Blog
Kitsune – Rubah Cerdas dalam Cerita Rakyat Jepang
- March 15, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Meski merupakan salah satu dari beberapa negara maju di dunia, Jepang masih sangat menjaga budaya dan warisan leluhur mereka. Mulai dari warisan budaya seperti bangunan, seni, bahasa hingga legenda urban. Semuanya itu tetap dikenal oleh generasi masa kini di Jepang. Salah satunya adalah tentang mahluk legenda yang hingga kini masih begitu dihormati oleh orang Jepang yaitu Kitsune.
Mengenal Kitsune dalam kepercayaan masyarakat Jepang
Pada zaman Jepang kuno, kitsune (rubah) dan manusia merupakan sahabat yang hidup secara berdampingan. Dalam kepercayaan Shinto di Jepang, seekor kitsune memiliki tugas untuk menyampaikan pesan dari kamisama (Tuhan) kepada umat manusia. Usia seekor kitsune ditentukan dari jumlah ekor yang dimilikinya, jumlah paling banyak sampai sembilan ekor.
Hal ini mengindikasikan sikap yang bijaksana dan seberapa besar kekuatan sang rubah, tidak sedikit kisah yang menceritakan bahwa orang-orang kerap kali memberikan persembahan bagi kitsune. Hal ini memiliki tujuan tidak lain karena anggapan bahwa kitsune memiliki kekuatan spiritual, sehingga bisa memberikan berkah kepada umat manusia.
Karakteristik rubah Kitsune
Rubah merupakan hewan yang mudah berbaur dengan kelompoknya, hewan satu ini kerap kali dikaitkan dengan kekuatan spiritual karena bentuknya yang unik. Misalnya setiap seratus tahun, seekor kitsune bisa menumbuhkan ekor baru hingga total 9 ekor. Pada tahun terakhir bulu sang rubah yang kemerahan akan berubah menjadi emas dan pada akhirnya menjadi warna putih.
Ketika mencapai umur seratus tahun, sang rubah bisa melakukan hal yang ajaib berupa berubah bentuk. Meskipun hal ini sulit untuk dijelaskan, namun rubah bisa berubah menjadi manusia. Perubahan yang dipilih cenderung dalam bentuk yang dihormati bagi manusia, yaitu seperti seorang pendeta tua yang bijaksana atau seorang wanita anggun.
Dalam kisahnya, kitsune tidak bisa melakukan perubahan bentuk secara sempurna. Hal ini karena ekor yang dimilikinya, kendatipun bisa berubah bentuk menjadi seorang manusia. Namun ekor dari sang rubah akan sulit disembunyikan, bila dilihat secara jeli. Maka teman-teman bisa menemukan ekornya yang disembunyikan.
Kekuatan spiritual lainnya adalah berupa bisa menjelma menjadi sebuah pohon yang besar atau memiliki kemampuan untuk menghilang. Dalam bentuk apapun, kitsune di Jepang biasanya membawa bola bercahaya atau biasanya disebut dengan hoshi no tama. Bola ini berisi sebuah jiwa dan tanpa membawanya, naka sang rubah akan mati tidak berdaya.
Bila dalam bentuk manusia, hoshi no tama berubah bentuk menjadi sebuah jimat yang bisa dikenakan. Sedangkan bila dalam bentuk rubah, hoshi no tama biasanya menyerupai bentuk bola yang selalu dibawa pada bagian mulut atau kadang bisa juga diikat dalam bagian ekor sang rubah.
Kepribadian
Semua jenis kitsune di Jepang tidak memiliki kepribadian yang sama, namun bila dijelaskan secara umum. Sang rubah memiliki sifat yang cerdas dan kreatif, berdasarkan hal tersebut terdapat dua jenis pembagian sifat sang rubah. Yaitu zenko dan yako.
Zenko merupakan rubah baik yang selalu mengabdikan diri kepada pertanian, dalam hal ini berkaitan erat dengan Dewi padi dan kemakmuran. Zenko kerap kali muncul dalam bentuk pendeta, perubahan bentuk ini memiliki tujuan untun membawa kebijaksaaan kepada manusia. Tidak hanya itu saja, mereka pun membawa pesan kepada penjaga rumah, membawa kebahagiaan, dan kemakmuran.
Pada akhirnya, hal ini bisa menyelesaikan perselisihan antara manusia dengan rubah jahat. Setelah mengenal zenko, kali ini teman-teman akan mengenal yako. Yako merupakan rubah jahat yang memiliki sifat tercela seperti merusak dan membawa kesialan. Sasaran yako dalam hal ini adalah manusia yang sombong dan pemalas. Namun tidak sedikit korban yang dirugikan merupakan orang-orang dengan hati baik.
Terdapat sebuah kepercayaan bahwa kitsune di Jepang kerap kali berubah bentuk menjadi seorang wanita, hal ini berkaitan dengan sifat sang rubah yang begitu menyukai perlakuan romantis. Dan buktinya memang kitsune bisa menjadi seorang istri dengan penuh kasih sayang dan baik hati, meskipun pada akhir cerita sang rubah kerap kali diusir karena ketahuan.
Bila dua ekor kitsune memutuskan untuk menikah, maka akan diselenggarakan sebuah pesta pernikahan yang mewah. Tidak hanya itu saja, namun mereka akan melalui rangkaian pernikahan yang sulit dipahami. Kemudian mereka akan membuat sebuah lentera ajaib dengan nama “api rubah” atau melakukan sebuah ritual untuk memanggil hujan di langit yang cerah.
Kemampuan khusus
Kitsune merupakan makhluk hidup yang ajaib, kekuatan mereka hanya dibatasi oleh imajinasi mereka sendiri. Selama kasih hidup maka imajinasi mereka pun tidak terbatas, kemampuan khusus kitsune di Jepang adalah seni ilusi. Perubahan bentuk merupakan satu dari banyaknya kemampuan khusus kitsune, selain itu kitsune bisa mengubah sekitar mereka.
Sepeti membuat rumah yang mewah dan membuat taman indah, mereka pun bisa mengubah hamparan rumput menjadi perak dan emas. Sang rubah pun memiliki cara persembunyian diri yang cerdik karena mereka bisa hidup bertahun-tahun dalam bentuk manusia tanpa diketahui oleh orang-orang sekitar.
Kemampuan khusus selanjutnya adalah sang rubah dilengkapi kekuatan psikis, seperti mengambil alih tubuh manusia. Biasanya hal ini dilakukan sebagai tindakan yang jahil atau tindakan sederhana adalah memberikan pesan kepada manusia melalui mimpi. Kitsune pun memiliki kekuatan lain yang berbeda, yaitu bisa terbang, mengontrol cuaca, dan mampu melihat masa depan.
Asal usul
Seperti banyaknya aspek budaya di Jepang, kitsune pun terinspirasi oleh kebudayaan Cina yang menceritakan kisah-kisah magis rubah ekor sembilan atau biasa disebut dengan huli jing. Kitsune pertama kali muncul dalam cerita sastra Jepang pada abad ke delapan dan semenjak saat itu sampai saat ini ceritanya tidak pernah pudar sama sekali.
Mereka dapat ditemukan dalam bentuk patung di sekitar kuil kuno Jepang, dalam gulungan kaligrafi oleh seniman Jepang dan cerita rakyat Jepang. Orang Jepang percaya pada rubah ajaib mereka hingga abad ke delapan belas, sebuah persembahan dalam bentuk resep tahu khusus diciptakan untuk kitsune di sekitar kuil. Tidak sedikit keluarga di Jepang memelihara rubah sebagai hewan peliharaan dan dipercaya bisa memberikan kemakmuran serta kesuksesan.
Namun tidak sedikit cerita rakyat yang menyebutkan terdapat keluarga dengan keturunan rubah yako akan mengalami keburukan berupa dikucilkan oleh masyarakat. Terdapat kasus sepeti kitsunetsuki di Jepang atau dikenal dengan kerasukan sosok rubah, kebudayaan mistis dan kemajuan teknologi bisa dipadukan dengan baik oleh Jepang.
Penampilan modern
Dalam kebudayaan modern, peran kitsune pun semakin dikenal secara meluas di seluruh dunia. Hal ini terbukti dengan diwujudkan bentuk visual dari komik, sepeti tubah ekor sembilan dalam anime Naruto atau karakter Pikachu dalam serial anime Pokémon. Dengan banyaknya peminat pada anime Jepang tentu cukup menjelaskan bahwa cerita rakyat Jepang bisa diterima baik secara meluas.
Terlepas dari cerita rakyat tersebut, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hewan rubah memang memiliki sifat yang cerdas serta kelincahan yang baik. Maka dari itu, penting untuk menjaga kelestarian hewan dan lingkungan demi anak cucu kita di masa depan. Bukankah akan menyenangkan bila teman-teman bisa menunjukkan keindahan hewan rubah kepada anak cucu di masa mendatang?