News & Events
Kabuki | Sejarah, Arti, Kostum, & Fakta
- October 7, 2021
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Pada zaman sekarang pertunjukan seni tradisional kurang diminati oleh kaum muda, terutama di Indonesia. Anak-anak muda sekarang lebih tertarik bermain tiktok ataupun menonton konten-konten yang sedang hits belakangan ini. Hanya sebagian kecil dari masyarakat yang masih tertarik menonton pertunjukan tradisional. Sedikit berbeda dengan Jepang, meskipun hidup di zaman digital, ada satu pertunjukan kesenian yang masih diminati oleh masyarakat Jepang dari berbagai kalangan. Dari kalangan muda sampai lansia masih menyukai pertunjukan seni tradisional satu ini. Pertunjukan yang dimaksud yaitu kabuki. Apakah Anda pernah membaca atau mendengar mengenai kesenian tradisional satu ini?
Kabuki adalah…
Sebelum membahas lebih jauh, terlebih dahulu saya akan membahas apa itu kabuki. Kabuki adalah pertunjukan seni tradisional yang berisikan lagu dan tarian. Dilihat dari kanjinya yaitu 歌舞伎 (kabuki), 歌 dibaca uta atau ka artinya lagu, 舞 dibaca bu atau mai artinya tarian dan 伎 dibaca ki artinya keahlian. Jadi dilihat berdasarkan kanjinya kabuki adalah pertunjukan yang yang mempertontonkan keahlian para pemeran dalam hal menyanyi dan menari.
Yang membuat kabuki masih populer sampai sekarang karena tema-tema yang diangkat dalam pertunjukan sangat menarik meskipun sering mengambil cerita zaman dahulu. Selain itu, kostum yang begitu mewah dan dandanan yang sangat mencolok menambah keunikan pertunjukan kesenian satu ini. Selain kostum dan make up, pertunjukan kabuki juga di dukung oleh tata panggung dan penggunaan peralatan yang dapat memberikan efek khusus sehingga pertunjukan menjadi maksimal. Selain didukung oleh ketiga hal di atas yang paling penting yaitu para pemainnya juga dapat memerankan karakternya dengan sangat baik sehingga penonton tidak akan pernah bosan melihat pertunjukan satu ini.
Sejarah Kabuki
Kabuki dikenal di Jepang sejak abad ke 17, berawal dari seorang wanita yang diperkirakan berasal dari kuil Izumo Taisha (kuil shinto), yang bernama Okuni melakukan pertunjukan drama tari di kuil Kitano Temmangu, Kyoto. Saat pertunjukan itu, Okuni menggunakan kostum laki-laki dan menari dengan diiringi lagu yang sedang populer di masa itu. Setelah pertunjukan drama tari pertama yang dibawakan oleh Okuni, diluar dugaan pertunjukan drama tari ini menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Jepang. Banyak kaum wanita terutama wanita penghibur pada masa itu mengadakan pertunjukan drama tari dengan memakai kostum laki-laki tentunya. Begitu juga dikalangan laki-laki muda yang membuat banyak kelompok untuk membuat pertunjukan dramatari dengan memakai kostum wanita.
Pada tahun 1629, pemerintah pada zaman Edo atau disebut juga dengan Keshogunan Tokugawa melarang pertunjukan dramatari baik yang dibawakan oleh para wanita penghibur maupun kaum laki-laki muda. Alasannya karena ditemukan adanya prostitusi yang terselubung dan pertunjukan yang dibawakan dianggap melewati batas moral.
Sebagai bentuk protes masyarakat terhadap larangan pemerintah pada masa itu maka sekelompok laki-laki dewasa membuat kelompok pertunjukan drama tari yang memerankan peran sebagai wanita. Pertunjukan yang dilakukan oleh sekelompok laki-laki dewasa ini melahirkan konsep baru dalam pertunjukan drama tari.
Semenjak awal abad ke 18 (zaman Edo) pementasan dramatari terus mengalami perkembangan sampai sekarang. Kepopuleran kabuki dikalangan masyarakat pada masa itu membuat kabuki memiliki gedung sendiri sehingga dapat lebih leluasa mementaskan pertunjukan dengan berbagai tema demi menghibur para penonton.
Kostum dan tata rias pemain Kabuki
Kostum merupakan salah satu pendukung dalam memaksimalkan para pemeran dalam melakoni suatu pertunjukan. Ciri khas kostum kabuki adalah mewah dan mencolok. Kostum para pemeran kabuki dibedakan berdasarkan tema dan karakter yang akan dipertunjukkan. Apabila tema yang diambil mengenai kehidupan para bangsawan atau dikenal dengan istilah jidaimono maka kostum yang digunakan sangatlah mewah dan megah. Begitupula jika pertunjukan mengangkat tema kehidupan rakyat atau yang dikenal dengan istilah sewamono maka menggunakan kostum yang berupa kimono dengan motif biasa atau tidak begitu mewah. Terkadang para pemeran kabuki juga menciptakan kostum dengan motif tersendiri yang disesuaikan dengan trend pada saat pementasan.
Selain kostum, tata rias juga menjadi unsur yang sangat penting dalam menggambarkan karakter masing-masing pemain. Gaya make up para pemain kabuki disebut dengan kumadori, yaitu gaya make up tebal yang mirip dengan topeng. Warna dasar yang digunakan dalam berias oleh para pemeran yaitu putih. Yang juga dipadukan dengan warna merah, biru ungu dan coklat. Warna make up para pemain berbeda-beda tergantung peran yang akan dimainkan, sehingga para penonton juga lebih mudah dalam mengenali karakter para pemain. Sebagai contoh, warna make up pemeran utama biasanya lebih dominan warna merah yang menunjukkan keberanian. Begitupula dengan karakter tokoh jahat biasanya lebih dominan menggunakan warna biru dan hitam yang menunjukkan sifat dingin dan kejam.
Keunikan
Banyak hal-hal unik yang dapat ditemukan oleh para penonton saat pementasan kabuki. Khususnya jika dilihat dari pemainnya. Para pemain kabuki adalah pria memerankan karakter wanita dan sebaliknya pemain wanita memerankan karakter pria. Hal unik lainnya yaitu dalam pementasan kabuki ada istilah mie. Mie adalah suatu adegan dimana para pemain akan mematung untuk beberapa saat.
Selain mie ada juga ketukan-ketukan yang terdapat pada saat awal dan akhir pertunjukan. Ketukan yang dimaksud mirip seperti ketukan yang terdapat pada pertunjukan wayang kulit di Indonesia. Ketukan-ketukan itu berasal dari dua buah kayu yang dipukul secara bersamaan sehingga menimbulkan suara ketukan yang unik.
Dalam pertunjukan juga ada istilah yang disebut dengan kakegoe, atau berteriak dalam bahasa Indonesia. Pada saat pementasan akan dimulai para penonton, biasanya para lansia akan meneriakkan nama aktor idola mereka atau meneriakkan hal lain sehingga pertunjukan menjadi semakin meriah. Selain itu, ada hal unik lainnya dalam pertunjukan kabuki yaitu tata panggung dan peralatan yang digunakan.
Saat pementasan, panggung dilengkapi dengan berbagai macam tirai yang berfungsi untuk mengganti latar setiap adegan yang akan dipertunjukkan. Begitu juga berbagai peralatan pendukung lainnya yang digunakan pada saat pertunjukan sehingga kabuki masih menjadi tontonan yang populer sampai sekarang. Meskipun hidup di zaman digital, masyarakat Jepang dan para wisatawan masih menyukai pertunjukan ini.
Hal unik terakhir dalam pementasan kabuki dapat dilihat dari segi kostum dan tata rias yang digunakan oleh para pemain kabuki. Kostum dan tata rias yang mewah dan mencolok membuat pertunjukan kabuki menjadi sangat istimewa. Dengan adanya faktor pendukung yang begitu maksimal membuat para pemain kabuki sangat menjiwai perannya sehingga pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton dapat diterima dengan baik oleh para penonton.
Fakta unik dan menarik yang mengikuti
Ada fakta menarik seputar teater tempat pertunjukan kabuki. Teater tempat pertunjukan kabuki yang terkenal sampai sekarang yaitu kabuki-za yang berada di ibu kota Jepang yaitu Tokyo. Bangunan ini sangat lama tetapi selalu diperbaharui secara berkala sehingga tetap mempertahankan keaslian arsitektur bangunannya. Kabuki-za juga dilengkapi dengan toko souvenir yang menjual barang-barang yang berhubungan dengan kabuki. Teater ini juga dilengkapi dengan monitor kecil tempat penonton melihat terjemahan bait-bait lagu yang sulit dimengerti dan terjemahan dari alur cerita yang sedang dipentaskan.
Setelah membaca mengenai kabuki, apa mina san berminat untuk menyaksikan pertunjukan tradisional satu ini?. Ketika menonton kabuki mina san akan menyaksikan para aktor yang melakoni perannya dengan kostum dan tata rias yang begitu mewah dan mencolok. Selain itu tata panggung yang diatur sedemikian rupa dan cerita yang diangkat dalam pementasan dikemas dengan begitu menarik sehingga tidak akan membuat para penonton bosan. Yang paling penting yaitu harga tiketnya yang sangat terjangkau sehingga bisa dibeli oleh siapa saja. Sampai disini penjelasan mengenai pertunjukan kesenian tradisional Jepang yaitu kabuki. Semoga tulisan saya dapat menambah wawasan mina san mengenai kabuki.