News & Events
Tradisi Memberi Otoshidama saat tahun baru Jepang
- March 24, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Berbeda dengan anak-anak dari negara lain, pada tahun baru anak-anak di Jepang akan mendapatkan uang kas dalam amplop yang disebut dengan Otoshidama sebagai hadian.
Pada tanggal 1 Januari di Jepang, setiap keluarga secara tradisional berkumpul untuk untuk sekedar bercakap-cakap, minum, dan makan makanan dalam jumlah besar. Hidangan yang disajikan saat tahun baru juga beragam dan cenderung mewah. Bahkan kamu yang suka minum-minum atau makan makanan spesial saat hari raya dengan rakus pun kabur demi menyelamatkan isi dompetmu.
Namun demikian, bagi sebagian besar anak-anak, semangkuk besar telur salmon, kacang kedelai hitam manis, dan jeruk mikan dalam jumlah banyak itu hanyalah tontonan yang menghibur. Sementara yang paling mereka nantikan saat tahun baru adalah ketika orang tua, bibi, paman, nenek, dan kakek mereka membuat amplop kecil berisi uang. Amplop berisi uang inilah yang akan diberikan kepada anggota keluarga paling muda atau yang masih anak-anak. Uang dalam amplop kecil ini dalam budaya Jepang disebut dengan Otoshidama.
Budaya memberikan Otoshidama
Kebiasaan memberikan hadiah uang kepada anak-anak ini sebenarnya bisa kita lihat di banyak negara, termasuk Cina. Bahkan di Skotlandia, di mana sejumlah kecil uang tunai secara tradisional diberikan kepada anak-anak pada hari Senin pertama setiap Tahun Baru.
Desain amplop yang dijual di toko-toko juga tidak kalah meriahnya. Jenis amplop yang diberikan kepada anak-anak biasanya berukuran kecil, tetapi kamu akan terkejut melihat berapa banyak yang mereka bisa terima dengan itu. Ribuan Yen yang mereka terima bisa mencapai nilai jutaan Rupiah lo.
Uang tunai mungkin dianggap sebagai hadiah yang agak impersonal di beberapa negara, tetapi tidak dapat disangkal bahwa bagi anak-anak ini setumpuk uang tunai yang dapat dibelanjakan dengan rapi memang bisa mengalahkan sweter dari Bibi Nora atau satu set alat tulis berkualitas bagus yang dijual di toko terkenal.
Yang menarik tentang Otoshidama
Tahukah kamu bagaimana sejarah dan kebiasan memberikan otoshidama saat ini berkembang? Jika kamu memiliki anak di rumah, anak kerabat dan atau anak teman istimewa, kamu harus mengetahui tentang tradisi Jepang ini, terutama jika kamu tinggal di Jepang. Karena yang menarik perhatian anak-anak saat tahun baru di Jepang bukanlah pesta, makanan atau minuman tetapi uang dari para orang tua alias Otoshidama yang mereka terima.
Hal yang wajib kamu tahu tentang uang tahun baru ini
Awal mula tradisi otoshidama
- Tradisi otoshidama berasal dari tradisi membuat kagami mochi (kue beras) yang dipersembahkan kepada Dewa pada saat berdoa ke kuil di Tahun Baru (toshigami-sama). Pada zaman dahulu kue beras kecil untuk persembahan itu disebut toshidama. Orang tua pada masa itu biasa memberikan kue beras kecil ini kepada anak-anak mereka. Seiring waktu, kue beras digantikan oleh hadiah kecil dari mainan kayu dan kertas, namun, seiring dengan perkembangan jaman, mainan-mainan itupun telah digantikan oleh uang.
- Otoshidama diberikan kepada anak usia sekolah oleh orang tua, kakek-nenek, paman dan bibi, teman keluarga dekat dan tetangga.
- Satu orang anak bisa mendapatkan 5 sampai 6 otoshidama dari anggota tua keluarga mereka.
Jumlah uang yang diterima
- Rata-rata jumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop adalah sebesar 5000 Yen.
- Jumlah uang yang diberikan tergantung pada hubungan keluarga dan usia, tetapi rata-rata anak-anak SD akan 2.000-3.000 yen per amplop, SMP 5.000 yen per amplop dan yang paling tinggi 10.000 yen per amplop. Jumlah 4.000 dan 8.000 Yen, tidak diberikan karena angka tersebut dipercaya akan membawa nasib buruk bagi penerimanya.
- Sebagai pengganti uang, bayi dan balita biasanya akan diberi hadiah mainan.
- Meski sudah tergolong usian dewasa, anak mahasiswa juga masih sering mendapatkan otoshidama dari orang tua atau kerabat mereka.
Tatakrama dan penggunaan uang
- Uang hadiah ini akan dimasukkan ke dalam amplop kecil yang disebut puchibukuro atau otoshidama bukuro yang biasanya dihias dengan ilustrasi lucu simbol Tahun Baru atau karakter yang populer di kalangan anak-anak. Orang Jepang menganggap bahwa memberikan uang tanpa amplop adalah sesuatu yang tidak sopan. Maka tidak heran menjelang atau saat tahun baru toko buku akan dipenuhi dengan amplop berbagai desain.
- Meski ini adalah event yang mengembirakan bagi anak-anak, mereka tidak akan langsung membuka amplop yang mereka terima. Bagi orang Jepang membuka amplop di hadapan pemberinya juga tidak sopan.
- Ha-hal populer yang dilakukan anak-anak untuk menggunakan uang otoshidamanya adalah 1. video game, 2. aplikasi seluler dan musik, dan 3. pakaian.