News & Events
Tradisi Jepang Terbaik yang Wajib dicoba untuk Pengalaman!
- February 6, 2023
- Posted by: Appkey 001
- Category: Budaya Jepang
Terdapat banyak tradisi Jepang dan kebudayaan Jepang yang akan ditemukan saat berkunjung ke negeri sakura ini, salah satu ciri khas budaya dari negara ini adalah membungkuk sebagai tanda salam. Kebiasaan ini telah menjadi tradisi dan dikenal dengan istilah ojigi atau membungkuk untuk menyapa, selain itu masih banyak lagi gerakan yang menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada para dewa.
Tradisi Jepang
Shinto merupakan ajaran yang berkembang luas serta dianut oleh masyarakat di Jepang, dengan hal tersebut berdampak terhadap banyaknya kuil yang ada di Jepang. Kuil yang ada tidak hanya diperuntukkan untuk penganut aliran Shinto saja, ada pula kuil yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan untuk memberikan pengalaman spiritual.
Menaati ajaran yang dianut merupakan salah satu sikap disiplin dari masyarakat Jepang, sehingga menyebar kepada hal-hal kecil yang ada di kehidupan sehari-hari. Seperti misalnya mengucapkan itadakimasu saat sebelum menyantap makanan, para pelayan toko akan mengucapkan irasshaimase saat menyambut pengunjung datang, dan masih banyak lagi.
Sapaan ini dikenal dengan istilah aisatsu dalam Bahasa Jepang, sapaan ini lebih dari sekedar kebiasaan bagi mereka. Seakan darah yang sudah mengalir, menyapa dan memberikan rasa hormat menjadi tradisi di Jepang. Selain itu, terdapat pula kebudayaan yang menarik untuk dipelajari seperti misalnya pembahasan di bawah ini.
-
Tradisi Menari
“Obon” merupakan saat khusus yang datang dalam satu tahun bagi masyarakat Jepang, ini adalah tradisi budaya Jepang yang diadakan pada tengah musim panas untuk menghormati para leluhur. Dalam ajaran agama Buddha, diyakini bahwa arwah leluhur akan kembali datang untuk mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup dalam satu tahun.
Pada perayaan ini, perusahaan memberikan waktu libur kepada para pekerja. Maka dari itu, banyak masyarakat berkumpul di rumah keluarga mereka. Orang-orang membersihkan batu nisan keluarga mereka dan altar yang ada di rumah, mempersembahkan bunga dan makanan kepada leluhur, serta berdoa yang dipimpin oleh seorang biksu untuk para leluhur.
Selain itu, terdapat juga festival yang dikenal dengan ‘bon’ diadakan selama periode ini, festival meriah ini dilaksanakan di sekitar kuil-kuil dalam komunitas. Diiringi dengan musik dan tarian, banyak orang terutama wanita mengenakan kimono musim panas yang dikenal dengan istilah yukata. Terdapat sebuah panggung yang dibangun di tengah ruang kosong besar dan orang-orang akan menabung genderang, disertai penari utama berdiri di atas panggung.
Semua orang akan membentuk lingkaran sambil menari mengikuti iringan musik di sekitar panggung, semua tarian sederhana ini akan terus diulang. Dan dalam hal ini semua orang diperbolehkan untuk ikut serta, tanpa kecuali. Tidak jarang, orang-orang sekitar kuil akan menyaksikan sambil menikmati acara dengan ikut menari bersama.
Festival ini sangat menyenangkan, jadi teman-teman harus mencoba merasakannya jika berkunjung ke Jepang saat musim panas tiba. Terutama bersama keluarga tercinta, jika teman-teman berada di Tokyo. Festival akan diadakan pada akhir pekan pada bulan Agustus, tetapi waktu acara biasanya akan berbeda di tiap wilayah tergantung kebijakan masing-masing.
-
Festival Kembang Api
Festival musim panas merupakan tradisi Jepang yang menyenangkan dan menarik untuk dapat dinikmati oleh anak-anak maupun kalangan dewasa, kembang api yang ada di Jepang memiliki beragam variasi, beragam visualisasi, dan beragam warna yang ada di dalamnya saat dinyalakan. Mereka mengembangkan jenis kembang api baru setiap tahun.
Festival kembang api adalah tradisi musim panas sejak dulu, dalam perayaan acara ini orang-orang biasanya mengenakan yukata. Selain itu, terdapat juga kembang api yang diadakan hampir setiap akhir pekan dari akhir bulan Juli hingga akhir bulan Agustus. Ribuan pengunjung dari seluruh Jepang akan berkumpul di festival tersebut, tanpa kecuali bagi wisatawan asing.
Kerumunan manusia akan tumpah ke jalan, sehingga alangkah lebih baik teman-teman untuk memilih tempat paling nyaman untuk menikmati kembang api sebelum perayaan dimulai. Pastikan juga untuk mengetahui rute datang dan pulang dengan baik, hal ini dilakukan agar tidak kesulitan untuk menemukan jalan keluar dari penuhnya pengunjung. Makanan tradisional Jepang pun bisa banyak ditemukan dalam perayaan ini.
-
Melihat Bunga Sakura
Seperti yang telah di ketahui bersama bahwa bunga sakura merupakan salah satu bunga paling terkenal di Jepang dan dunia, musim semi merupakan waktu paling tepat untuk menikmati keindahan bunga berwarna merah muda ini. Sakura akan mekar pada hari-hari terakhir pada bulan Maret hingga minggu pertama pada bulan April.
Salah satu hal yang bisa dilihat jika teman-teman pernah berkunjung ke Jepang adalah menikmati keindahan bunga sekaligus berpiknik, kebiasaan ini dikenal sebagai tradisi Jepang yang disebut dengan ohanami atau secara harfiah diterjemahkan sebagai melihat bunga sakura. Orang-orang senang untuk menikmati waktu berbicara bersama, menikmati makanan bersama, dan bersenang-senang.
Jika kegiatan ini dilakukan pada malam hari disebut dengan yozakura atau bunga sakura pada malam hari, piknik malam cenderung memiliki lebih banyak minuman beralkohol dan kegaduhan orang-orang. Bahkan ketika tidak ada tempat untuk diduduki, mereka akan menyebarkan lembaran plastik di sekitar jalan untuk berpiknik bersama-sama.
Ada begitu banyak orang di taman pada akhir pekan sehingga teman-teman tidak akan bisa dengan mudah dilakukan pada hari biasa atau hari kerja, pastikan untuk mengenakan pakaian hangat. Karena cuaca saat musim ini masih sangat dingin, terlebih setelah matahari terbenam. Cobalah untuk datang ke Tokyo untuk mendapatkan pengalaman terbaik.
Alternatif taman lain yang bisa dikunjungi juga beragam, dari ukuran kecil hingga taman yang luas. Namun tidak hanya di daerah taman, pohon-pohon sakura pun bisa banyak ditemukan di sekitar jalan-jalan kota. Dengan banyaknya pohon sakura semakin indah pemandangan, maka dari itu bagi teman-teman yang tidak terlalu suka keramaian disarankan untuk memilih tempat yang lebih sepi.
-
Upacara Minum Teh
Tradisi Jepang terakhir yang wajib dicoba bagi teman-teman sebagai wisatawan asing adalah upacara minum teh, ini merupakan kebiasaan yang indah dan menarik untuk dilihat, dan memungkinkan teman-teman bisa merasakan budaya makanan Jepang. Seorang wanita yang mengenakan kimono akan membuat teh hijau dengan air panas, kemudian direbus dengan air panas yang ada di dalam ketel kuno.
Selanjutnya teh dan air panas diaduk secara bersamaan dengan menggunakan alat pengocok kayu, pastikan untuk memperhatikan setiap gerakannya. Dalam upacara minum teh ini, setiap gerakan tangan rumah dianggap sebagai bagian dari ‘seni minum teh’. Jadi upacara minum teh ini tidak hanya tentang cita rasa dari teh saja.
Melainkan kekentalan teh hijau dan rasa pahit pun memberikan rasa tersendiri, dengan mencobanya teman-teman akan bisa merasakan pengalaman baru dalam menikmati teh hijau Jepang. Terlebih bagi anak-anak, karena teh hijau di Jepang dan yang ada di Indonesia sama sekali berbeda. Tanpa adanya rasa manis sekali pun, hanya ada rasa asli tanpa pemanis buatan dan tumbuhan alami.
Di Jepang sendiri terdapat beragam tempat yang menyediakan pelatihan untuk upacara minum teh, sebagai pengunjung yang ingin merasakan pengalaman ini sebagai tamu upacara akan dikenakan tarif minimal sekitar 4000 Yen. Beberapa tempat juga menawarkan pilihan tambahan untuk mengenakan kimono untuk menambah dokumentasi pribadi, ikuti selalu pembahasan tentang budaya Jepang di www.jepang-indonesia.co.id.