News & Events
Onmyōdō Sebagai Ramalan Baik dan Buruk Jepang
- December 2, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang

Onmyōdō (神神道) merupakan sistem ilmu pengetahuan tentang dunia astronomi, ramalan, disertai bumbu sihir yang dikembangkan secara mandiri di Jepang berdasarkan filosofi dari negara Cina. Hal ini berkaitan erat dengan konsep yin dan yang atau bisa dimaknai mengenai hal baik dan buruk, filosofi ini diperkenalkan ke Jepang pada awal abad ke 6 serta dipengaruhi oleh Taoisme, Buddhisme, dan Konfusianisme.
Onmyōdō di Jepang
Konsep ini berkembang menjadi sistem onmyōdō paling awal di sekitar tahun 701, kode Taiho mendirikan departemen dan pos onmyouji yang mempraktikkan konsep ramalan ini di pengadilan kekaisaran dan kemudian hal tersebut dijadikan sebagai lembaga serta bisa membantu banyak orang. Dari abad ke 9 selama periode Heian, konsep ini berkaitan dengan pemujaan ajaran Shinto dan Goryou di Jepang.
Dan berkembang menjadi sebuah sistem yang unik di Jepang selama bertahun-tahun, yōdō berada di bawah kendali pemerintahan kekaisaran kemudian para abdi dalam keluarga Tsuchimikado. Hingga pertengahan abad ke 19, namun sayangnya praktik ini dilarang pada masa tersebut karena memberikan makna kurang baik berupa takhayul bagi masyarakat.
Pada abad ke 5 dan ke 6, prinsip-prinsip yin dan yang dan lima elemen ditransmisikan ke Jepang dari Cina bersama dengan Buddhisme bersamaan dengan Konfusianisme. Khususnya oleh biksu Korea yang tidak dikenal berama Gwalleuk, yin dan yang serta lima elemen masuk ke dalam divisi pembelajaran astronomi, pembuatan kalender, pengurungan waktu, ramalan, dan pembelajaran pengamatan alam.
Hal ini diterima di masyarakat Jepang sebagai teknik untuk meramal nasib baik dan buruk di dunia manusia, teknik semacam ini diketahui sebagian besar oleh biksu Buddha dari daratan Asia. Disertai dengan pengetahuan luas dalam membaca dan menulis bahasa Mandarin, istana yang percaya bahwa ramalan onmyōdō akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan.
Mengharuskan kaum awam untuk menampilkan kemampuan tersebut, dan konsep ini muncul sekitar pertengahan di bawah kode Taiho, sekaligus memberlakukan pada awal abad ke 8. Departemen pengadilan kekaisaran tempat onmyouji berada ditentukan oleh hukum pemerintahan. Sehingga bisa diawasi dengan baik dalam menjalankan kegiatan.
Sejak abad ke 9, selama periode Heian. Konsep ini berinteraksi dengan pemujaan Shinto dan Goryou di Jepang, kemudian berkembang menjadi penolong karena bisa membantu dalam hal shiri dan layanan keagamaan seperti menangkal kejahatan untuk mencegah bencana alam serta wabah penyakit. Selain itu, hal ini pun bekerja baik dalam melihat waktu menanam dan memanen pertanian serta kutukan terhadap musuh.
Karena Shinto mengutamakan kemurnian diri, pendeta Shinto diharuskan untuk melakukan ritual misogi atau ritual penyucian. Proses yang harus dilakukan adalah berpuasa selama melakukan ibadah ini, sehingga kegiatan mereka pun dibatasi. Sebaliknya, karena onmyouji tidak harus melakukan ritual misogi dan berpuasa. Mereka dapat mengatasi kegare (najis) lebih banyak.
Dengan mudah mereka memperluas aktivitas mereka di luar dukungan para pendeta Shinto, secara bertahap hal ini menyebar dari pengadilan kekaisaran ke masyarakat umum. Pada abad ke 10 Kamo no Ta Dayuki dan putranya Kamo no Yasunori, membuat kemajuan besar dalam ilmu onmyōdō, ilmu astronomi dan ilmu pembuatan kalender.
Onmyōdō Abe no Seimei
Di antara murid-murid mereka muncul satu nama, yaitu Abe no Seimei yang menunjukkan keterampilan unggul dalam seni ramalan ini. Di mana dia memperoleh jumlah yang tidak biasa, kepercayaan dari masyarakat istana. Tadayuki dan Yasunori mewariskan keahlian mereka dalam ilmu astronomi kepada Seimei sementara kemajuan mereka dalam pembuatan kalender jatuh ke tangan itta Yasunori.
Pada abad pertengahan, ilmu mengenai astronomi dan ilmu tentang kalender benar-benar dimasukkan ke dalam onmyōdō serta keluarga Abe dan Kamo datang untuk mendominasi seni di istana kekaisaran. Abe no Seimei (921-1005) merupakan seorang onmyouji profesional yang disegani di Jepang,, spesialis terkemuka dalam hal ramalan selama periode Heian di Jepang.
Selain keunggulannya dalam sejarah, dirinya merupakan sosok legendaris dalam cerita rakyat Jepang yang telah diperankan dalam beberapa cerita tradisional Jepang dan film. Seimei bekerja sebagai onmyouji untuk kaisar dan pemerintahan Heian, tugasnya adalah menasihati tentang cara yang benar secara spiritual untuk menangani masalah.
Dirinya berdoa untuk kesejahteraan kaisar dan pemerintah kemudian merundingkan jalan keluar dari masalah yang didiskusikan, dia pun seorang peramal yang handal dalam dunia astrologi. Menikmati usia yang panjang, bebas dari penyakit berat, berkontribusi pada kepercayaan populer bahwa kekuatan supranatural bisa dipercaya oleh masyarakat luas.
Kuil Seikei yang terletak di Kyoto, Jepang. Merupakan kuil terkenal yang didedikasikan untukmu dirinya, stasiun kereta Abeno dan distrik di Osaka pun dinamai berdasarkan ‘kebesaran’ namanya. Karena hal ini adalah salah satu lokasi di mana sang legenda menempatkan kelahirannya, sekaligus tempat di mana dirinya menyebarkan ilmu pengetahuannya.
Setelah kematian Seimei, Kaisar Ichijo membuat sebuah kuil untuk menghormatinya. Seimei jinja didirikan di lokasi rumahnya pada tahun 1007 M, kuil asli dihancurkan dalam perang selama abad ke 15. Tetapi dibangun kembali pada abad yang sama, lokasi pendirian dan penghancuran tempatnya masih sama hingga saat ini.
Seimei jinja yang terletak di Kyoto menarik minat banyak penggemar dalam budaya populer, pada tahun 2005 kuil ini direnovasi dan dihiasi dengan pentagram sebagai ciri khas. Mereka terkait dengan Seimei, kuil ini sekarang populer dengan penggemar media yang terinspirasi akan karyanya. Seperi manga Okano Reiko. Asteroid 5541 Seimei ditemukan pada tahun 1976, namanya diambil dari dirinya.
Tokoh skater Jepang dan juara Olimpiade dua kali Yuzuru Hanyu memerankan Abe no Seimei dalam program televisi Jepang. Menggunakan musik latar dari onmyouji I dan onmyouji II, dengan Seimei Hanyu sebagai skater pertama dalam sejarah yang mencetak skor di atas 200 poin. Dalam lomba skating dirinya mencetak rekor dunia berurut-turut pada musim 2015-16.
Program ini juga berkontribusi pada kemenangan gelar Olimpiade keduanya di tahun 2018 dan penyelesaian karir Super Slam pertama di tunggal putra pada tahun 2020. Dalam ritsuryou Jepang kuno, orang dengan gelar onmyou merupakan praktisi profesional dalam hal ilmu pengetahuan ramalan atau astronomi. Dikatakan pula orang dengan keahlian ini bisa mengendalikan shikigami.
Selama praktik ini dilakukan, pada bangsawan mengatur kehidupan tergantung ramalan yang ditentukan. Petunjuk arah yang mempengaruhi keberuntungan dan tidak beruntung ini bergantung kepada arah mata angin, musim, waktu, dan keadaan lainnya. Maka dari itu, aspek alam begitu erat kaitannya dengan pengetahuan ramalan ini.
Di Jepang modern, onmyouji dikategorikan sebagai pendeta, meskipun terdapat banyak yang mengklaim dirinya sebagai media pengatur ramalan. Praktik ini justru menjadi ciri khas aliran okultisme, apakah teman-teman banyak menjumpai hal ini di Indonesia? Tentu menarik untuk dipelajari, jangan sampai tertinggal dengan pembahasan terbaru dari www.Jepang-Indonesia.co.id.