Minna san, konnichiwa. Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat ya. Baik kali ini saya akan menjelaskan tentang konjugasi kata sifat -na dan kata sifat-i dalam Bahasa Jepang. Sebelum kita mulai mengetahui lebih jauh mengenai kata sifat -na dan kata sifat -i dalam bahasa Jepang, saya mau tanya apakah kalian tahu apa itu konjugasi? Konjugasi ada perubahan wujud dari bentuk kamus menjadi bentuk-bentuk positif, negatif, lampau, tergantung fungsinya dalam sebuah kalimat.
Nah setelah tahu apa itu konjugasi, yuk kita berkenalan lebih dekat dengan kata sifat -na dan kata sifat -i dalam bahasa Jepang. Dalam Bahasa Jepang kata sifat disebut “keiyoushi (形容詞)” , kata sifat dalam bahasa Jepang dibedakan menjadi 2 yaitu kata sifat -na dan kata sifat -i. Sekarang saya akan memaparkan terlebih dahulu tentang kata sifat -na.
Mengapa disebut sebagai kata sifat -na? karena dalam penggunaannya memerlukan kata な dibelakang kata sifat tersebut ketika digabungkan dengan kata benda. Contoh : 親切な人 dll. Kata sifat -な digunakan untuk menerangkan kondisi atau sifat suatu benda. Berikut akan saya jelaskan konjugasi-konjugasi kata sifat -な
Pada kalimat positif kata sifat -な digunakan untuk menerangkan suatu kondisi atau sifat benda. Polanya :
Subyek + は + kata sifat -な + KB + desu.
Contoh :
アイさんは綺麗なひとです。(Nona Ai adalah orang yang cantik)
春香さんは親切な人です。(Nona Haruka adalah orang yang ramah)
Kedua contoh di atas sangat mudah dipahami bukan? kalian bisa membuat contoh dengan kata sifat yang lain.
Jika pada kalimat positif penggunaannya ditambahkan na dibelakang kata sifat karena digabung dengan kata benda, tetapi pada bentuk negatif, jika hanya merubah kata sifat ke bentuk negatif “な” tidak dicantumkan tetapi langsung ditambahkan “じゃない” atau “ではない” untuk bentuk biasa sedangkan untuk bentuk yang lebih sopan ditambahkan “じゃありません” atau “ではありません”. Contoh perubahannya sebagai berikut :
No | Kata sifat | Negatif biasa | Negatif sopan |
1. | じょうず / pintar | じょうずじゃない | じょうずじゃありません |
2. | きれい / cantik | きれいじゃない | きれい じゃありません |
3. | しんせつ/ ramah | しんせつじゃない | しんせつじゃありません |
4. | じょうぶ / kuat | じょうぶ じゃない | じょうぶじゃありません |
5. | かんたん/ mudah | かんたんじゃない | かんたんじゃない |
Contoh :
Bagaimana? sampai disini bisa mengerti kan perubahan kata sifat ke bentuk negatif ? selanjutnya saya akan menjelaskan perubahan kata sifat -na ke bentuk lampau.
Setelah mengetahui perubahan kata sifat -na ke bentuk negatif, sekarang saya akan memaparkan perubahan kata sifat -na ke bentuk lampau. Bentuk lampau berarti sudah lewat atau sudah dialami. Merubah kata sifat -na ke bentuk lampau tidaklah sulit, kalian hanya perlu menambahkan kata “datta” untuk bentuk biasa sedangkan “deshita” untuk bentuk sopan. Contoh perubahannya sebagai berikut:
きれいだった atau きれいでした。 (kirei disini maksudnya bersih ya)
へいきだった atau へいきでした.
Untuk penggunaannya di dalam kalimat bisa lihat contoh di bawah :
Pada contoh pertama “sudah suka dengan strawbery” mungkin si pembicara belum pernah makan srawbery, begitu mencoba makan jadi suka sehingga dia bilang sudah suka dengan strawberry. Begitu juga pada contoh kalimat nomor 2, karena sudah dibersihkan ruangannya menjadi bersih.
Perubahan terakhir untuk kata sifat -na yaitu perubahan ke bentuk negatif lampau. Perubahannya juga sangat mudah yaitu cukup menambahkan “じゃなかった / ではなかった” untuk bentuk biasa dan “じゃありませでした / ではありませんでした ” untuk bentuk sopan. Contoh :
べんりじゃなかった/ べんりじゃありませんでした。
びょうきじゃなかった / びょうきじゃありませんでした。
Contoh penggunaannya dalam kalimat bisa lihat contoh di bawah :
1.このけいたいはべんりじゃなかった。(handphone ini sudah tidak praktis.)
2.かれはびょうきじゃありませんでした。 (dia (laki-laki) sudah tidak sakit.)
Nah, setelah melihat 2 contoh di atas perubahan kata sifat-na ke bentuk negatif lampau sangat mudah bukan ?
Setelah membahas tentang kata sifat -na dengan sangat detail saatnya saya memaparkan berbagai macam perubahan pada kata sifat -i. Kata sifat -i memiliki ciri-ciri akhiran sebagai berikut :
Akhiran -ai contoh : あかい、よわい、たかい、あたたかい。
Akhiran -ii contoh : かわいい、あたらしい、やさしい、むずかしい。
Akhiran -ui contoh : やすい、ふるい、さむい、わるい。
Akhiran -oi contoh : あおい、おもしろい、ふとい、しろい。
Penggunaan kata sifat -i pada kalimat positif menyatakan keadaan atau sifat suatu benda. Pola kalimat sederhananya yaitu :
Subyek + wa + kata sifat + desu.
Contoh : ナシゴレンはおいしいです。(Nasi goreng enak)
Nah terlihat sangat jelas kan kalau kata sifat -i menerangkan bahwa nasi goreng itu enak. Selanjutnya saya akan menerangkan mengenai perubahan kata sifat -i ke bentuk negatif, lampau dan negatif lampau.
Sama seperti kata sifat -na , perubahan kata sifat -i ke bentuk negatif juga tidak begitu sulit, hanya menghilangkan huruf i terakhir dan menggantinya dengan “kunai”. Contoh : atarashii à atarashikunai.
Mengenai makna, kalimat negatif selalu menyatakan penyangkalan entah itu bukan atau tidak. Di bawah ini saya akan menuliskan beberapa contoh penggunaan kata sifat -i dalam kalimat.
Perubahan kata sifat -i ke bentuk negatif sangat mudah bukan?
Setelah mengetahui perubahan kata sifat -i ke bentuk negatif, sekarang waktunya belajar mengubah kata sifat -i ke bentuk lampau, caranya juga sangat mudah yaitu menghilangkan huruf i terakhir dan diganti dengan “katta”. Contoh : tanoshii à tanoshikatta, nagai à nagakatta.
Contoh penggunaannya dalam kalimat sebagai berikut :
Pada kalimat pertama saya menulis “desu” di akhir kalimat, itu menandakan kalimat tersebut menggunakan bentuk sopan, sedangkan pada kalimat kedua tanpa diakhiri dengan “desu” yang menandakan itu kalimat biasa. Untuk penggunaan kata sifat -i pada kalimat biasa maupun bentuk sopan sangat mudah dipahami.
Terakhir perubahan kata sifat -i menjadi bentuk negatif lampau yang tentu saja sama mudahnya dengan perubahan ke bentuk yang sudah dijelaskan diatas. Untuk perubahannya tidak sulit cukup menghilangkan huruf i terakhir dan menggantinya dengan “kunakatta”.
Contoh :
tanoshii à tanoshikunakatta
samui à samukunakatta, dll.
Penggunaan bentuk negatif lampau dalam kalimat sebagai berikut :
Pada kedua contoh di atas yang pertama menggunakan bentuk sopan karena ada akhiran “desu”, yang kedua kalimat biasa karena tidak menggunakan “desu”. Untuk perubahan kata sifat -i ke bentuk negatif lampau tidak masalah bukan? kalau ingin membuat kalimat dalam bentuk sopan tinggal tambahkan “desu” dibelakangnya. Semoga penjelasan saya bermanfaat dan dapat dimengerti, sampai bertemu di tulisan yang berikutnya 😊.