhluk gaib yang memiliki bentuk manusia, para aktor menggunakan topeng untuk mewakili banyak karakter dan salah satunya adalah hannya. Sosok wanita yang memiliki sifat cemburu begitu besar sehingga mampu untuk mengubahnya menjadi makhluk seperti iblis tanpa ampun.
Sebelum teman-teman menilai karakter satu ini, mari kita coba mencari tahu sebenarnya apa yang menjadi alasan kemarahan dari topeng hannya. Topeng ini digunakan secara mencolok pada sebuah drama Katsushika Hokusai yang memiliki judul “The Laughing Demon” atau memiliki arti Iblis yang sedang tertawa.
Ceritanya mengenai seorang pria yang sudah menikah bernama pangeran Genji, memiliki seorang istri yang cantik dan menawan bernama Lady Rokujou. Namun layaknya kisah asmara, bahwa selalu ada orang ketiga dalam sebuah kisah. Orang tersebut bernama Lady Aoi, perempuan muda yang mampu menarik perhatian dari pangeran Genji.
Garis besar cerita ini adalah tentang rasa cemburu yang amat besar dari Lady Rokujou kepada sang perempuan muda bernama Lady Aoi, diceritakan bahwa sang istri merasa marah dan murka kemudian memiliki niat jahat untuk membunuh Lady Aoi. Hal ini tidak lepas dari pengaruh iblis yang menyelimuti rasa cemburu sang Lady Rokujou.
Salah satu cerita lain menyebutkan bahwa kisah ini berkaitan dengan seorang tokoh bernama yamauba atau wanita gunung yang gemar memakan bayi, namun apakah cerita tentang kecemburuan ini hanya mengenai kegelapan saja? atau justru terdapat kenyataan yang tersembunyi dibaliknya?
Makna topeng hannya dan tato
Setiap orang memiliki cara pandang berbeda-beda dalam hal topeng hannya, namun selebihnya topeng ini mewakili sisi gelap berupa patah hati, kecemburuan, dan keegoisan. Dalam budaya Jepang topeng merupakan simbol dari sebuah keberuntungan, justru bagi beberapa orang kerap kali menggunakan gantungan kunci topeng hannya.
Hal ini dipercaya untuk menangkal nasib buruk dan menghindari kejahatan, karena topeng ini memiliki makna tersebut maka menggunakan aksesoris berbau topeng hannya dipercaya sebagai tindakan yang tepat. Arti simbolis lain topeng hannya adalah sebuah kebijaksanaan, bagaimana bisa topeng yang memiliki kesan kegelapan namun di sisi lain berseri kebijaksanaan?
Hal ini berasal dari dari arti kata tersebut, hannya (般若) memiliki arti sebuah kebijaksanaan bila diterjemahkan secara langsung ke bahasa Indonesia. Alasannya bermula pada konsep ajaran Buddha yang disebut ‘kesempurnaan’ serta mengarah kepada pencerahan, pemahaman tersebut berasal dar penggunaan topeng di sebuah teater noh khususnya ‘aoi no ue’.
Karakter ini menceritakan kisah dari sudut pandang Lady Aoi, dalam cerita tersebut terdapat sebuah kalimat pengusiran iblis Lady Rokujou dari Lady Aoi. Kalimat ini bertujuan untuk menyegel hubungan antara topeng kegelapan dan sebuah kebijaksanaan.
“ Oh, Betapa mengerikan! Suara kebijaksanaan itu seperti suara iblis!”
Hal ini berkaitan dengan makna sebuah tato topeng hannya, terdapat dua makna berbeda. Yaitu kebaikan dan kejahatan yang selalu berdampingan, topeng hannya merupakan sebuah bentuk hukuman dalam cerita rakyat Jepang. Makna lain yang terkandung dalam tato iblis Jepang adalah sebuah representasi pengalaman hidup kelam di masa lalu dan masih menggantui hingga saat ini.
Tato hannya merupakan simbol pengingat untuk tidak mengulangi kembali hal tersebut atau dilambangkan sebagai bentuk kemenangan, sebuah masa lalu yang gelap harus ditutup rapat dan kita harus menatap lembaran baru yang cerah untuk menjadi lebih baik. Kesukaan terhadap teater noh pun bisa menjadi alasan sederhana mengapa tato hannya begitu populer.
Perbedaan antara tato hannya dan tato oni “iblis” yang serupa
Dalam sejarahnya, cerita Jepang selalu memiliki banyak jenis topeng yang aneh dan topeng hannya merupakan bentuk penampilan sang iblis. Mungkin teman-teman pernah mendengar tentang topeng oni yang memiliki kemiripan dengan topeng hannya, karena secara langsung kata ‘oni’ memiliki terjemahan ‘iblis’ dalam bahasa Indonesia.
Berbeda dengan topeng hannya, topeng oni memiliki beberapa perbedaan yang cukup mencolok seperti penjelasan dari poin-poin di bawah ini.
- Jiwa tang kelam dan tidak ada kaitannya dengan penebusan dosa
- Makhluk neraka yang selalu mengincar jiwa orang mati
- Topeng ini pun memiliki tiga bentuk berbeda secara umum :
- Level satu (namanari) : bentuk ini masih terlihat seperti wanita tetapi memiliki kemampuan iblis tingkat pemula, namanari masih memiliki kesempatan untuk berubah menjadi manusia lagi karena masih tahapan awal.
- Level menengah (chuunari) : iblis tingkat menengah dengan kekuatan lebih dari naminari dan lemah terhadap doa-doa Buddhis.
- Level tinggi (honnari) : iblis dengan tubuh seperti ular dan memiliki kemampuan untuk menyemburkan api, iblis tahap ini merupakan tingkat terakhir dengan memiliki segala kekuatan kegelapan.
Topeng oni juga terlihat sedikit berbeda dari topeng hannya, kerap kali dianggap sebagai iblis pria dan gambaran raksasa. Salah satunya selalu berjalan menggunakan tingkat yang menyeramkan, terkadang teman-teman bisa melihat topeng dengan banyak tanduk, taring yang tajam, rambut berantakan. Tidak sedikit yang memiliki mata tiga di dahi dan jumlah jari yang berlebihan.
Sedangkan topeng hannya kerap kali digunakan sebagai bahan ejekan tentang kecemburuan kepada sang kekasih, namun topeng oni merupakan seorang pria berbulu dan mengurung dengan waktu lama di sebuah gua karena patah hati. Sebuah kombinasi yang kayanya begitu serasi saat saling dipasangkan satu sama lain.
Makna topeng oni
Salah satu aspek yang menjadi persamaan adalah topeng ini memiliki gambaran warna berbeda, topeng oni memiliki warna merah, biru, kuning, hitam, dan hijau. Topeng hannya memiliki warna merah tua atau merah lebih terang, level warna pada tato biasanya melambangkan tingkat kemarahan seseorang. Hal ini memang tergantung pada kalian sebagai pemilik tubuh.
Tato topeng hannya dapat memiliki arti sebuah kelahiran kembali atau kehidupan baru, maka dari itu hal ini menjadi salah satu alasan desain tato topeng hannya begitu digemari.
Apakah tato hannya buruk?
Bagaimana teman-teman? Setelah mengetahui kisah mengenai topeng hannya, apakah tertarik untuk mempelajari jenis-jenis topeng lainnya? Atau justru merasa ketakutan karena mengetahui sejarah latar belakangnya?
Para yakuza biasanya menggunakan desain tato topeng hannya, hal ini mungkin berkaitan dengan menghukum kejahatan atau menangkal keburukan. Makna lainnya yang terkandung bagi para yakuza terhadap tato ini adalah keengganan mereka dalam memaafkan pelanggaran. Maka dari itu, tidak ada yang ingin mencari masalah dengan mereka.
Karena mereka tidak kenal ampun terhadap kejahatan yang dilakukan oleh manusia, intinya bahwa tato merupakan salah satu media yang kerap kali melambangkan identitas diri. Dan katanya dengan tato topeng hannya berarti memiliki makna untuk menangkal kejahatan, tentu saja media yang digunakan tidak harus melalui tato. Hal ini merupakan contoh yang sedang digemari saja.
Sekian pembahasan mengenai topeng hannya kali ini, apakah sekarang teman-teman lebih memahami mengenai kebudayaan Jepang? Apakah masih penasaran dengan kebudayaan Jepang lainnya? Kalau begitu tunggu selalu update artikel dari kami ya!