Curriculum
Course: Materi Tata Bahasa JLPT N5 | Lengkap
Login

Curriculum

Materi Tata Bahasa JLPT N5 | Lengkap

List Materi

0/45
Text lesson

Pola Kalimat Boleh dan Tidak Boleh ~てもいい です dan ~てはいけません

Dalam menjalani kehidupan sosial selalu ada aturan yang harus dipatuhi, hal ini berlaku pada aturan tertulis dan aturan tak tertulis. Bila tidak dipatuhi akan ada sanksi yang akan menjadi konsekuensi, berkaitan dengan aturan tentu sejalan dengan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal ini tidak hanya berlaku pada aturan saja, namun berlaku pada tindakan dan tingkah laku kita di kehidupan sehari-hari

Begitu pun dengan bahasa Jepang, budaya Jepang yang begitu erat dengan kedisiplinan tentu sangat menghargai hal tersebut. Meminta izin untuk melakukan sesuatu merupakan sebuah bentuk sikap dasar dari sopan santun, hal ini berlaku guna mengarahkan diri sendiri untuk terbiasa melakukan tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada kehidupan sehari-hari.

1. Apa itu kalimat boleh dan tidak boleh

Pengertian dasar dari boleh dan tidak boleh adalah apakah tindakan yang kita lakukan bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari atau tidak, serta bisa diterima atau tidak dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekedar aturan saja, namun hal sederhana seperti meminta tolong pun masih berkaitan dengan pola kalimat ini, maka dari itu pola kalimat boleh dan tidak boleh dalam bahasa Jepang memiliki penggunaan yang tidak kaku.

2. Perubahan kata kerja bentuk て

Terdapat beragam perubahan bentuk kata kerja dalam bahasa Jepang, namun bila berhubungan dengan penggunaan pola kalimat boleh dan tidak boleh. Perubahan kata kerja bentuk てmerupakan hal yang dasar untuk dipelajari.

Kata kerja kelompok 1:

会う(Au)>あって(Atte)

待つ(Matsu)>待って(Matte)

帰る(Kaeru)>帰って(Kaette)

住む(Sumu)>住んで(Sunde)

死ぬ(Shinu)>死んで(Shinde)

飛ぶ(Tobu)>飛んで(Tonde)

書く(Kaku)>書いて(Kaite)

泳ぐ(Oyogu)>泳いで(Oyoide)

話す(Hanasu)>話して(Hanashite)

Kata kerja kelompok 2:

集める(Atsumeru)>集めて(Atsumete)

食べる(Taberu)>食べて(Tabete)

忘れる(Wasureru)>忘れて(Wasurete)

見る(Miru)>見て(Mite)

Kate kerja kelompok 3:

する(Suru)>して(shite)

来る(Kuru)>きて(Kite)

Perubahan kata kerja bentuk て di atas berdasarkan pembagian kelompok kata kerja, bagi teman-teman yang masih belum memahami perbedaan antara tiap kelompok kata kerja diharapkan untuk memahami hal tersebut terlebih dahulu. Mengingat untuk mempermudah memahami perubahan kata kerja bentuk kamus dan perubhana kata kerja bentuk て.

Pola kalimat ~てもいいです

Setelah teman-teman memahami perubahan kata kerja bentuk て, selanjutnya teman-teman bisa mulai untuk menerapkannya pada pola kalimat ~てもいいです. Pola kalimat ~てもいいです digunakan untuk menyatakan hal yang boleh dilakukan atau untuk bertanya apakah boleh untuk melakukan sesuatu.

(Kata kerja bentuk て+~てもいいです)

1. 教室に入ってもいいですか。

Kyoushitsu ni haitte mo ii desuka.

Bolehkah masuk ke kelas ?

2. ゆっくり休んでもいいですよ。

Yukkuri yasunde mo ii desuyo.

Kamu boleh beristirahat sejenak.

3. 病院に行ってもいいですか。

Byouin ni itte mo ii desuka.

Bolehkah saya pergi ke rumah sakit ?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pola kalimat ~てもいい digunakan untuk menanyakan apakah kita boleh melakukan sesuatu atau tidak, maka dari itu pola kalimat ~てもいい kerap kali digunakan untuk bertanya pada kehidupan sehari-hari.

4. Pola kalimat ~てもはいけません

Bila pada paragraf di atas teman-teman sudah memahami pola kalimat  ~てもいいです, teman-teman pun harus memahami pola kalimat ~てもはいけません. Berlawanan dengan ~てもいいです, pola kalimat ~てもはいけません digunakan untuk bertanya dan menyatakan kalimat yang tidak boleh dilakukan. Untuk pola kalimatnya masih menggunakan perubahan kata kerja bentuk て.

(Kata kerja bentuk て+~てはいけません)

1. ここに食べ物を持ってはいけません。

Koko ni tabemono wo motte wa ikemasen.

Di sini tidak boleh membawa makanan.

2. 事務所で話してはいけません。

Jimusho de hanashite wa ikemasen.

Di kantor tidak boleh berbicara.

3. 病気だから辛い食べ物を食べてはいけないよ。

Byouki dakara karai tabemono wo tabete wa ikenaiyo.

Karena kamu sakit, tidak boleh makan makanan pedas loh.

Untuk penggunaan pola kalimat ~てもはいけません kerap kali digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan, pernyataan yang memiliki makna bertujuan kepada ‘himbauan’ atau saran seperti yang bisa teman-teman baca pada contoh kalimat di atas. Penting untuk memahami makna dari pola kalimat tersebut untuk menghindari kekeliruan dalam percakapan sehari-hari.

Pada dasarnya tidak ada batasan bagi kita untuk melakukan apapun dalam bertindak, namun yang paling penting untuk dipahami adalah saat kita berhadapan dengan kehidupan sosial. Saat dimana kita bersinggungan dengan sesama makhluk hidup,  sikap saling menghormati dan menghargai penting untuk ada. Maka dari itu kita harus tau apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bersosialisasi. Sekian penjelasan sederhana kali ini, semangat selalu untuk belajar bahasa Jepang. Ganbarimashou.