Blog
Unmei No Akai Ito, Benang Merah Takdir Pasangan Jodoh
- June 13, 2022
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Setiap makhluk hidup yang ada di dunia memiliki pasangan masing-masing sesuai takdirnya, hal ini begitu dipercaya oleh negara-negara dari kawasan Asia. Hal ini bisa terlihat dari sebuah kepercayaan yang dimiliki oleh negara Jepang, yaitu Unmei no akai ito.
Sebuah kepercayaan yang memiliki cerita panjang di baliknya, penasaran dengan Unmei no akai ito? Berikut ulasan lengkapnya.
Unmei no akai ito
Benang merah takdir, begitulah kiranya terjemahan sederhana dari unmei no akai ito. Hal ini kerap kali dikaitkan dengan sebuah pernikahan atau pertemuan dua pasangan yang sudah ditakdirkan, sebuah kepercayaan orang Jepang yang berasal dari mitologi Tiongkok. Secara umum, hal ini dianggap sebagai benang merah tidak kasat mata yang mengikat di jari masing-masing pasangan.
Setiap individu memiliki benang merah sendiri yang telah terikat dengan pasangan takdirnya, secara sederhana hal ini disebut dengan ‘cinta sejati’. Menurut legenda Tiongkok, dewa yang bertanggung jawab atas ‘benang merah takdir’ ini adalah Yue Xia. Dewa yang selalu hadir dalam sebuah pernikahan dan memberikan suka cita untuk masing-masing pasangan.
Sedangkan dalam budaya Jepang dipercaya bahwa setiap manusia memiliki benang merah terikat pada ibu jari mereka untuk laki-laki dan kelingking bagi perempuan, warna merah memiliki makna mendalam dalam kebudayaan Tiongkok. Hal ini bisa terlihat jika teman-teman melihat atau menghadiri pernikahan disana, seperti semua prosesi melibatkan warna merah secara keseluruhan.
Warna merah merupakan lambang keberuntungan yang dipercaya oleh Tiongkok dan Jepang, dua orang yang dihubungkan oleh benang merah merupakan sepasang kekasih yang ditakdirkan bersama terlepas dari waktu, keadaan, dan tempat. Benang ini dipercaya bisa merenggang atau kusut namun tidak pernah putus, sebuah kepercayaan yang mirip dengan budaya barat mengenai belahan jiwa.
Cerita rakyat dari Unmei no Akai Ito
Terdapat sebuah cerita rakyat yang dipercaya tentang benang merah takdir ini, di suatu malam seorang laki-laki sedang dalam perjalanan pulang dan melihat pria tua bernama Yue Lao berdiri di bawah sinar bulan. Pria tua tersebut menjelaskan bahwa dia terikat pada istrinya oleh sebuah benang merah yang tidak bisa dilihat oleh semua orang.
Kemudian setelah selesai menjelaskan, Yue Lao menujukkan jodoh dari laki-laki muda tersebut. Seorang gadis muda yang ada di ujung jalan, namun laki-laki muda tersebut tidak percaya akan jodoh dan tidak memiliki keinginan untuk memiliki istri. Seketika laki-laki muda tersebut mengambil sebuah batu, lalu melemparnya kepada gadis muda tersebut sambil melarikan diri.
Kejadian tersebut berlalu hingga bertahun-tahun kemudian, laki-laki muda tersebut tumbuh menjadi remaja kemudian pemuda yang dewasa. Seiring berjalannya waktu orang tuanya pun mengatur sebuah pernikahan untuknya, pada malam pernikahan. Sang istri menunggu di kamar tidur mereka, dengan sebuah tudung yang menutupi seluruh wajahnya.
Pemuda tersebut sangat bahagia mengetahui bahwa istrinya merupakan salah satu wanita paling cantik di desanya, namun perempuan ini menggunakan sebuah perhiasan di alisnya. Sang pemuda bertanya kepada perempuan alasan mengenakan sebuah perhiasan di alisnya, dan perempuan menjawab bahwa saat dia kecil ada seorang anak laki-laki yang melempar batu kepadanya.
Sehingga bekas lukanya tidak bisa menghilang hingga dia dewasa, maka dari itu untuk menutupi bekas luka yang cukup besar. Perempuan tersebut menutupinya dengan menggunakan sebuah perhiasan, disadari atau tidak. Kenyataannya pemuda tersebut memang ditakdirkan untuk berjodoh dengan perempuan tersebut, seperti yang sudah dikatakan oleh Yue Lao beberapa tahun lalu.
Cerita lain Unmei no Akai Ito
Sebuah versi lain dari cerita yang sama menceritakan bahwa seorang pemuda ambisius bertanya kepada Yue Lao, bahwa siapa yang akan menjadi jodohnya suatu hari nanti. Sang pemuda begitu ingin menikahi wanita cantik dan kaya raya, Yue Lao kemudian menujuk seorang gadis kecil yang terlihat tidak begitu mampu untuk mendapatkan makanan serta berpakaian lusuh.
Gadis kecil itu sedang berjalan dengan wanita tua yang buta di sebuah pasar, di saat yang bersamaan Yue Lao menunjukkan sebuah benang merah yang terhubung antara anak laki-laki tersebut dengan gadis kecil tersebut. Tidak senang akan kisah yang telah disampaikan, pemuda tersebut kemudian meminta pelayan untuk membunuh keduanya dan memutuskan pergi meninggalkan desa.
Setelah beberapa tahun terlewati, pemuda tersebut tumbuh menjadi seorang pejabat penting yang menjanjikan. Menikahi seorang wanita cantik dari keluarga kaya yang merupakan istri sangat sempurna, kecuali memiliki dua hal yang cukup spesifik. Yaitu berjalan pincang serta selalu menutupi wajahnya dengan sebuah kain sutra tanpa alasan yang jelas.
Kemudian pemuda tersebut bertanya kepada istrinya mengapa dan perempuan tersebut mulai menangis tersedu, dia mengatakan berasal dari sebuah keluarga yang berkecukupan kemudian orang tuanya meninggal. Sehingga pada suatu hari, sang perempuan diasuh oleh seorang wanita tua yang buta. Namun pada suatu hari, seorang orang tiba-tiba datang untuk menusuk mereka di jalan.
Wanita tua tersebut pun meninggal dunia bersama orang yang akan membunuhnya di jalanan pasar tersebut, sang gadis tersebut baik-baik saja namun dia mendapatkan bekas luka yang cukup besar pada dahinya. Saat mendengarkan cerita tersebut, sang pemuda tersadar bahwa perkataan Yue Lao benar adanya. Bahwa dia ditakdirkan untuk bersama dengan gadis kecil saat itu.
Dengan menangis dan merasa bersalah, pemuda tersebut mengakui kesalahannya kepada sang perempuan. Bahwa dialah yang meminta pelayan tersebut untuk membunuh wanita tua dengan gadis muda tersebut, alasannya karena sang pemuda ingin menikahi perempuan kaya serta memiliki paras yang cantik.
Unmei no Akai Ito dari seorang gadis
Kisah lainnya menyebutkan bahwa terdapat seorang gadis yang begitu menyukai seorang anak laki-laki, gadis tersebut akhirnya memutuskan untuk menyatakan perasaannya kepada laki-laki tersebut. Namun sayangnya, anak laki-laki tersebut menolak serta mengolok-olok gadis muda tersebut. Dengan bersedih hati dan menangis, gadis itu lari ke arah air mancur kota.
Di dekat air mancur tersebut, Yue Lao sudah menunggu kedatangannya. Sambil tersenyum, Yue Lao mengatakan bahwa memang laki-laki tersebut merupakan jodohnya yang terikat benang merah takdir suatu hari nanti. Gadis yang menangis tersebut masih merasa sedih dan marah, kemudian lari untuk pulang ke rumahnya.
Seiring berjalannya waktu, gadis muda itu tumbuh menjadi wanita yang cantik dan mempesona. Kemudian dia bertemu dengan seorang pria muda yang menawan serta akrab padanya, mereka saling berbincang dan bertukar nama. Namun nampaknya sang perempuan tidak menyadari bahwa pria tersebut merupakan laki-laki di masa lalunya.
Setelah mereka saling memutuskan untuk bersama, sang pria menceritakan sebuah kisah bahwa dulu saat dirinya masih kecil. Ada seorang gadis muda yang menyatakan perasaan kepadanya, namun karena gadis tersebut bodoh dan tidak menarik. Pemuda tersebut mengolok-oloknya saat mengingat namanya, mereka berdua menyadari bahwa pertemuan ini sudah ditakdirkan.
Meskipun dari beberapa cerita di atas memiliki versi berbeda-beda, namun pesan yang ingin disampaikan tetap sama. Yaitu kita semua memiliki benang merah takdir yang sudah dituliskan dan waktunya akan tiba, bagaimana dengan teman-teman? Apakah tertarik untuk mengetahui siapa takdir kalian? Atau menunggu saat waktunya tiba sambil mematangkan diri? Simak dan kunjungi terus situs kami dan dapatkan update artikel terbaru tentang kebudayaan Jepang tiap harinya.