News & Events
Hewan Khas Jepang yang Tidak Familiar
- January 7, 2023
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Hewan khas Jepang merupakan salah satu keunikan yang dimiliki oleh Negara maju di Asia ini, selain itu terdapat banyak kebudayaan berkaitan dengan alam yang ada di Jepang. Seperti sumber air panas, menikmati bunga sakura di musim semi, berkemah, dan masih banyak lagi. Terlepas dari itu semua, tahukah teman-teman jika hewan yang ada di Jepang memiliki perbedaan dengan hewan di Indonesia?
Hewan Khas Jepang
Meskipun teman-teman bisa dengan mudah melihat hewan di kebun binatang, namun di Jepang kondisi kebun binatang tidak sebaik seperti yang diperkirakan. Selain itu, taman margasatwa bisa menjadi pilihan lain untuk bisa melihat hewan khas Jepang. Para pengunjung tidak dianjurkan memberikan makanan dari luar, hal ini dilakukan untuk membiasakan hewan tidak makan makanan yang ada di lingkungan manusia.
Pasalnya hal ini mempengaruhi penghidupan petani setempat dan biasanya akan berakhir dengan hewan dibunuh untuk melindungi lahan pertanian, ditambah hewan menimbulkan bahaya keamanan dan akan dibunuh untuk mencegah risiko penyerangan terhadap manusia. Namun dalam hal ini adalah hewan buas, bukan termasuk hewan ternak.
Bagi teman-teman yang belum pernah melihat hewan khas Jepang, atau tidak memiliki kesempatan untuk berkunjung ke kebun binatang di Jepang. Berikut merupakan hewan-hewan di Jepang yang bisa diketahui oleh teman-teman.
-
Kuma
Dalam bahasa Indonesia, kuma memiliki terjemahan ‘beruang’. Kendatipun hewan jenis ini bisa ditemukan di Indonesia pada daerah hutan belantara. Namun tidak banyak daerah yang ditinggali oleh beruang (daerah tertentu seperti pegunungan saja). Di Jepang terdapat dua spesies beruang yang hidup, beruang hitam Asia atau disebut sebagai ‘beruang bulan’ karena memiliki tanda bulan sabit di dada.
Beruang jenis ini hidup di pulau Jepang Honshu dan Shikoku yang lebih kecil, sedangkan untuk spesies kedua adalah beruang coklat yang sama dengan grizzlies. Beruang jenis ini hidup di pulau utara Hokkaido yang memiliki suhu lebih dingin daripada pulau Jepang lainnya, Jepang terus berupaya dalam hal koeksistensi beruang dan manusia.
Sisi baiknya adalah bagi para wisatawan jepang yang mencintai alam, relative mudah untuk melihat beruang. Seperti misalnya dengan mengunjungi situs Warisan Dunia UNESCO Taman Nasional Shiretoko. Di tempat ini, teman-teman bisa melihat banyak pemberitahuan dan peringatan bahwa bisa menemukan di banyak tempat pada wilayah ini.
Untungnya wilayah Shiretoko berada di puncak paling tinggi dalam hal mengelola beruang, memiliki lonceng dan semprotan beruang yang tersedia untuk dibeli serta disewa di pusat alam. Informasi tentang apa yang harus dilakukan saat bertemu beruang pun lengkap ada disini, meskipun beruang dapat terlihat kapan saja dari musim semi hingga musim gugur. Mereka akan lebih terlihat selama bulan September hingga Oktober.
Di tempat ini, pengunjung akan mendapatkan arahan yang baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Beberapa perusahaan menjalankan tur perahu di sekitar pantai Shiretoko, setidaknya teman-teman bisa melihat satu beruang. Tidak jarang anaknya selalu mengikuti di belakangnya, sebuah tempat bernama Fox Cruises di desa Utoro bisa menjadi rekomendasi bagi para turis.
-
Red-Crowned Cranes (Tsuru)
Salah satu hewan asli Jepang yang paling terkenal adalah burung bangau, hewan ini terkenal sebagai simbol nasional dan hampir diburu hingga punah pada awal tahun 1900an. Burung bangau mahkota merah muncul kembali berkat upaya konservasi yang ekstensif, serta diklasifikasikan ulang sebagai kategori hewan yang terancam punah.
Jika teman-teman berada di Kushiro, Hokkaido. Akan dengan mudah menemukannya, tidak seperti beberapa populasi lainnya yang melakukan migrasi. Populasi di sini selalu ada dan diam di tempat sepanjang tahun, pada musim dingin merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung. Sekaligus dengan perayaan upacara yang melibatkan tarian burung bangau berlatar salju bersama pasangan.
Suaka Bangau Mahkota Merah Tsurui-ito merupakan tempat yang bagus untuk melihat sekelompok kawanan bangau pada musim dingin, mirip dengan taman margasatwa. Burung akan diberi makan dua kali sehari, namun tetap bisa bebas berkeliaran. Selain itu, burung bangau dapat dilihat sepanjang tahun di Akan International Crane Center dan Tancho Observation Center.
-
Fox (Kitsune)
Rubah memiliki peran penting dalam cerita rakyat Jepang sebagai simbol kecerdasan dan kecerdikan, dianggap memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi manusia. Terdapat dua subspecies, rubah Hokkaido dan rubah merah Jepang di Honshu serta Kyushu. Meskipun umum, mereka kebanyakan aktif di malam hari sehingga sulit untuk dilihat.
Rubah begitu senang berkeliaran di perkemahan dengan mengambil makanan tanpa pengawasan, jika teman-teman memiliki rencana berkemah di Jepang. Pastikan untuk menyimpan persediaan makanan dengan baik, karena di alam Jepang terdapat banyak hewan liar yang kerap kali mengambil perbekalan seperti rusa, beruang, dan rubah.
Selain terdapat beruang, di Taman Nasional Shiretoko pun dipenuhi oleh rubah. Saat teman-teman berjalan mengelilingi sekitar wilayah tersebut, terlebih kala matahari terbenam di pinggiran Utoro atau Rausu. Rubah akan sering terlihat dalam warna yang mirip dengan matahari terbenam, namun sayangnya teman-teman akan pulang dalam keadaan gelap. Maka dari itu, disarankan untuk membawa senter untuk pencahayaan lebih baik.
-
Flying Squirrels( “Momonga/Musasabi”)
Tupai terbang merupakan hewan khas Jepang lainnya yang bisa dijumpai oleh teman-teman, namun orang asing yang datang sering kali mengasumsikan sebagai kelelawar karena hewan ini sering terbang dari pohon ke pohon. Terdapat beberapa spesies tupai terbang yang bisa ditemui di Jepang, seperti misalnya tupai terbang kerdil Jepang dan tupai terbang raksasa Jepang yang bisa dilihat di Honshu.
Pulau Kyushu pun merupakan tempat yang pas jika teman-teman ingin melihat tupai terbang, sedangkan untuk wilayah Hokkaido terdapat tupai terbang kerdil Ezo yang merupakan hewan endemik. Tupai terbang raksasa hanya ditemukan di Asia, mereka sangat unik sehingga menarik penggemar satwa liar di seluruh dunia ke Jepang.
Tupai terbang raksasa Jepang bisa tumbuh hingga panjang 50cm dan dapat meluncur hingga 160m, sementara itu meski hanya memiliki panjang 30cm. Kedua jenis tupai terbang kerdil bisa meluncur hingga 50m, layaknya penggaris yang mendorong dirinya melintas setengah panjang lapangan sepak bola. Sebuah kemampuan yang luar biasa tentunya.
Tupai terbang dianggap umum di seluruh Jepang, mereka sering kali membuat sarang di lubang-lubang pohon tua besar. Sehingga sarang mereka dapat ditemukan dengan mencari lubang di bagian pohon, selain itu teman-teman bisa mencari kotoran tupai terbang di pangkal pohon atau sisa makanannya. Hewan ini keluar dari sarang setiap malam untuk mencari makan, bagaimanapun cuacanya.
-
Pika ( “Nakiusagi”)
Untuk para remaja usia 25an pasti tidak mungkin untuk tidak mendengar tentang serial animasi pikachu, tetapi tidak banyak yang tahu tentang makhluk yang ini bahwa ada di dunia nyata. Berasal dari wilayah Tokachi, Hokkaido Jepang. Meski mirip dengan tikus, mereka sebenarnya lebih dianggap sebagai kerabat dari hewan kelinci.
Layaknya sepupu bagi mereka, pika hidup di lubang bawah tanah. Meskipun mereka lebih suka menggali daripada menemukan lubang yang sudah ada di lereng bebatuan pegunungan, meskipun belum banyak pihak penyedia tur dalam bahasa Inggris. Namun teman-teman bisa memesan dalam versi bahasa Jepang, lalu rasakan sensasi melihat habitat asli dari hewan khas Jepang ini.
-
Blakistons Fish Owl ( Shimafukuro)
Selain sebagai tempat bagi hewan unik Jepang, Negara ini pun merupakan tempat bagi beberapa spesies burung hantu. Namun ada salah satu spesies yang unik untuk dibahas, yaitu Blakistons Fish Owl, jenis burung hantu ini terbilang paling langka di dunia. Dan hanya bisa ditemukan pada daerah kecil di Siberia serta Jepang, khususnya di Hokkaido.
Tidak hanya burung hantu paling langka, hewan ini juga yang terbesar dengan panjang tubuh dewasa bisa mencapai 72cm. Makhluk yang mengesankan untuk disaksikan saat berburu ikan salmon, atraksi ini memang merupakan sebuah kebiasaan yang terbilang unik dari burung hantu jenis langka ini. Di Taman Nasional Shiretoko dan Rausu, terdapat penginapan tempat burung hantu yang bisa dilihat setiap malam.
Dalam area komunal burung hantu bisa dilihat pada jam 6 sore hingga jam 6 pagi, hal ini lazim adanya karena jenis hewan khas Jepang ini adalah tipe nocturnal atau hidup pada malam hari. Lalu apakah di Indonesia terdapat hewan khas yang teman-teman ketahui? Jika tertarik untuk membaca pembahasan lainnya tentang budaya Jepang silakan berkunjung ke www.jepang-indonesia.co.id.